Liputan6.com, Yangon - Api besar meluluhlantakkan sebuah hotel mewah nan ikonik di Yangon, eks-Ibu Kota Myanmar pada 19 Oktober pukul 03.00 waktu setempat. Kebakaran itu menyebabkan 140 tamu dievakuasi.
Dinas pemadam setempat mengerahkan ratusan petugas untuk menjinakkan api yang melalap Kandawgy Palace Hotel. Butuh waktu beberapa jam hingga kebakaran berhasil dipadamkan. Demikian seperti dikutip dari BBC, Kamis (19/10/2017).
Sementara seperti dikutip dari Bangkok Post, api kini telah padam. Namun, asap masih membumbung dari lokasi kejadian.
Advertisement
Hotel yang sebagian besar terbuat dari kayu jati dan dibangun dengan gaya tradisional Burma itu merupakan ikon lokal yang populer bagi turis.
Baca Juga
Tak jelas bagaimana kebakaran itu bermula. Beberapa laporan media menduga, bencana itu disebabkan oleh ledakan tabung gas atau korsleting listrik.
"Penyebabnya masih diselidiki," jelas juru bicara Grup Htoo, firma pengelola Kandawgyi Palace Hotel kepada Agence-France Presse, seperti dikutip dari BBC.
Kebakaran itu menyebabkan satu orang tewas dan dua lainnya terluka.
Otoritas tengah berusaha mengidentifikasi identitas korban yang tewas. Namun, menurut laporan Associated Press, korban tewas diketahui berjenis kelamin laki-laki.
Sementara salah satu korban luka adalah seorang perempuan yang berasal dari Macau. Kondisinya kritis dan tengah mendapat perawatan di rumah sakit setempat.
Seorang saksi mata, tamu hotel asal Amerika Serikat, Adrienne Frillot mengatakan kepada media lokal, ia tidak mendengar alarm saat kebakaran mulai terjadi. Frillot baru menyadari ada bencana saat staf hotel menggedor-gedor pintu kamarnya.
"Saya menyadari ada yang tidak beres saat hendak membuka pintu. Kemudian kami mencium asap dan segera dievakuasi," jelas Frillot kepada Frontier Myanmar.
"Tak terdengar suara alarm," tambahnya.
Hotel yang terletak di tepi Danau Kandawgyi itu dibangun pada 1990-an. Namun, bagian tertua bangunan itu berasal dari 1930-an, yang dulu digunakan sebagai penginapan klub dayung oleh perwira tentara Inggris.
Grup Htoo didirikan oleh konglomerat Myanmar yang makmur, Tay Za, yang terkait erat dengan rezim militer Myanmar.