Lubang Raksasa Misterius Menganga di Antartika, Pertanda Apa?

Lubang itu pernah menganga di lokasi yang sama pada tahun 1970an.

oleh Arie Mega Prastiwi diperbarui 12 Okt 2017, 19:40 WIB
Diterbitkan 12 Okt 2017, 19:40 WIB
Lubang Raksasa Misterius Menganga di Antartika, Pertanda Apa?
Lubang Raksasa Misterius Menganga di Antartika, Pertanda Apa? (NASA)

Liputan6.com, Antartika - Sebuah lubang sebesar wilayah Negeri Belanda atau luasnya sekitar 41,543 km per segi ditemukan menganga di Antartika. Para ilmuwan tidak mengerti bagaimana hal itu bisa terjadi.

Meski demikian, lubang raksasa misterius itu 'cukup menakjubkan'. "Seperti ada yang baru saja meninju es hingga berlubang," kata fisikawan atmosfer Kent Moore, seorang profesor di kampus Mississauga di Toronto, seperti dikutip dari Motherboard pada Kamis (12/10/2017).

Area perairan terbuka yang dikelilingi oleh lautan es, seperti halnya lubang itu, dikenal sebagai polynias. Biasanya fenomena itu terbentuk di wilayah pesisir Antartika.

"Yang aneh di sini adalah polynia ini berada tengah-tengah es," katanya, "dan terbentuk melalui proses lain yang tidak dipahami."

"Lubang ini berada ratusan kilometer dari tepi es. Jika tidak memiliki satelit, kita tidak akan tahu keberadaannya di sana." lanjutnya.

Menurut Moore, lubang itu pernah menganga di lokasi yang sama pada tahun 1970-an, yakni di dekat Laut Weddel.

Lubang Raksasa Misterius Menganga di Antartika, Pertanda Apa? (NASA)

Saat itu, alat observasi ilmuwan belumlah secanggih sekarang. Sehingga, lubang itu tidak dapat dipelajari.

Mooore yang bekerja di Southern Ocean Carbon and Climate Observations and Modelling (SOCCOM) group, yang berbasis di Princeton University, kini tengah mempelajari lubang raksasa misterius itu. Sebab, selama empat dekade hingga tahun lalu, kini lubang itu menganga kembali.

"Ini adalah tahun kedua berturut-turut, lubang itu terbuka setelah 40 tahun lalu. Liang itu terbuka dan tertutup selama dua tahun terakhir. Kami tengah mencari apa penyebabnya," lanjut Moore.

Banyak yang berspekulasi, lubang itu disebabkan oleh perubahan iklim. Namun, menurut Moore, anggapan itu terlalu prematur.

Meski begitu, para ilmuwan bisa mengatakan dengan pasti, bahwa polynia akan memiliki dampak yang lebih luas terhadap lautan.

"Begitu es laut mencair kembali, akan terjadi kontras suhu yang sangat besar antara lautan dan sekitarnya," Moore menjelaskan. "Itu bisa jadi saling terhubung," lanjutnya.

"Air yang lebih dingin berada di dasar laut, sementara air yang hangat berada di atas," kata Moore.

Dengan menggunakan pengamatan dari satelit dan robot laut dalam, Moore dan rekan-rekannya sedang mengerjakan penelitian yang belum dipublikasikan yang bertujuan untuk menjawab beberapa pertanyaan tersebut.

"Dibanding 40 tahun yang lalu, jumlah data yang kita miliki sekarang ini luar biasa," katanya.

Antartika sedang mengalami perubahan besar saat ini, dan mencari tahu mengapa lubang menganga tiba-tiba terbuka akan menjadi kunci untuk memahami sistem kawasan itu.

 

 

5 Misteri Antartika

Munculnya lubang besar itu menambah kemisteriusan Antartika. Penyebab misterinya kawasan itu karena sulit bagi manusia untuk menjamah seluruh wilayah yang merupakan daratan paling beku di muka Bumi.

Bagi ilmuwan, jika selubung misteri itu berhasil disingkap seutuhnya, fakta-fakta sains baru dapat terungkap. Selain dugaan banyaknya organisme yang belum teridentifikasi, benua beku itu juga berperan seperti 'kapsul waktu' yang menyimpan dan mengawetkan serpihan bukti kehidupan purbakala.

Namun bagi kelompok lain, seperti pegiat teori konspirasi, daratan es di ujung paling selatan Bumi itu --diduga-- turut menyimpan bukti atas sejumlah misteri sensasional. Mereka meyakini bahwa di Antartika tersimpan beberapa bukti seperti keberadaan peradaban purbakala yang hilang 'jejak kehadiran' Alien di Bumi.

Kemisteriusan itu antara lain, air terjun darah hingga dianggap lokasi hilangnya kota Atlantis. 

Tak hanya itu, kelompok pemburu UFO, SecureTeam10, mengklaim bahwa Nazi membangun markas rahasia di Antartika selama Perang Dunia II dan didesain untuk pendaratan UFO.

Anomali misterius itu terbentang sekitar 240 kilometer dan mencapai kedalaman maksimum hingga 850 meter.

"Hingga hari ini, ilmuwan tidak memiliki ide atau cara untuk menemukan apa yang terkubur jauh di bawah lapisan es tebal ini. Benua ini telah diselimuti misteri tersendiri selama bertahun-tahun," ujar SecureTeam10.

Lainnya adalah barisan pegunungan gletser di Antartika. Gunung itu diberi nama Gamburtsev Mountain Range --dari nama seorang ilmuwan geofisika Soviet Grigoriy Gamburtsev-- dan diketahui memiliki ketinggian 3.400 meter.

Barisan pegunungan itu terletak di timur Antartika, di bawah Dome A dekat dengan Southern Pole of Inaccessibility, yang juga merupakan lokasi fasilitas riset Soviet. Menurut tinjauan, barisan gunung itu membentang sejauh 1.200 km dengan titik puncak setinggi 2.700 meter.

Anomali besar dan misterius lainnya di Antartika berada di bawah daratan beku di Wilkes Land, Antartika Timur yang ditemukan pada 2006. Area itu ditemukan ketika satelit NASA melihat perubahan gravitasi yang mengindikasikan adanya benda besar yang berada di tengah kawah sepanjang 480 km.

Salah satu tim NASA menilai bahwa itu adalah sisa-sisa asteroid masif yang berukuran lebih dari dua kali ukuran batuan angkasa Chicxulub --meteor pemusnah Dinosaurus.

Jika penjelasan ini benar, bisa jadi batu antariksa itu merupakan asteroid raksasa yang mengakibatkan kepunahan di era Permian - Triassic yang membunuh 96 persen mahluk laut dan sampai 70 persen organisme vertebrata yang hidup di darat.

Namun, sejumlah komunitas pegiat teori konspirasi muncul dengan gagasan 'gila' mereka, yang mengklaim bahwa kawah itu bisa jadi merupakan basis UFO yang sangat besar atau portal ke dunia bawah misterius yang disebut Bumi Berongga.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya