Jusuf Kalla Berharap Diaspora RI Tidak Jadi 'Perampok Negara'

Pada acara pembukaan Indonesian Diaspora Global Summit 2017, hadir pula Wakil Presiden Republik Indonesia, Jusuf Kalla.

oleh Teddy Tri Setio Berty diperbarui 21 Agu 2017, 12:54 WIB
Diterbitkan 21 Agu 2017, 12:54 WIB
Wakil Presiden Republik Indonesia Muhammad Jusuf Kalla didampingi Menteri Luar Negeri Retno Marsudi dan Ketua Diaspora Indonesia Edward Wanandi (Liputan6.com/Teddy Tri Setio Berty)
Wakil Presiden Republik Indonesia Muhammad Jusuf Kalla didampingi Menteri Luar Negeri Retno Marsudi dan Ketua Diaspora Indonesia Edward Wanandi (Liputan6.com/Teddy Tri Setio Berty)

Liputan6.com, Jakarta - Lagu kebangsaan Indonesia Raya berkumandang di Ballroom JS Luwansa Hotel, menandai dibukanya Indonesian Diaspora Global Summit pada 21 Agustus 2017.

Ribuan peserta dan tamu undangan, berdiri menyanyikan lagu kebangsaan yang dipandu oleh Jajang C Noer, aktris kenamaan Indonesia.

Setelah itu, sejumlah perwakilan Warga Negara Indonesia (WNI) yang tersebar dari penjuru dunia, mengikrarkan sumpah diaspora yang disampaikan melalui 14 bahasa.

Menurut Ketua Diaspora Indonesia Edward Wanandi, forum seperti ini dapat memberikan pencerahan berupa diskusi menarik yang bertujuan untuk memberi kontribusi kepada bangsa dan negara.

"Pada kesempatan ini pula kami meminta diaspora yang hadir untuk memberi masukkan berupa gagasan untuk kemajuan bangsa," ujar Edward.

Bagi Edward, forum seperti ini adalah lanjutan dari program yang telah dibentuk oleh pihak penyelenggara. Edward juga menyampaikan, acara yang berlangsung selama dua hari hingga 22 Agustus 2017, terdiri dari tiga pembahasan utama.

Wakil Presiden Republik Indonesia Muhammad Jusuf Kalla saat menyampaikan sambutan di depan diaspora Indonesia (Liputan6.com/Teddy Tri Setio Berty)

"Pertama, forum ini akan membentuk program bantuan pendidikan yang akan diberikan kepada anak-anak di provinsi Papua dan Papua Barat," kata Edward.

"Kedua, forum ini akan membahas peran diaspora untuk membantu RI dalam upaya penghematan energi. Terakhir, bantuan advokasi kepada WNI yang terlibat dalam kasus hukum di negara tempat mereka tinggal dan bebas biaya," tambahnya.

Pada acara pembukaan Indonesian Diaspora Global Summit 2017, hadir pula Wakil Presiden Republik Indonesia, Jusuf Kalla.

Dalam sambutannya, JK menyampaikan rasa bahagianya saat bertemu dengan diaspora -- terlebih bertepatan pada bulan kemerdekaan.

"Diaspora punya peran besar dalam kemajuan bangsa. Hampir semua negara di dunia dapat maju dan berkembang berkat kontribusi yang dilakukan oleh anak-anak bangsa yang merantau ke luar negeri," ujar JK.

"Saya juga mengapresiasi program yang akan dilakukan oleh forum diaspora yang ingin membantu anak-anak di Papua," tambahnya.

Dalam sambutannya, JK juga sempat mengaku bingung karena beberapa waktu lalu sempat ada forum diaspora serupa.

"Saya benar-benar bingung. Jangan buat masyarakat bingung juga. Baru-baru ini kongres diaspora serupa. Jangan tiru partai politik, yang bikin " ujar JK

Sebelum menutup pidato singkatnya, JK berpesan kepada setiap anak bangsa yang pergi merantau ke luar negeri untuk memberi kontribusi nyata.

"Pesan saya, diharapkan diaspora ini dapat membangun bangsa dan bukan menjadi perampok negara. Manfaatkan ilmu kalian dengan baik untuk kemajuan kita bersama," ujar JK.

Jusuf Kalla sempat menyinggung kematian saksi terkait e-KTP, Johannes Marliem di Los Angeles, Amerika Serikat.

Menurut JK, komunitas diaspora Indonesia tidak mengikuti Johannes tersebut dengan berkomplot mengambil uang negara.

 

Saksikan video menarik berikut ini:

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya