Liputan6.com, London - Asteroid besar diperkirakan akan melintas ke dekat Bumi pada 16 Desember 2017, sepekan sebelum Hari Natal. Batuan angkasa tersebut memiliki diameter sekitar 4.828 meter dan diberi nama 3200 Phaethon.
Menurut legenda, Phaethon diambil dari nama demigod -- manusia setengah dewa -- Yunani yang hampir membakar Bumi. Phaeton adalah anak dari Helios dan Clymene.
Advertisement
Baca Juga
Dikutip dari Mirror, Rabu (29/11/2017), benda langit tersebut diklasifikasikan sebagai asteroid dengan 'potensi berbahaya' oleh Minor Planet Center. Walaupun 3200 Phaethon akan melintas ke dekat Bumi, dipastikan asteroid itu tak akan menghancurkan planet kita.
Jarak dari asteroid tersebut dari bumi diketahui sekitar 10 juta km. Jarak ini termasuk sangat dekat. Tetapi tidak sedekat jarak Bulan ke Bumi -- sekitar 384 km.
Seorang ilmuwan di Jet Propulsion Laboratory NASA berencana menggunakan kesempatan itu untuk membuat model 3D dari asteroid dengan bentuk tidak biasa tersebut.
Apa itu 3200 Phaethon?
3200 Phaethon Pertama kali terdeteksi pada Desember 2007. Asteroid ini diketahui sebagai bebatuan asal dari hujan meteor Geminid -- yang akan menemui puncaknya pada 13 Desember 2017.
Hal ini berarti, Geminid adalah salah satu dari hujan meteor besar yang tidak berasal dari komet -- selain Quadrantids pada Januari.
Perbedaan dari asteroid dan komet terletak pada komposisinya. Asteroid terbentuk dari material metal dan bebatuan. Sedangkan komet terbentuk dari material es, debu dan bebatuan.
Meskipun 3200 Phaethon sering terlihat seperti asteroid, namun ia terkadang memperlihatkan aktivitas yang lemah jika berhadapan dengan Matahari.
Menurut NASA, jika Anda adalah seorang pengamat berpengalaman dan tinggal di area dengan langit yang gelap, Anda dapat melihat 3200 Phaethon melalui teleskop kecil.
Asteroid tersebut dapat dilihat selama tiga pekan. Tetapi pada 11 dan 12 Desember 2017 akan menjadi waktu yang paling terang untuk dilihat. (Affifa Zahra)
Advertisement