Pesawat Bomber AS Bergentayangan di Semenanjung Korea

Pesawat tersebut dikabarkan akan melintasi Semenanjung Korea sebagai bagian dari latihan udara yang dilancarkan AS dan Korea Selatan.

oleh Afra Augesti diperbarui 06 Des 2017, 11:31 WIB
Diterbitkan 06 Des 2017, 11:31 WIB
Pesawat Pembom B-1B Lancer Milik AS
Pesawat Pembom B-1B Lancer Milik AS. (AFP)

Liputan6.com, Seoul - Pesawat pengebom milik Amerika Serikat, B-1B Lancer, dilaporkan akan melintasi Semenanjung Korea pada hari ini.

Diberitakan Yonhap, Rabu (6/12/2017)., pesawat penghancur itu akan turut andil dalam latihan gabungan yang digelar oleh angkatan udara AS dan Korea Selatan, Senin kemarin.

Sebuah sumber dari kemiliteran Korea Selatan tidak menyebutkan jumlah B-1B Lancer yang dikirim AS ke Korea Selatan. Kata mereka, AS biasanya mengirim dua B-1B Lancer ke Semenanjung Korea, entah itu untuk memancing provokasi Korea Utara atau pun dalam misi pelatihan penerbangan rutin.

Pejabat pemerintah Korea Selatan, termasuk Presiden Moon Jae-in, mengatakan bahwa Peluru Kendali Balistik Antarbenua atau Intercontinental Ballistic Missile (ICBM) yang diluncurkan Korea Utara baru-baru ini adalah yang tercanggih, pasalnya senjata mematikan ini disebut mampu menghancurkan sebagian besar AS. 

Meski demikian, seorang pejabat kementerian pertahanan Korea Selatan tidak bisa memverifikasi laporan Yonhap tentang bomber B-1B Lancer. Ia hanya mengatakan, latihan gabungan yang disebut "Vigiliant Ace" ini dirancang untuk meningkatkan kesiapan, kemampuan operasional, serta memastikan perdamaian dan keamanan di Semenanjung Korea.

Ia menambahkan, sekitar 12.000 pasukan AS, termasuk dari marinir dan Angkatan Laut, akan bergabung dengan pasukan Korea Selatan. B1-B Lancer akan diterbangkan dari delapan instalasi militer AS dan Korea Selatan.

Di sisi lain, China dan Rusia telah mengusulkan agar AS dan Korea Selatan menghentikan latihan militer mereka di Semenanjung Korea. Sebagai timbal baliknya, Korea Utara juga menghentikan program senjata nuklirnya. Beijing menyebut gagasan itu sebagai proposal "suspensi ganda".

Sebelumnya, pada awal November, AS pernah mengerahkan sepasang pesawat supersonik tersebut ke Korea Selatan, seiring dengan lawatan Presiden Donald Trump ke negeri itu.

Sedangkan pada hari Senin 4 Desember 2017, tentara AU Korea Selatan dan AS telah memulai latihan rutinnya sebagai koalisi. Latihan gabungan ini dijadwalkan akan terus berlangsung hingga hari Jumat.

Dalam latihandi Semenanjung Korea itu,, dua lusin pesawat siluman F-22 dan F-35 dikerahkan dan lebih dari 200 pesawat tempur jenis lain diikutsertakan.

Bertepatan Dengan Kunjungan Pejabat Senior PBB

Kepala Departemen Urusan Politik Perserikatan Bangsa-Bangsa, Jeffrey David Feltman, telah berada di Pyongyang, Korea Utara, pada hari Selasa 5 Desember 2017. Mantan diplomat AS ini direncanakan berada di Pyongyang hingga Jumat, 8 Desember 2017.

Seiring dengan datangnya Feltman di ibukota Korea Utara, AS juga mengirimkan pesawat bomber B-1B Lancer ke Korea Selatan. Beberapa analis dan diplomat berharap kunjungan Feltman ke Korea Utara bisa meredakan ketegangan internasional terhadap program perang nuklir dan rudal Korea Utara. 

Kunjungan Feltman ke Pyongyang merupakan kunjungan pertama seorang pejabat senior PBB dalam enam tahun terakhir. Mengutip BBC, Selasa 5 Desember 2017, Feltman bertandang ke Pyongyang untuk memenuhi undangan informal 'dialog kebijakan' yang disampaikan kepada PBB pada bulan September.

Akan tetapi, undangan tersebut baru bisa dikonfirmasi PBB pada tanggal 30 November 2017. Juru bicara PBB mengatakan kepada wartawan bahwa Feltman akan bertemu dengan sejumlah pejabat senior, termasuk Menteri Luar Negeri Korea Utara Ri Yong-ho. Meski demikian, ia tidak akan menemui pemimpin Korea Utara Kim Jong-un.

Feltman adalah mantan pejabat senior Departemen Luar Negeri AS. Departemen Luar Negeri AS mengatakan pada hari Selasa bahwa ia tidak membawa pesan apapun dari Washington selama kunjungannya.

 

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya