Organisasi Kemanusiaan Butuh Rp 5,85 Triliun bagi Muslim Rohingya

Ada sekitar 809 ribu pengungsi Rohingya yang berlindung di Bangladesh setelah melarikan diri dari kekerasan.

oleh Teddy Tri Setio Berty diperbarui 05 Okt 2017, 09:09 WIB
Diterbitkan 05 Okt 2017, 09:09 WIB
Pengungsi Rohingya
Suasana di sebuah kamp pengungsi Rohingya di New Delhi, India (12/9). Kekerasan yang dialami ratusan ribu warga Rohingya di Myanmar membuat mereka berlindung ke negara terdekat. (AP Photo/Altaf Qadri)

Liputan6.com, Dhaka - Organisasi Kemanusiaan yang membantu pengungsi Muslim Rohingya di Bangladesh mengatakan, pihaknya membutuhkan Rp 5,85 triliun hingga enam bulan ke depan untuk membantu 1,2 juta warga Rohingya.

Banyak dari mereka adalah anak-anak yang sangat membutuhkan bantuan.

Dikutip dari laman VOA Indonesia, Kamis (5/10/2017), ada sekitar 809 ribu pengungsi Rohingya yang berlindung di Bangladesh setelah melarikan diri dari kekerasan dan penyiksaan di Myanmar.

Sekitar setengah juta dari jumlah tersebut telah datang sejak 25 Agustus untuk bergabung dengan 300 ribu muslim Rohingya yang telah tiba sebelumnya.

"Populasi Rohingya di Cox’s Bazar sangat rentan. Banyak yang mengalami trauma berat dan sekarang hidup dalam kondisi yang sangat sulit," kata Robert Watkins, Koordinator Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) setempat.

Bangladesh dan organisasi-organisasi kemanusiaan lain berjuang untuk membantu 509 ribu muslim Rohingya yang telah berdatangan sejak 25 Agustus, ketika penyerangan oleh militan Rohingya memicu aksi balasan dari militer Myanmar. PBB memberi cap pada tindakan militer Myanmar itu sebagai pembersihan etnis.

Rencana organisasi bantuan ini memperhitungkan kemungkinan kedatangan 91 ribu pengungsi lain. Itu karena pihaknya menilai arus pengungsian akan terus berlanjut.

"Rencana ini untuk 1,2 juta orang termasuk seluruh pengungsi Rohingya dan 300 ribu warga Bangladesh yang menampung komunitas-komunitas ini selama enam bulan ke depan," kata Watkins.

"Setengah juta orang membutuhkan makanan dan dibutuhkan 100 ribu tempat penampungan darurat. Lebih dari setengah jumlah pengungsi adalah anak-anak, sedangkan 24 ribu adalah ibu hamil yang membutuhkan perawatan kehamilan," kata organisasi tersebut.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


74 Ton Bantuan Kemanusiaan RI untuk Rohingya Tiba di Bangladesh

Bantuan kemanusiaan sebesar 74 ton telah tiba di Bangladesh. Seluruh bantuan dibawa bertahap dalam delapan pengiriman dengan pesawat C-130 milik TNI AU. Informasi tersebut disampaikan oleh Dubes RI untuk Bangladesh, Rina Soemarno.

Bantuan yang tiba pada Senin, 18 September 2017, dibawa ke gudang penyimpanan di Cox’s Bazar untuk kemudian didistribusikan ke lokasi pengungsian. Per Senin, sejumlah beras telah didistribusikan di beberapa titik kamp pengungsi.

Distribusi utamanya dilakukan di kamp-kamp sementara Kutupalong 1 dan 2 dan Balukhali.

"Fokus penyaluran bantuan hari ini hanya berupa beras dan dipusatkan di Kamp Kutupalong," ujar Mahidur Rahman, Additional Deputy Commisioner of Cox’s Bazar.

Beras bantuan Indonesia untuk Rohingya yang diambil dari gudang di Cox’s Bazar disalurkan kepada 120.000 pengungsi dalam bentuk beras dan nasi yang sudah dimasak. Kondisi hujan deras di sana, khususnya di sekitar lokasi pengungsian membuat proses distribusi sempat terhambat.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya