26-11-1990: Lee Kuan Yew Mundur Setelah 31 Tahun Berkuasa

Dalam suratnya, Lee Kuan Yew memberikan tongkat estafet kepala pemerintahan kepada Goh Chok Tong, Wakil Perdana Menteri Singapura.

oleh Rasheed Gunawan diperbarui 26 Nov 2017, 06:00 WIB
Diterbitkan 26 Nov 2017, 06:00 WIB
Jurus Lee Kuan Yew Bawa Singapura Paling Bersih dari Korupsi
Menurut Indeks Korupsi Dunia 2014 yang dirilis Transparency International, Singapura menjadi negara yang paling bersih korupsi di Asia.

Liputan6.com, Singapura - Pada 26 November 1990, 27 tahun yang lalu, menjadi hari bersejarah bagi warga Singapura. Kala itu, Perdana Menteri Lee Kuan Yew mengundurkan diri dari jabatan yang telah ia pangku selama 31 tahun.

Lee mengajukan surat pengunduran diri kepada Presiden Singapura Wee Kim Wee. Dalam suratnya tersebut, ia memberikan tongkat estafet kepala pemerintahan kepada Goh Chok Tong, wakilnya. Presiden menyetujui, dan upacara serah terima jabatan segera dilangsungkan.

Dalam pidato serah terima tersebut, Lee Kuan Yew mengatakan dirinya berusaha agar transisi kepemimpinan ini berjalan dengan lancar demi kelangsungan hidup 2,7 juta rakyat Singapura. Dia menyebut Goh sebagai sosok yang sangat berpengalaman di pemerintahan.

"Dia (Goh) telah bekerja denganku selama 13 tahun. Selama ini dia sangat membantu saya dalam mengambil keputusan di kabinet," ungkap Lee, seperti dimuat UPI.com.

Lee dalam pesannya menyebutkan bagaimana ia berusaha keras membawa Singapura dari era pasca-penjajahan hingga menjadi negara maju seperti sekarang. Seperti diketahui, Singapura mulai menjalankan otonomi pemerintahan sejak tahun 1959 dan resmi merdeka dari Inggris pada 1965.

"Ini merupakan pencapaian yang menjadi hadiah buat kita semua," jelas Lee.

Meski mengundurkan diri, Lee Kuan Yew tak serta merta meninggalkan dunia politik dan pemerintahan. Dia kemudian direkomendasikan untuk menjadi menteri senior sekaligus Sekretaris Jenderal Partai People's Action Party. Ada isu, Lee kemudian akan naik jadi presiden.

Namun Lee pada akhirnya menjabat sebagai Menteri Senior di pemerintahan Kabinet Goh.

Langkah politik ini mendapat sejumlah kritik. Termasuk dari partai rival, Worker's Party atau Partai Pekerja. Pemimpin Partai Buruh JB Jeyaretnam menilai mundurnya Lee dari Perdana Menteri hanya hal perpindahan kursi saja. Pemerintahan tetap dikendalikan Lee.

"Lee tidak mundur, tapi cuma pindah tempat saja. Dia tetap mengendalikan kekuasaan," ujar Jeyaretnam. "Ini hanya hocus pocus, ibarat permainan sandiwara sulap belaka."

Putra Lee Kuan Yew, yakni Lee Hsien Loong menjabat sebagai Wakil Perdana Menteri di Kabinet Goh. Tahun 2004, Lee Hsien Loong mulai menjabat sebagai Perdana Menteri Singapura, sementara Lee Kuan Yew saat itu menjabat sebagai Menteri Mentor.

Lee Kuan Yew meninggal dunia pada 23 Maret 2015 pada usia 91 tahun, meninggalkan dua putra, PM Singapura saat ini, Lee Hsien Loong dan Lee Hsien Yang, serta seorang putri bernama Lee Wei Ling. Istrinya, Kwa Geok Choo telah berpulang pada 2010 silam.

Sejarah lain mencatat pada 26 November 1950, terjadi Pertempuran Bendungan Chosin: Pasukan Tiongkok di Korea Utara melancarkan serangan balasan yang besar terhadap pasukan Korea Selatan dan Amerika Serikat, sehingga memperpanjang Perang Korea.

Sementara pada 26 November 2003, pesawat jet supersonik Concorde yang melintasi Bristol, Inggris pensiun mengudara.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya