Pesan Teks Tak Kunjung Dibalas, Wanita Taiwan Ceraikan Suami

Wanita berusia 50 tahun menceraikan sang suami gara-gara pesan teks yang tak kunjung dibalas.

oleh Teddy Tri Setio Berty diperbarui 18 Jul 2017, 18:00 WIB
Diterbitkan 18 Jul 2017, 18:00 WIB
Berkirim pesan teks
Berkirim pesan teks

Liputan6.com, Taipei - Pernahkah Anda mengabaikan pesan teks dari pasangan Anda? Sebagian orang pasti pernah melakukannya. Bisa jadi efeknya akan mengakibatkan pertengkaran, tetapi beberapa menit kemudian kondisinya akan kembali seperti semula.

Beda halnya dengan kasus yang terjadi di Taiwan. Baru-baru ini seorang pria diceraikan oleh sang istri setelah mengabaikan pesan teks.

Dikutip dari laman BBC, Selasa (18/7/2017), pesan teks itu dikirim oleh sang istri melalui aplikasi Line. Setelah merasa diabaikan, wanita itu menceraikan sang suami melalui pengadilan keluarga di Distrik Hsinchu dengan barang bukti riwayat percakapan yang tak direspons.

Wanita dengan marga Lin itu menegaskan, dalam riwayat pesan teks terlihat keterangan bahwa sang suami telah membaca pesan yang ia kirim. Setelah ia menunggu lama masih tak ada jawaban.

Kejadian bermula ketika wanita tersebut mengalami kecelakaan parah dan harus dilarikan ke rumah sakit. Saat itu ia mengirim pesan kepada suami tentang kondisinya yang kritis.

Dalam sebuah pesan tertera, ia meminta sang suami untuk menjenguk sambil bertanya mengapa pesan yang selama ini ia kirim hanya dibaca tanpa ada balasan.

Penggugat juga mengakui ada satu masa sang suami pernah menjenguknya di rumah sakit, namun responsnya dingin dan terlihat seperti acuh tak acuh.

Setelah kasus tersebut dibawa ke meja hijau, hakim yang memimpin persidangan menerima tuntutan wanita tersebut. Ia menilai tindakan itu disebut 'Blue Ticking' -- sebuah istilah yang mengacu pada tindakan membaca pesan namun tak meresponnya.

Hakim di persidangan juga mengutip pesan-pesan yang diabaikan sebagai barang bukti bahwa pernikahan itu tak dapat diperbaiki lagi. Sehingga hakim mengetuk palu dan memutuskan keduanya resmi bercerai.

"Satu atau dua bulan pasca-kecelakaan, sang suami memang menjawab pesan. Tetapi pesannya terkait anjing peliharaan mereka. Dari sana kami yakin tak ada rasa peduli yang ia tunjukkan," ujar hakim.

Kedua pasangan ini telah menjalani pernikahan sejak tahun 2012. Istrinya berusia 50 tahun sementara sang suami berusia 10 tahun lebih muda.

Dari pengakuan wanita tersebut, ia mengalami beberapa kejadian yang tak mengenakan. Seperti harus menanggung semua kebutuhan keluarga sang suami yang meliputi kebutuhan makan, air, dan tagihan listrik. Belum lagi ketika ibu mertuanya yang selalu meminta uang untuk membayar pajak.

  

Saksikan juga video berikut ini:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya