Liputan6.com, Madrid - Penjaga pantai Spanyol mengatakan bahwa pihaknya telah menyelamatkan 600 migran asal Maroko dalam kurun 24 jam.
Para migran berada di 15 kapal, termasuk sejumlah perahu dayung dan sebuah jet ski. Sebanyak 35 anak-anak dan bayi termasuk di antara mereka yang diselamatkan.
PBB mengatakan, lebih dari 9.000 migran tiba di Spanyol hingga saat ini. Angka tersebut meningkat tiga kali lipat dibanding tahun sebelumnya.
Advertisement
Namun, lebih dari 120 orang diyakini tenggelam saat menyeberangi Selat Gibraltar -- selat yang memisahkan Maroko dan Spanyol.
Menurut Badan Migrasi Internasional PBB (IOM), tahun ini, jumlah migran yang datang ke Spanyol melampaui jumlah yang tiba di Yunani.Â
Dikutip dari BBC, Kamis (17/8/2017), sebagian besar dari mereka melintasi selat sejauh 12 kilometer itu dengan menggunakan perahu dayung murah dan berukuran kecil. Perahu tanpa motor itu memungkinkan mereka terhindar dari jaringan penyelundupan manusia.
Beberapa migran memilih menggunakan media sosial untuk langsung menghubungi pihak berwenang Spanyol. Dengan demikian, mereka dapat menginformasikan lokasi mereka saat berada di perairan Spanyol -- menghindari jaringan penyelundupan manusia.
Namun, jumlah migran yang tiba di Spanyol melalui rute laut, tak termasuk mereka yang melalui Ceuta dan Melilla, wilayah Spanyol di Afrika utara. Dua tempat itu merupakan satu-satunya perbatasan darat antara Uni Eropa dan Afrika.
Jumlah yang jauh lebih besar, yakni hampir 100.000 orang, telah menyeberang dari Libya ke Italia sejak awal 2017. IOM mengatakan, 2.242 orang yang melalui rute tersebut tewas.
Menurut penjaga pantai Italia, sekitar 5.000 migran dari Libya diselamatkan dalam waktu satu hari di Laut Mediterania pada Juni 2017.
Â
Simak video berikut ini: