6 Benda 'Biasa' di Dalam Rumah Ini Ternyata Bisa Membunuh

Berdiam diri di dalam rumah tak menjadi jaminan bagi seseorang agar terhindar dari marabahaya.

oleh Teddy Tri Setio Berty diperbarui 22 Jul 2017, 19:48 WIB
Diterbitkan 22 Jul 2017, 19:48 WIB
Iustrasi pemutih pakaian (iStock)
Iustrasi pemutih pakaian (iStock)

Liputan6.com, Jakarta - Kita sering mengasumsikan, rumah adalah tempat yang paling aman. Biasanya, ibu atau nenek kerap melarang anak dan cucunya untuk pergi keluar rumah.

"Jangan sering keluar rumah, nanti ada apa-apa."

Begitulah kalimat yang kerap kita dengar dari mulut seorang ibu. Mereka menganggap, dari pada pergi main seharian, lebih baik beristirahat di rumah. Menghabiskan waktu bersama keluarga, santap siang, menonton televisi atau bisa jadi membereskan rumah.

Terlepas dari hal tersebut, tinggal di dalam rumah tak menjadi jaminan keselamatan bagi setiap orang. Bukan ancaman tabrak lari, hipnotis, atau korban salah tembak. Melainkan ada ancaman berbahaya dari zat dan perabotan rumah tangga yang mengintai.

Ada banyak zat-zat berbahaya yang kita gunakan dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari. Kandungan sabun mandi, sampo atau detergen bisa jadi mengandung zat berbahaya. Kemungkinan besar, Anda akan mengalami risiko fatal jika menggunakan benda-benda tersebut

Seperti dikutip dari laman Listverse, Sabtu (22/7/2017), berikut 6 hal berbahaya yang ada di rumah Anda:

1. Pemutih Pakaian

Pada dasarnya, pemutih pakaian berfungsi untuk menghilangkan noda-noda membandel pada pakaian Anda. Kotoran paling parah sekali pun dapat terangkat dan baju akan terlihat seperti baru kembali.

Iustrasi pemutih pakaian (iStock)

Namun siapa sangka, jika pemutih pakaian secara tak sengaja masuk ke dalam makanan bisa berakibat fatal. Jangankan tercampur pada makanan, menghirupnya saja bisa berisiko tinggi.

Selain itu, pemutih pakaian dinilai berbahaya apabila tercampur dengan bahan pembersih lain yang mengandung amonia.

Bahan utama pembuatan pemutih adalah sodium hipoklorit. Bila tercampur dengan amonia, zat ini akan melepaskan gas beracun yang disebut chloramines.

Tak hanya menyerang melalui saluran pernapasan, gas beracun ini dapat meresap ke kulit sehingga membahayakan banyak orang.

Di Chicago misalnya, seorang pria tewas setelah nekat menelan pemutih pakaian. Diduga, sang pacar yang memaksa pria tersebut untuk menelan pemutih pakaian.

2. Pasta Gigi

Bagi setiap orang, pasta gigi adalah hal yang sangat melekat dalam kehidupan. Bangun tidur, sesudah makan, dan sebelum tidur disarankan untuk mengikat gigi agar terhindar dari gigi berlubang.

Ilustasi pasta gigi (iStock)

Masyarakat Amerika Serikat pernah dikejutkan dengan kandungan zat fluorida yang berlebihan pada pasta gigi yang telah beredar di pasaran.

Food and Drug Administration (FDA) mendesak pihak terkait untuk menindaklanjuti penemuan ini. Meski, fluorida adalah zat utama yang dibutuhkan dalam pembuatan pasta gigi, penggunaan zat fluorida dalam jumlah yang besar dapat berbahaya.

FDA menilai, penggunaan fluorida dalam jumlah besar akan mengakibatkan kematian pada pengguna. Pasta gigi yang semua dimaksud untuk membuat gigi kita tetap bersih malah mengancam keselamatan.

3. Tungku Perapian

Tungku perapian yang didesain pada ruang tamu berfungsi untuk menghangatkan tubuh penghuninya. Ternyata, perapian ini tak hanya memberikan efek hangat dan kenyamanan saja. Tetapi dapat menimbulkan racun berbahaya bagi penghuninya.

Ilustrasi perapian (iStock)

Karbon monoksida adalah gas pembuangan yang paling banyak dihasilkan dari pembakaran tersebut. Terlebih, desain perapian tak didukung corong pembuangan asap yang baik.

Ditambah sistem ventilasi pada rumah yang tak sempurna. Jika Anda terlelap dalam tidur, zat beracun ini akan mengancam kelangsungan hidup Anda. Gas beracun akan terhirup dan mengganggu pernapasan.

Efeknya tak dirasa dalam waktu satu malam. Jika hal ini terus terjadi maka akan terjadi kerusakan pada otak. Untuk itu, pemasangan detektor karbon monoksida sangat diperlukan pada sebuah ruang yang memiliki tungku perapian.

4. Kapur Barus

Kapur barus mengandung zat naftalena dan paradiklorobenzena yang dapat menjadi ancaman serius di rumah Anda.

Ilustrasi kapur barus (iStock)

Meski digunakan untuk mengusir serangga, kapur barus memiliki ancaman berisiko tinggi terutama bagi anak-anak.

Ahli kesehatan mengatakan, zat yang dilepaskan oleh kapur barus akan bercampur dengan oksigen dan menyebabkan aroma yang berbeda. Gas berbahaya ini tak hanya menyebabkan iritasi pada mata dan paru-paru, tetapi dapat berpotensi menyebabkan kanker.

Daya tahan tubuh anak yang lemah akan menjadikan mereka sebagai korban utama. Perubahan warna kulit menjadi sedikit kekuning-kuningan adalah gejala awal kegagalan organ tubuh dan bisa menyebabkan kematian.

5. Cat Dinding

Ilustrasi cat dinding mengelupas (iStock)

Pada tahun 1978, pemerintah Amerika Serikat melarang penggunaan semua cat dinding yang mengandung timbal. Rumah dan bangunan yang di warnai menggunakan cat mengandung timbal akan mengancam kelangsungan hidup manusia.

Environmental Protection Agency di AS melaporkan, risiko paling berbahaya dari cat dinding mengandung timbal kian memburuk. Hal ini akan berakibat fatal apabila permukaan cat yang mengelupas termakan oleh anak-anak.

6. Stop Kontak

Ilustrasi stop kontak (iStock)

Meskipun sangat berguna, stop kontak dinilai berbahaya. Anda harus lebih berhati-hati dan selektif dalam memilih stop kontak. Sebab, stop kontak yang dibuat dari bahan yang mudah terbakar akan berisiko besar.

Fakta menunjukkan, sekitar 3.300 kebakaran yang terjadi di rumah setiap tahunnya disebabkan oleh stop kontak. Kebakaran rata-rata menewaskan 50 orang dan melukai 270 lainnya.

The Electrical Safety Foundation menyarankan, kabel ekstensi hanya digunakan untuk kebutuhan sementara dan tidak boleh terlalu panas.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya