Liputan6.com, London - Tugas pramugari seringkali dipersulit oleh para penumpang bermasalah. Setiap pekan, kisah-kisah baru, tentang orang-orang yang bikin onar di tengah penerbangan, selalu bermunculan.
Seperti dikutip dari News.com.au, Sabtu (25/11/2017), pekan ini misalnya, seorang pria Inggris harus berurusan dengan pengadilan. Gara-garanya ia mengancam untuk pipis di lantai pesawat.
Ia nekat setelah pramugari memberi tahu bahwa karena situasi saat itu, ia tak bisa menggunakan toilet dalam penerbangan dari Birmingham, Inggris ke Amsterdam, Belanda.
Advertisement
Dalam insiden lain, seorang penumpang bikin masalah di tengah penerbangan. Sementara, salah satu saksi mata merekam insiden ketika awak kabin mendorong balik orang tersebut -- membuat seakan-akan yang bersalah adalah pihak maskapai.
Baca Juga
Masalah yang terjadi di dalam pesawat kian bertambah. Oleh karenanya, sebuah maskapai penerbangan melengkapi para awak kabinnya dengan kamera untuk merekam insiden yang terjadi.
Maskapai Aurigny, dari Guernsey, sebuah pulau kecil di Selat Inggris memasang kamera buatan perusahaan Edesix Ltd di pakaian para awak kabin, termasuk pramugari, dalam penerbangan dari Inggris dan Prancis.
Dave Cox, manajer operasi darat Aurigny kepada New York Times mengatakan, pihaknya menganggap perlu pemasangan kamera tersebut.
"Sebagai maskapai penerbangan yang melayani komunitas terbatas, sebagian besar penumpang kami sangat bersahabat, sopan, bersikap hormat, dan seringkali bahkan mengenal para staf kami secara pribadi," kata dia.
"Namun, seperti halnya maskapai lain, kita kadang-kadang bisa bertemu dengan orang-orang yang bersikap kasar, agresif dan kasar terhadap staf kami."
Seperti dilaporkan, sejumlah penumpang mengancam pramugari dengan ponsel kamera mereka, mengklaim bahwa mereka akan mengunggah rekaman yang bias tersebut di internet.
Setidaknya, kamera di baju para pramugari bisa menyediakan bukti tandingan.
Pendapat Pramugari
Bagaimana pendapat pramugari tentang rencana melengkapi pakaian awak kabin dengan kamera?
Amanda Pleva, pramugari sekaligus blogger penerbangan di FlyerTalk tidak yakin tentang keputusan maskapai Aurigny melengkapi para awak dengan kamera.
"Cukup banyak ketegangan yang terjadi di udara saat ini. Aku tak bisa membayangkan jika penumpang tahu bahwa awak kabin dilengkapi dengan kamera. Itu justru bisa bikin situasi memanas," kata dia dalam blognya.
"Kedua belah pihak yang berkonflik bisa memulai merekam sesuai kehendak mereka. Perspektifnya tak akan utuh. Aku tak mau berada dalam posisi di mana para penumpang melihat kami sebagai lawan," kata dia,
Pleva menambahkan, ia pernah menjadi sasaran sejumlah penumpang yang punya motif terselubung. Namun, menurut pramugari itu, selalu ada saksi yang menyatakan bahwa ia telah melakukan tugasnya dengan baik.
"Aku sudah melakukannya selama bertahun-tahun dan yakin aku bisa melakukan tugasku selama beberapa tahun ke depan."
Namun, jika kamera nantinya kamera jadi hal wajib, "Mungkin itu saatnya untuk menggantung 'sayapku'," kata Pleva. Ia akan memilih berhenti jadi pramugari.
Advertisement