Liputan6.com, Seoul - Kehidupan para artis K-Pop dikenal glamor. Penampilan spektakuler di atas panggung menjadi magnet tersendiri bagi kaeula muda untuk bergabung dalam industri semacam ini. Banyak di antara mereka yang secara khusus mempersiapkan diri agar dapat menjadi bagian dari dunia hallyu.
Bukan rahasia umum, jika dunia K-Pop menyimpan sejuta problematika. Banyak artis yang mengakui kerasnya perjuangan agar dapat tampil di atas panggung, menyanyi dan menari sambil dibanjiri teriakan dan tepuk tangan dari penggemar setia mereka. Tak jarang banyak di antara mereka yang harus kehilangan masa-masa remaja demi ambisi tersebut.
Advertisement
Baca Juga
Pemetaan sejenis ini, memang wajar terjadi di Korea Selatan. Banyak agensi hiburan yang merekrut anak-anak berusia 10 tahun untuk dilatih dan dipersiapkan menjadi bintang papan atas di masa mendatang.
Anak-anak itu ditempa habis-habisan agar menjadi personel grup idola yang mumpuni. Mereka akan diajari cara menari, olah vokal bahkan mengarang lagu.
Jalan yang harus ditempuh tak berhenti di situ saja, mereka akan kehilangan masa anak-anak hingga remaja karena hal semacam ini. Jangankan untuk bermain, menjaga kesehatan sendiri pun bisa dibuat lupa. Akibatnya banyak calon-calon bintang yang sakit akibat kelelahan.
Industri ini kian menggurita dan akan terus berlanjut karena besarnya animo anak muda yang ingin menjadi sosok yang diidolakan. Meski demikian, masih banyak rahasia besar yang belum terungkap. Banyak sisi gelap yang para artis K-Pop alami di sepanjang karier mereka.
Seperti dikutip dari laman Listverse.com, Rabu (12/7/2017), berikut 7 rahasia kelam dunia K-Pop yang mengejutkan banyak orang:
1. Kontrak 10 tahun
Menjadi seorang bintang K-pop tak hanya menandatangani kontrak dan merekam album dalam hitungan bulan saja, melainkan dalam hitungan tahun.
Setidaknya butuh satu dekade sebelum akhirnya para calon bintang siap untuk masuk dapur rekaman dan diorbitkan sebagai bintang.
Selama sepuluh tahun mereka dilatih di kamp K-pop dari pihak agensi. Rata-rata calon artis tersebut berusia sepuluh hingga 13 tahun. Dengan kata lain, mereka akan terikat kontrak selama satu dekade tanpa mendapatkan gaji atau pemasukan dari pihak agensi. Malah para calon artis inilah yang harus mengeluarkan biaya.
Tak ada yang dapat mereka lakukan selain berlatih dan menunggu. Jika ingin membatalkan kontrak, maka calon artis ini haris membayar ganti rugi sebanyak tiga kali lipat.
Begitulah cara industri ini bekerja, ada yang bertahan ada pula yang membatalkan niatnya menjadi sosok idola.
Advertisement
2. Bunuh diri karena dijadikan pemuas nafsu
Pada tahun 2009, seorang artis Korea bernama Jang Ja-yeon ditemukan tewas di apartemennya. Ia bunuh diri karena tak dapat melanjutkan pekerjaannya lagi.
Dalam cacatan harian, Ja-yeon mengatakan bahwa ia diharuskan melayani nafsu birahi tokoh-tokoh penting di Negeri Gingseng tersebut, Jika ia menolak, pihak agensi tak segan-segan akan mengancam 'membunuhnya'.
Mendengar hal tersebut, pihak kepolisian segera menyerbu kantor agensi tempat Ja-yeon bekerja. Di sana polisi menemukan ruang tersembunyi yang digunakan untuk melakukan melayani nafsu bejat para tamu-tamu penting.
Ruangan itu seolah-olah dibuat seperti rumah bordil dan kerap dikunjungi oleh banyak orang.
3. Operasi plastik
Dalam sebuah kontrak yang ditandatangani, pihak agensi mengharuskan para artisnya melakukan operasi plastik. Bukan hanya wanita, namun laki-laki juga diwajibkan menaati peraturan tersebut.
Kebanyakan dari mereka akan menjalani pembenahan di bagian hidung dan kelopak mata. Masyarakat Korea memang dikenal dengan kelopak matanya yang sipit. Maka dari itu mereka menjalani operasi ganda pada bagian mata sehingga kedua bola matanya dapat terlihat lebih besar seperti orang-orang Eropa.
Biasanya gadis-gadis tersebut telah menjalani operasi plastik sejak usia 20 tahun. Para bintang Korea memang dikenal sebagai sosok yang memiliki cita-cita tinggi. Bagaimanapun mereka harus terlihat sempurna.
Advertisement
4. Tak dibayar
Salah satu anggota Girls Generation mengatakan bahwa ia harus menghabiskan 11 tahun di kamp latihan sebelum bisa menghasilkan uang sendiri. Sehingga, mereka mengandalkan pemberian uang dari orangtua. Bahkan beberapa di antaranya tak sama sekali memiliki uang.
Salah satu grup K-pop papan atas Block B pernah mengatakan jika personilnya tak dibayar lebih dari satu tahun. Padahal orangtua mereka sudah mengeluarkan US$ 65.000 untuk keperluan anak-anaknya selama bergabung bersama agensi. Namun mereka sama sekali tak mendapatkan uang sepeserpun.
Dalam kondisi seperti ini, mereka biasanya melakukan hal-hal yang tak diinginkan. Seperti kelompok Stellar yang harus membeli satu porsi makanan dan dibagi berempat setiap harinya. Ada pula yang rela membuat video musik erotis agar dapat bertahan hidup.
5. Dianggap sebagai pembantu
Selama bertahun-tahun mendapatkan pelatihan di kamp agensi, calon bintang K-pop menghabiskan waktunya dengan menari dan menyanyi. Terkadang, mereka juga harus berperan sebagai seorang budak.
Salah satu penyanyi bernama Jo-kwon pernah mengatakan bahwa ia pernah dipaksa untuk membuatkan kopi kepada para eksekutif yang datang. Bahkan sempat disuruh melakukan pekerjaan rumah dan mengepel lantai.
Dalam kondisi semacam ini, biasanya para calon bintang akan kehilangan waktu mereka. Jangankan untuk bermain, memegang telepon saja sulit. Mereka dilarang untuk menjalin hubungan dengan siapapun termasuk memiliki kekasih.
Advertisement
6. Fans fanatik
Seorang artis K-pop dapat dikatakan hebat jika dapat melewati serbuan fans fanatik. Kerap kali penggemar setia mereka melakukan hal-hal gila agar dapat berjumpa dengan sang idola. Salah satu contoh, penggemar Super Junior pernah membuntuti tokoh idolanya.
Mereka rela menyewa sebuah taksi dengan harga US$ 100. Hal semacam ini sebenarnya sangatlah berbahaya. Namun, demi bertemu dengan sang idola mereka rela melakukan tindakan berbahaya tersebut.
Suatu hari, seorang penggemar pernah membuntuti grup SuJu. Bukannya bertemu dengan sang idola, taksi yang mereka tumpangi malah menabrak sebuah bus wisata dan mengakibatkan dirinya tewas di tempat.
Tak hanya itu, salah satu rumah personil grup tersebut pernah dimasuki oleh seorang perempuan yang secara diam-diam mencuri celana dalamnya.
Cerita aneh malah terjadi pada kelompok JYJ. Mereka merasa ketakutan ketika mendapat sepucuk surat dari salah satu penggemar yang menulis kata-katanya dengan darah menstruasi.
7. Punya banyak haters
Tak hanya memiliki ribuan atau jutaan penggemar, para artis K-pop ini juga memiliki banyak haters.
Gilanya, sebagian besar dari mereka menginginkan sosok artis yang banyak orang idolakan itu tewas terbunuh.
Salah satu contoh, seorang haters pernah memasukkan racun ke dalam minuman penyanyi K-pop bernama Yunho yang terpaksa dilarikan ke UGD.
Pengalaman itu mengakibatkan Yunho trauma dan butuh waktu bertahun-tahun agar ia dapat kembali percaya kepada orang lain.
Advertisement