Kim Jong-un Bangun Resor Mewah di Lokasi Peluncuran Rudal

Pemerintah Korut tengah membangun Wonsan, yang dikenal sebagai lokasi tes rudal, menjadi sebuah lokasi wisata mewah.

oleh Citra Dewi diperbarui 14 Okt 2017, 20:24 WIB
Diterbitkan 14 Okt 2017, 20:24 WIB
Kim Jong Un saat Kunjungi Perkebunan Buah
Pemimpin Korea Utara, Kim Jong-Un tersenyum ketika mengunjungi sebuah perkebunan buah apel di Kwail County, provinsi Hwanghae Selatan pada foto yang dirilis Kamis (21/9). (STR / KCNA VIS KNS / AFP)

Liputan6.com, Wonsan - Di kota tepi laut Wonsan, sejumlah keluarga Korea Utara menggelar pesta barbeque di pantai, memancing, dan makan es krim rasa royal jelly di musim panas. Bagi pemimpin mereka, Kim Jong-un, tempat tersebut adalah sebuah resor musim panas, 'istana' masa depan untuk pariwisata, dan wilayah peluncuran uji coba rudal.

Dilansir The Straits Times, Wonsan memang telah menjadi tujuan wisata populer bagi keluarga di Korea Utara untuk menikmati aktivitas musim panas. Di sana juga menjadi tempat Kim Jong-un untuk memerintahkan pembangunan sejumlah gedung baru, mulai dari resor ski, hotel bintang lima, dan bandara.

Saat ini, tempat yang merupakan rumah bagi 360.000 orang itu tengah dibangun menjadi kota atraksi wisata senilai miliaran dolar. Di saat yang sama, Kim juga telah meluncurkan 40 misil dari wilayah tersebut.

"Mungkin ini terdengar gila bagi orang-orang untuk meluncurkan misil dari tempat yang ingin ia bangun secara ekonomi, tapi itulah cara Kim Jong-un menjalankan negaranya," ujar ahli ekonomi Korea Utara di Kyungnam University Korea selatan, Lim Eul-chul.

Menurut sejumlah peneliti, kombinasi tempat peluncuran rudal dan turisme itu adalah strategi Kim Jong-un untuk mempertahankan rezimnya.

Dikutip dari News.com.au, Sabtu (14/10/2017), Kim pertama kali mengumumkan pembangunan Wonsan pada 2014. Menurut North Korean Economy Watch, dalam rancangan pembangunan sarana itu, disebutkan soal pembangunan fasilitas kelas dunia, termasuk hotel bintang lima super mewah yang disebut Wonsan Hotel.

Pada tahun yang sama, Korut juga telah menggelar latihan militer terbesar di pantai dekat wilayah pembangunan itu.

Seorang associate professor di Yonsei University Graduate School of International Studies, John Delury, mengatakan bahwa Kim menginginkan Korea Utara yang lebih sejahtera dibanding saat di bawah kepemimpinan ayahnya, Kim Jong-il.

"Sejauh ini, Kim bekerja lebih baik dalam hal pertumbuhan ekonomi," ujar Delury.

 

Korut Mulai Lirik Pengembangan Pariwisata

Lobby mewah di Hotel Koryo, Pyongyang, Korea Utara (Wikimedia Commons)

Kim dan para pejabat seniornya telah memberi isyarat bahwa mereka hampir menyelesaikan tujuannya untuk mengembangkan rudal balistik antarbenua yang mampu menyerang daratan AS. Menurut Delury, ketika mereka berhasil mencapai tujuannya, strategi Kim adalah beralih dengan membangun ekonomi melalui pariwisata.

Pejabat tinggi Korut terlihat berencana untuk menambah resor di Wonsan yang diperkirakan akan menghabiskan biaya lebih dari US$ 1 miliar.

Kepada The Telegraph, juru bicara Kedutaan Besar Korea Utara di Madrid mengatakan bahwa pada Juni 2017, sejumlah pejabat Korut terlihat bepergian ke resor Spanyol, salah satunya adalah Benidrom. Mereka mengaku kagum dengan desain di sana.

Delegasi Korut itu juga sempat melihat-lihat sebuah resor di Oropesa del Mar, Marina d'Or, yang menyediakan berbagai layanan mewah dan menjadi tempat spa laut terbesar Eropa.

Mereka juga terpesona dengan taman hiburan Terra Mitica. Hal itu menimbulkan spekulasi bahwa Korut akan membangun taman hiburan serupa di Wonsan.

Menurut laporan Reuters, Korea Utara ingin meningkatkan jumlah wisatawan sebanyak satu juta orang setiap tahun. Mereka berharap jumlahnya akan meningkat menjadi 5 hingga 10 juta wisatawan di masa mendatang.

Namun, kematian mahasiswa AS, Otto Warmbier, dapat menghalangi tujuan tersebut. Otto sempat dipenjara karena diduga mencuri poster propaganda Korut dan dibebaskan Pemerintah Korut dalam kondisi kritis.

Menyusul kematian Otto, Departemen Luar Negeri AS mengeluarkan sebuah peringatan baru pada Agustus 2017. Mereka mengimbau warganya agar tak berkunjung ke Korea Utara.

Meski beberapa kali mendapat sanksi, Delury mengatakan kepada Fox News bahwa sanksi PBB terhadap Korea Utara tak akan menjadi penghalang bagi Kim.

 Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya