Konsumsi Alkohol Berkurang, Tingkat Kematian di Rusia Menurun

Tingkat kematian dari keracunan alkohol di Rusia berkurang drastis dibanding tahun 2012.

oleh Teddy Tri Setio Berty diperbarui 21 Jul 2017, 08:42 WIB
Diterbitkan 21 Jul 2017, 08:42 WIB
Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) negara dengan konsumsi alkohol terbanyak per kepala di dunia tahun lalu bukanlah Rusia, melainkan Lithuania. (Sumber: ITAR-TASS/RBTH)
Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) negara dengan konsumsi alkohol terbanyak per kepala di dunia tahun lalu bukanlah Rusia, melainkan Lithuania. (Sumber: ITAR-TASS/RBTH)

Liputan6.com, Moskow - Saat ini, tingkat kematian dari keracunan alkohol di Rusia berkurang drastis dibanding tahun 2012. Hal itu dipercaya karena konsumsi alkohol tahunan yang turun menjadi 10,3 liter per kapita pada tahun ini.

Dikutip dari laman RBTH Indonesia, Jumat (21/7/2017), menurut data yang telah dirilis Kementerian Kesehatan Rusia, tingkat kematian karena alkohol di Rusia berkurang seiring menurunnya konsumsi minuman keras di negara tersebut.

Kementerian itu mengatakan, tingkat kematian dan keracunan alkohol pada 2012 sebesar 11,4 persen dari 100 ribu orang. Sementara, konsumsi alkohol tahunan adalah 12,4 liter per kapita.

Menanggapi kejadian tersebut, pemerintah Rusia kemudian memberlakukan undang-undang pada Juli 2012 yang melarang iklan minuman beralkohol, seperti bir, di media cetak dan elektronik.

Hal ini ternyata ampuh dan membuahkan hasil. Tingkat kematian dari keracunan alkohol menurun setengahnya sejak 2012. Catatan terakhir menunjukkan, keracunan itu turun menjadi 5,6 persen dari 100 ribu orang. Sementara konsumsi alkohol tahunan juga turun menjadi 10,3 liter per kapita.

Pemerintah Rusia terus menekan angka itu. Sebab, standar minum alkohol berisiko rendah dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) adalah 8 liter per tahun.

Menurut data WHO, setiap tahunnya ada 3,3 juta kematian di dunia karena alkohol.

Kementerian Kesehatan menegaskan, peraturan negara akan lebih diperketat untuk mengurangi penyalahgunaan alkohol.

Kementerian menekankan pada strategi promosi hidup sehat dan mengontrol penyakit tak menular hingga 2025, yang meliputi pengurangan penjualan minuman beralkohol dan sejumlah kampanye anti-alkohol.

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya