Liputan6.com, Moskow - Polisi Rusia menduga kuat telah menemukan kasus kanibalisme. Hal itu diketahui setelah pihak kepolisian menemukan foto yang memperlihatkan seorang pria berpose dengan jasad yang dimutilasi di sebuah ponsel yang ditemukan di pinggir jalan.
Kasus mengerikan di Krasnodar selatan itu memicu penangkapan pemiliki ponsel, yakni seorang pria berusia 35 tahun, dan istrinya. Keduanya diduga telah membunuh 30 orang sejak 1999 dan memakan daging para korbannya.
Sejauh ini, polisi telah mengidentifikasi tujuh korban.
Advertisement
Baca Juga
Menurut kantor berita Rusia, RIA Novosti, jasad yang telah dimutilasi itu ditemukan di sebuah tas di dekat tempat ditemukannya ponsel.
Awalnya, pria tersebut membantah telah membunuh perempuan tersebut. Ia mengklaim menemukan jasad itu dan berpose bersamanya sebelum pada akhirnya kehilangan ponselnya -- namun pada akhirnya dia mengakui telah membunuh.
Dikutip dari CNN, Selasa (26/9/2017), seorang sumber mengatakan kepada RIA Novosti bahwa banyak rincian kasus yang belum dikonfirmasi. Namun kantor berita itu menambahkan bahwa aparat keamanan telah menemukan sebuah potongan tangan di toples kaca.
"Menurut pria pemilik ponsel, itu adalah salah satu tangan dari jasad yang ia potret," ujar sumber tersebut kepada RIA Novosti.
Berdasarkan sumber yang sama kepada RIA Novosti, sejauh ini pria tersebut hanya mengakui dua pembunuhan -- perempuan di foto ponsel dan satu lainnya pada 2012.
Pada awal 2017, seorang mantan polisi Mikhail Popkov didakwa atas 60 pembunuhan. Sebelumnya, ia telah membunuh 22 orang lainnya dan menyebabkan dirinya dipenjara. Aksi kriminal itu ia lakukan selama hampir 20 tahun.
Â
Kasus Kanibalisme di Afrika Selatan
Pada Agustus 2017, empat pria menghadiri sebuah pengadilan di Afrika Selatan untuk menghadapi dugaan kanibalisme. Hal tersebut berawal setelah salah satu dari mereka mendatangi kantor polisi dan mengatakan bahwa ia 'lelah' memakan daging manusia.
Ketika diinterogasi lebih lanjut, pria tersebut mengeluarkan bagian kaki dan tangan manusia.
Polisi kemudian mengawal pria itu kembali ke rumahnya di provinsi KwaZulu-Natal. Di sana, mereka menemukan lebih banyak bagian tubuh manusia.
Empat orang yang berada di pengadilan tersebut, dua di antaranya merupakan dukun. Mereka ditangkap dan didakwa karena melakukan pembunuhan dan konspirasi untuk membunuh.
Hingga saat ini, penyelidikan atas kasus kanibalisme masih berlangsung. Polisi pun mendesak warga untuk melapor jika ada anggota keluarga mereka yang hilang di dekat kota Estcourt.
Sebuah tim ahli forensik telah ditugaskan untuk mengindetifikasi jasad tersebut. Pasalnya, polisi tidak mengetahui apakah bagian tubuh itu merupakan milik satu orang atau terdiri dari beberapa korban.
Pada Juni lalu, polisi di Mozambik mengeluarkan peringatan bahwa mereka yang berkepala botak dapat menjadi target serangan ritual ilmu gaib. Peringatan itu dikeluarkan setelah dua pria botak dibunuh secara brutal dan bagian tubuhnya digunakan dalam ritual tersebut.
Menurut juru bicara pasukan keamanan Provinsi Zambezia, Miguel Caetano, organ korban digunakan para dukun untuk kliennya yang berasal dari di Tanzania dan Malawi dalam ritual ilmu gaib agar mendapatkan kekayaan.
Â
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Advertisement