Google Doodle Angkat Sosok Max Born, Sang Fisikawan Peraih Nobel

Max Born dikenal sebagai fisikawan asal Jerman yang berkontribusi dalam bidang mekanika kuantum.

oleh Citra Dewi diperbarui 11 Des 2017, 07:48 WIB
Diterbitkan 11 Des 2017, 07:48 WIB
Fisikawan Max Born Jadi Google Doodle
Fisikawan asal Jerman peraih Penghargaan Nobel, Max Born, jadi Google Doodle. (Google)

Liputan6.com, Jakarta - Google Doodle mengangkat sosok Max Born, fisikawan Jerman yang tepat hari ini merayakan ulang tahun ke-135. Ia dikenal atas kontribusinya terhadap bidang mekanika kuantum.

Dikutip dari The Indian Express, Senin (11/12/2017), Born lahir dari pasangan Profesor Gustav Born dan Margarete di Breslau pada 11 Desember 1881. Gustav dan Margarete dikenal sebagai keluarga menengah ke atas dan memiliki darah Yahudi.

Gustav Born merupakan profesor anatomi dan embriologi di sebuah universitas lokal. Sedangkan ibunya, yang meninggal saat Born masih berusia empat tahun, berasal dari keluarga industrialis lokal.

Saat masih bersekolah, sosok Google Doodle itu dikenal sebagai siswa yang memiliki kemampuan luar biasa.

Born pun melanjutkan studinya dan meraih gelar PhD di Göttingen University, di mana ia kemudian dikenal di kalangan ilmuwan sebagai profesor fisika teori.

Sebagai seorang profesor, ia berkolaborasi dengan beberapa pemikir hebat kala itu. Albert Einstein dan Otto Stern adalah dua di antara nama-nama ilmuwan besar yang pernah berkolaborasi dengan Born.

Di tengah pemberontakan Nazi pada 1933, Born terpaksa harus pindah ke Inggris. Di sana ia mengajar selama tiga tahun sebagai dosen di Cambridge University.

Fisikawan yang diangkat dalam Google Doodle itu juga pernah menjabat sebagai dosen di Edinburgh University selama hampir dua dekade, hingga ia pensiun pada 1954.

Meraih Penghargaan Nobel dan Kekhawatirannya Terhadap Senjata Nuklir

Di tahun yang sama, Born dianugerahi Penghargaan Nobel atas Born Rule, yakni sebuah teori kuantum untuk memprediksi lokasi partikel gelombang dengan menggunakan probabilitas matematis.

Teori Born itu menantang teori sebelumnya yang menyebut bahwa persamaan gelombang adalah pengukuran yang tepat, di mana konsep itu melibatkan eksperimen pengukuran fisik yang rumit.

Melalui Born Rule, fisikawan itu menunjukkan bahwa matriks dapat menghasilkan hasil yang serupa, bergantung pada prediksi probabilitas. Prediksi fisika kuantum yang digunakan hari ini pun didasarkan pada teorinya itu.

Dimuat dalam Biography, Born sangat terpukul atas penggunaan bom atom selama Perang Dunia II. Ia pun berbicara dan menentang bahaya senjata nuklir.

Born juga menandatangai Göttingen Eighteen, sebuah deklarasi oleh ilmuwan terkemuka yang memprotes kemungkinan Jerman Barat mempersenjatai militernya dengan senjata nuklir.

Born meninggal pada 5 Januari 1970 di Göttingen, Jerman. Ia dan istrinya telah kembali ke Jerman pada 1954 dan tinggal di Bad Pyrmont.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya