Tagar Kabur Aja Dulu Viral, Simak Peluang dan Tantangan Bekerja di Luar Negeri

Fenomena tagar #KaburAjaDulu yang viral di media sosial mencerminkan keinginan generasi muda Indonesia untuk mencari peluang kerja dan kehidupan yang lebih baik di luar negeri.

oleh Dyah Ayu Pamela diperbarui 14 Feb 2025, 11:00 WIB
Diterbitkan 14 Feb 2025, 11:00 WIB
Ilustrasi Pekerja Luar Negeri by AI
Ilustrasi Pekerja Luar Negeri by AI (Source: Freepik)... Selengkapnya

Liputan6.com, Jakarta - Tagar #KaburAjaDulu yang viral di media sosial menjadi cermin keresahan sebagian masyarakat Indonesia, terutama generasi muda, terhadap kondisi sosial ekonomi dan peluang kerja di dalam negeri. Munculnya tagar kabur aja dulu merupakan ekspresi kekecewaan terhadap kondisi ekonomi dan politik dalam negeri.

Banyak yang merasa masa depannya tidak menentu di Indonesia, hingga mendorong mereka untuk mencari peluang di luar negeri. Seperti yang diungkapkan oleh akun X @Ju***Ekspor, "baru rame #KaburAjaDulu, gue udah bilang dari beberapa tahun lalu, Indonesia ini makin kacau. Bisnis makin ga sehat, permainan orang dalam, impor menggila, inflasi terus naik, gaji ga naik, kualitas hidup ga ada. Makanya gua pindah ke luar negeri, buka bisnis diluar negeri."

Pengamat Ketenagakerjaan dari Universitas Gadjah Mada (UGM), Tadjudin Nur Effendi, memberikan perspektif yang berbeda. Ia menilai fenomena ini sebagai hal yang lumrah, dan bukan berarti menunjukkan kurangnya kecintaan pada Tanah Air.

"Kabur bukan berarti tidak cinta Indonesia. Mereka berharap nanti kalau situasi sudah baik, situasi politik atau ekonomi sudah baik, nanti pulang lagi, dan itu bisa terjadi," jelas Tadjudin mengutip dari kanal Bisnis Liputan6.com, 11 Februari 2025.

Meski terlihat sebagai solusi, perlu pertimbangan matang sebelum memutuskan keluar dari Indonesia, apalagi untuk jangka waktu lama. Simak peluang dan tantangan yang akan dihadapi sebelum memutuskan tinggal di luar negeri.

Peluang Bekerja di Luar Negeri Tahun 2025

Intalenta
Intalenta hadir sebagai jembatan antara calon pekerja dari Indonesia dengan perusahaan di luar negeri. (Foto: Dok.)... Selengkapnya

Tahun 2025 menawarkan peluang bagi pekerja kantoran Indonesia di berbagai negara. Negara-negara maju masih membutuhkan tenaga kerja terampil di berbagai sektor. Namun, persaingan tetap ketat, membutuhkan persiapan yang matang. Beberapa negara yang berpotensi menjadi tujuan ideal antara lain:

  • Singapura: Pusat ekonomi Asia Tenggara, Singapura menawarkan berbagai peluang di sektor keuangan, teknologi, dan pariwisata. Namun, persaingan tinggi dan biaya hidup yang mahal perlu dipertimbangkan.
  • Malaysia: Negara tetangga ini relatif mudah diakses dan menawarkan peluang di berbagai sektor, termasuk teknologi dan manufaktur. Namun, persaingan juga cukup ketat.
  • Australia: Negara ini dikenal dengan standar hidup yang tinggi dan peluang kerja di sektor pertambangan, teknologi, dan kesehatan. Namun, persyaratan imigrasi dan visa kerja cukup ketat.
  • Kanada: Kanada menawarkan program imigrasi yang relatif lebih mudah diakses dibandingkan negara-negara lain, dengan peluang kerja di berbagai sektor. Namun, kondisi cuaca yang dingin perlu dipertimbangkan.
  • Amerika Serikat: Negara ini menawarkan peluang kerja yang sangat beragam, terutama di sektor teknologi dan keuangan. Namun, persyaratan visa dan imigrasi sangat ketat dan persaingan sangat tinggi.

Tantangan Bekerja dan Berimigrasi ke Luar Negeri

Imigrasi Soekarno Hatta Tunda Keberangkatan 613 Pekerja Migran Non Prosedural ke Luar Negeri
Sebanyak 613 Pekerja Migran Indonesia (PMI) non procedural, ditunda keberangkatannya ke berbagai negara oleh Kantor Imigrasi Kelas I TPI Soekarno Hatta.... Selengkapnya

Meskipun peluangnya besar, bekerja dan berimigrasi ke luar negeri juga dihadapkan berbagai tantangan. Anda yang tertarik mengadu nasib pindah ke luar negeri, harus menyimak beberapa tantangan yang perlu dipertimbangkan sebagai berikut:

  • Persyaratan Visa dan Izin Kerja: Proses perolehan visa dan izin kerja bisa rumit dan memakan waktu lama. Persyaratannya juga berbeda-beda di setiap negara.
  • Biaya Hidup yang Tinggi: Biaya hidup di negara maju cenderung lebih tinggi dibandingkan Indonesia. Perlu perencanaan keuangan yang matang agar dapat bertahan hidup.
  • Budaya Kerja yang Berbeda: Setiap negara memiliki budaya kerja yang berbeda. Penting untuk beradaptasi dan memahami budaya kerja setempat agar dapat bekerja secara efektif.
  • Hambatan Bahasa: Kemampuan berbahasa asing, terutama bahasa Inggris, sangat penting untuk berkomunikasi dan berinteraksi dengan rekan kerja dan klien.
  • Kesehatan dan Asuransi: Memastikan memiliki asuransi kesehatan yang memadai sangat penting untuk menjaga kesehatan selama berada di luar negeri.

Imbauan Kementerian Luar Negeri Soal Kabur Aja Dulu

Direktur Kerja Sama ASEAN Kementerian Luar Negeri RI (Kemlu RI) Sidharto R. Suryodipuro (tengah) dalam pernyataan pers bersama media, Jumat (4/10/2024). (Liputan6.com/Benedikta Miranti)
Direktur Kerja Sama ASEAN Kementerian Luar Negeri RI (Kemlu RI) Sidharto R. Suryodipuro (tengah) dalam pernyataan pers bersama media, Jumat (4/10/2024). (Liputan6.com/Benedikta Miranti)... Selengkapnya

Mengutip dari kanal Global Liputan6.com, Jumat (14/2/2025), meskipun tagar ini viral, Kementerian Luar Negeri Indonesia memberikan peringatan tentang pentingnya mempertimbangkan berbagai aspek sebelum mengambil keputusan untuk bekerja atau tinggal di luar negeri.

"Satu hal yang kita tegaskan, hak setiap warga negara bekerja di luar negeri. Namun, lakukan dengan proses yang benar dan jalur yang legal," demikian pesan dari Direktur Pelindungan Warga Negara Indonesia (WNI) dan Badan Hukum Indonesia (BHI) Kemlu RI Judha Nugraha kepada awak media dalam jumpa pers pada Kamis, 13 Februari 2025.

Judha mengatakan, dari 67.297 jumlah kasus hukum yang dihadapi WNI pada 2024, mayoritas kasus pelanggaran keimigrasian. "Artinya apa? Banyak warga negara kita bekerja di luar negeri masih melalui jalur non-prosedural. Jadi, pola imigrasinya belum aman."

Ia pun menyambung, "Nah, ke depan kita ingin dorong migrasi aman perlu kita tingkatkan. Jadi, pertama tentunya kita kuatkan tata kelola migrasi yang murah, mudah, dan aman. Kemudian ketika pola migrasinya sudah tercipta, penegakan hukum kita lakukan."

Pihaknya menekankan pentingnya riset yang matang serta persiapan yang baik sebelum mengambil langkah tersebut. "Kabur aja dulu", tegas Kementerian Luar Negeri, bukanlah solusi instan. 

 

Infografis Journal Santo Suruh 2
Keadaan Proporsi Tenaga Kerja di Indonesia. (Abdillah/Liputan6.com)... Selengkapnya
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Live dan Produksi VOD

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya