Liputan6.com, Jakarta - National Aeronautics and Space Administration (NASA) mengumumkan kabar baik mengenai asteroid 2024 YR4 yang diprediksi menghantam bumi pada 2032. Kini, peluang tabrakan asteroid tersebut dengan bumi menurun drastis.
Melalui akun X resminya, NASA mengumumkan potensi tabrakan asteroid 2024 YR4 turun menjadi 0,28 persen atau 1 berbanding 360. Estimasi terbaru ini dibuat berdasarkan data orbit asteroid terbaru yang dikumpulkan pada 18 Februari dan 20 Februari 2025.
Advertisement
Penurunan drastis risiko tabrakan untuk asteroid 2024 YR4 diumumkan hanya beberapa hari setelah faktor risikonya melonjak hingga 3,1 persen atau 1 banding 32. Peningkatan ini menjadikan 2024 YR4 sebagai asteroid paling berisiko dalam sejarah Sentry Risk Table yang dirilis Center for Near Earth Object (CNEOS).
Advertisement
Baca Juga
Kemungkinan asteroid ini menabrak bumi memang terus berubah. Pada 28 Januari, peluang asteroid 2024 YR4 menabrak Bumi 1,2 persen atau 1 banding 83.
Pada awal Februari, kemungkinannya terus naik menjadi 1,58% lalu 2,2 persen. Setelah risiko hantamannya menurun drastis, tingkat bahaya asteroid 2024 YR4 pada skala Torino berada pada level 1.
Artinya, peluang objek antariksa ini tabrakan sangat kecil dan tidak akan menimbulkan kekhawatiran publik. Meskipun risiko hantamannya sudah turun, asteroid 2024 YR4 masih memuncaki daftar Sentry Risk Table.
Asteroid paling berisiko nomor dua di daftar tersebut adalah 1950 DA yang memiliki peluang 0,39 persen untuk menghantam bumi pada 2880. Melansir laman Space pada Senin (24/02/2025), asteroid 2024 YR4 saat ini sedang diamati oleh teleskop berbasis darat yang tergabung dalam International Asteroid Warning Network.
Observasi ini akan berlangsung hingga April, sebelum asteroid menjadi terlalu redup untuk dilihat. Diperkirakan, asteroid 2024 YR4 baru akan terlihat kembali pada Juni 2028.
Selanjutnya, NASA berencana menggunakan Teleskop Luar Angkasa James Webb pada Maret 2025 untuk memperkirakan jalur orbitnya dengan lebih akurat. Observasi ini akan membantu menentukan ukuran asteroid yang saat ini diperkirakan memiliki diameter antara 40 hingga 90 meter.
(Tifani)