Liputan6.com, New York - Menteri Luar Negeri Korea Utara mengatakan bahwa tak pelak lagi misil Korut akan mampu menyerang daratan Amerika Serikat. Komentar itu disampaikan oleh sang menlu pada Sidang Majelis Umum PBB di New York pada Sabtu 23 September2017.
"Hinaan dari Donald Trump membuat roket kami semakin tak terhindarkan akan mampu menjangkau seluruh daratan Amerika Serikat," jelas Menlu Korea Utara Ri Yong-ho, seperti dikutip dari Independent, Minggu (24/9/2017).
Ia juga menambahkan, sanksi ekonomi dari PBB dan AS yang dijatuhkan kepada Korut beberapa waktu terakhir ini, tidak akan berdampak signifikan untuk menghalangi Pyongyang dalam mengembangkan kekuatan nuklir yang mampu mencapai Negeri Paman Sam.
Advertisement
Baca Juga
"Melalui perjuangan yang begitu lama dan sulit, sekarang kita akhirnya hanya beberapa langkah dari gerbang terakhir untuk menyelesaikan program nuklir negara," kata Ri Yong-ho.
"Sebuah kenyataan yang menyedihkan menganggap bahwa Korut akan mengubah pendiriannya hanya karena sanksi yang dijatuhkan oleh pihak yang berlawanan (AS dan PBB)," tambahnya.
Presiden AS Donald Trump sempat melontarkan hinaan kepada Kim Jong-un, memanggilnya 'Rocket Man' yang mengemban 'misi bunuh diri' jika terus mengembangkan program senjata nuklirnya. Semua perkataan itu diumbar oleh Trump pada Sidang Majelis Umum PBB Selasa lalu.
Sebagai tanggapan, Kim Jong-un mengutarakan hinaan balasan, memanggil Trump dengan sebutan 'renta' dan 'anjing yang ketakutan'.
Setelah penghinaan tersebut, pejabat Korea Utara mengindikasikan sedang mempertimbangkan untuk menguji senjata nuklir di Samudera Pasifik dan melintas di atas langit Jepang.
Pidato Donald Trump di PBB Seperti Gonggongan Anjing
Tak hanya itu saja, cemooh juga datang dari Ri Yong-ho soal pidato Donald Trump di Sidang Majelis Umum PBB di New York pada Selasa 19 September 2017 lalu.
Seperti dilansir CNN, Kamis 21 September 2017, Ri Yong Ho menyebut, pidato Trump --yang turut berisi ancaman untuk menghancurkan Korea Utara-- sama seperti 'gonggongan anjing'.
Ri Yong-ho, yang turut berada di Sidang Majelis Umum PBB di New York --namun tidak hadir dalam sesi pidato Trump-- juga merasa 'kasihan' kepada para penasihat sang presiden ke-45 AS yang harus mendengar retorika semacam itu.
"Jika ia (Trump) pikir mampu menakuti kami (Korut) dengan menggonggong seperti anjing, sungguh itu hanya sebatas 'mimpi anjing'," jelas Ri Yong-ho.
'Mimpi anjing' merupakan ungkapan bangsa Korea yang digunakan untuk menggambarkan sesuatu yang absurd atau tidak masuk akal.
Saksikan video pilihan berikut ini:
Advertisement