Muda dan Jenius, Gadis Ini Dijuluki 'Kembaran' Albert Einstein

Seorang fisikawan muda asal AS, Sabrina Gonzalez Pasterski, disebut-sebut memiliki kecerdasan yang setara dengan Albert Einstein.

oleh Citra Dewi diperbarui 30 Agu 2017, 07:48 WIB
Diterbitkan 30 Agu 2017, 07:48 WIB
Sabrina Gonzalez Pasterski
Sabrina Gonzalez Pasterski (AFP)

Liputan6.com, Cambridge - Seorang perempuan asal Amerika, Sabrina Gonzalez Pasterski (23), disebut-sebut memiliki kecerdasan yang setara dengan Albert Einstein dan Stephen Hawking. 'Gelar' itu dinilai tak berlebihan jika kita melihat pencapaiannya selama ini.

Pada usia 14 tahun, perempuan kelahiran Chicago itu telah membangun pesawat bermesin tunggal seorang diri. Namun, hal tersebut hanya merupakan pencapaian pertamanya.

Ia pun menerbangkan pesawat buatannya melintasi Danau Michigan seluas 190 kilometer. Kala itu, Sabrina menjadi orang termuda yang menerbangkan pesawat buatannya sendiri.

Seluruh perjuangannya itu hanya membutuhkan dua tahun. Sabrina pun mendokumentasikan proses dan pengalamannya dan mengunggahnya ke situs berbagi video.

Pada 2010, ia lulus dari Illinois Mathematics and Science Academy dan melanjutkan pendidikannya ke salah satu univeristas paling prestisius di dunia, Massachusetts Institute of Techonolgy (MIT).

Awalnya, Sabrina harus menunggu untuk diterima di MIT. Tapi begitu Profesor Allen Haggerty dann Earll Murman melihat videonya, mereka tak meragukan kemampuan lagi perempuan kelahiran 1993 itu.

"Kami terngaga saat melihatnya (video). Potensinya di atas rata-rata," ujar Haggerty kepada Femalista.

Setelah menyelesaikan pendidikannya selama tiga tahun di MIT, Sabrina mendapatkan nilai tertinggi.

Saat ini ia sedang mengejar studi doktoratnya di Harvard University. Di sana, ia mendapat kebebasan ilmiah secara penuh dan sama sekali tak mendapatkan campur tangan dari tenaga pengajar.

Tak lagi fokus dalam membangun pesawat, saat ini Sabrina mengalihkan perhatiannya dalam fisika, sama dengan bidang yang ditekuni Albert Einstein dan Stephen Hawking.

Sabrina mengaku bahwa ia ingin mempelajari quantum gravity atau gravitasi kuantum. Dengan mendalami bidang itu, ia berusaha untuk memhami hubungan natara gravitasi dengan konteks fisika kuantum.

Jika penelitannya sukses, penemuannya dalam bidang tersebut dapat mengubah secara luas bagaimana umat manusia memahami alam semesta.

Dalam wawancaranya dengan Marie Claire, ia berpesan untuk tetap optimistis.

"Optimis lah atas hal-hal yang kamu yakini kamu dapat melakukannya," ujar Sabrina.

"Ketika kamu masih kecil, kamu berkata banyak hal tentang apa cita-cita atau hal yang ingin kamu lakukan ketika beranjak dewasa -- Aku rasa itu adalah hal penting untuk tak kehilangan mimpi semacam itu," imbuh dia.

Bocah 11 Tahun yang Lebih Pandai Dibanding Einstein

Bukan kali ini saja seseorang dibandingkan dengan fisikawan legendaris Albert Einstein. Pada Juli lalu, seorang bocah berusia 11 tahun meraih skor IQ lebih tinggi dibanding Einstein.

Kecerdasannya terungkap saat bocah bernama Arnav Sharma itu ikut serta dalam tes IQ yang diadakan Mensa. Ujian itu dikembangkan di Inggris untuk membentuk masyarakat elit yang terdiri dari manusia-manusia cerdas.

Ia lulus tes dengan angka fantastis, yakni 162. Padahal Einstein dan Hawking hanya mencapai angka 160.

pelajar yang berasal dari Inggris itu mengaku ingin menggunakan kecerdasannya untuk membantu dunia. Serupa dengan yang dilakukan 2 ahli fisika tersebut.

Kepada Independent, siswa yang memiliki hobi bulu tangkis, berenang, dan membaca itu mengatakan memang tidak banyak orang yang lulus tes Mensa, tapi dia tidak merasa kesulitan.

Arnav Sharma dari Inggris meraih nilai 162 dalam tes IQ oleh Mensa. (Sumber Twitter/@TurkceTeknoloji)

"Saya tidak melakukan persiapan apapun sebelum mengikuti ujian Mensa. Ujian berlangsung sekitar 2,5 jam. Ada pertanyaan non-verbal dan juga pertanyaan verbal," ujar Sharma.

"Ujiannya tidak sukar, tapi saya harus menebak pada beberapa pertanyaan karena waktunya tidak banyak," imbuh dia.

Tentu saja Arnav bukan satu-satunya genius muda yang lulus ujian Mensa. Tahun lalu, Saanya Verma yang waktu itu berusia 11 tahun, meraih angka 162.
Ia dan Arnav ada dalam top 1 persen sekaligus menjadi segelintir orang muda yang mencapai angka puncak.

Pada 2015, seorang anak berusia 12 tahun meraih angka 162 dalam ujian Mensa. Sementara sebelumnya pada 2013, seorang anak berusia 11 tahun juga meraih angka sempurna.

Mensa adalah salah satu klub paling eksklusif sedunia. Seseorang hanya bisa bergabung kalau hasil tes IQ berada di puncak 2 persen.

Sekarang ini anggotanya ada 20 ribu orang dan hanya 1.500 di antaranya yang berusia di bawah 18 tahun.

 

Saksikan video berikut ini:

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya