Kapal Hong Kong Terciduk Salurkan Minyak ke Korea Utara

Korsel telah mencegat dan memeriksa sebuah kapal berbendera Hong Kong yang diduga menyalurkan minyak ke sebuah tanker Korea Utara

oleh Rizki Akbar Hasan diperbarui 29 Des 2017, 16:24 WIB
Diterbitkan 29 Des 2017, 16:24 WIB
Bendera Korea Utara
Bendera Korea Utara (AFP)

Liputan6.com, Seoul - Otoritas Korea Selatan telah mencegat dan memeriksa sebuah kapal berbendera Hong Kong yang diduga menyalurkan minyak ke sebuah tanker Korea Utara secara diam-diam. Kata laporan media Korsel, Yonhap mengutip sumber pemerintah pada Jumat, 29 Desember 2017.

Yonhap melanjutkan, proses penyaluran yang dilakukan oleh kapal Hong Kong dan Korea Utara itu menggunakan metode ship-to-ship transfer di laut internasional. Demikian seperti dikutip dari Strait Times, Jumat (29/12/2017).

Metode seperti itu, lanjut Yonhap, merupakan sebuah bentuk pelanggaran atas ketentuan Dewan Keamanan PBB.

Otoritas mulai melakukan pemeriksaan kepada kapal berbendera Hong Kong itu -- yang diketahui bernama Lighthouse Winmore -- saat tengah merapat di Pelabuhan Yeosu, Korea Selatan pada 24 November 2017.

Preteks pemeriksaan didasari atas tuduhan bahwa Lighthouse Winmore telah menyalurkan minyak sekitar 600 ton ke sebuah tanker Korea Utara -- yang diketahui bernama Sam Jong 2 -- pada 19 Oktober 2017.

Penyaluran itu, adalah bentuk pelanggaran hukum atas Resolusi Dewan Keamanan PBB 2375 September 2017. Resolusi itu melarang negara internasional untuk menyuplai minyak kepada negara yang dipimpin oleh Kim Jong-un tersebut.

Usai pemeriksaan, diketahui bahwa kapal berbendera Hong Kong itu disewa oleh perusahaan Taiwan Billions Bunker Group. Kapal itu juga memiliki catatan perjalanan ke Pelabuhan Yeosu pada 11 Oktober untuk mengisi minyak sulingan Jepang dan menuju tepat tujuan yang diklaim ke Taiwan.

Namun, kata otoritas, alih-alih pergi ke Taiwan, kapal tersebut memindahkan minyaknya ke kapal Korea Utara Sam Jong 2.

"Tindakan yang diambil akan dilaporkan ke komite sanksi DK PBB, dan akan ditindak lanjuti kepada Korea Utara di masa depan," menurut pihak berwenang Korea Selatan.

"Peristiwa itu menjadi tanda betapa cerdik Korea Utara mampu mengelak dari sanksi DK PBB dengan menggunakan jaringan ilegalnya."

Pejabat Korea Selatan juga mengaku telah melakukan pertukaran intelijen dengan Amerika Serikat untuk mendeteksi transaksi ilegal Korea Utara tersebut.

Donald Trump Tuduh China Meloloskan Minyak ke Korea Utara

Foto yang mengklaim pemindahan minyak dari kapal China ke kapal Korea Utara. (US Office of Foreign Assets Control)
Foto yang mengklaim pemindahan minyak dari kapal China ke kapal Korea Utara. (US Office of Foreign Assets Control)

Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengatakan bahwa dirinya sangat kecewa karena China disebutnya telah menjual minyak ke Korea Utara.

"Tertangkap basah - sangat kecewa bahwa China meloloskan minyak ke Korea Utara. Tak akan ada solusi bersahabat kepada Korea Utara jika masalah ini terus berlanjut," cuit Trump pada 28 Desember 2017.

Dikutip dari CNN, Jumat 29 Desember 2017, seorang pejabat Gedung Putih dan sejumlah pejabat Dewan Keamanan Nasional tak dapat menjelaskan maskud dari cuitan Trump itu. Mereka juga tak merespons apakah informasi itu berasal dari Korea Selatan.

Seperti dimuat Independent, pernyataan lewat Twitter itu disampaikan Trump setelah surat kabar Korea Selatan Chosun Ilbo melaporkan bahwa Amerika Serikat telah mengabadikan adanya kativitas kapal China yang memindahkan minyak ke Korea Utara dalam 30 kali kesempatan.

Laporan Chosun Ilbo, yang dikutip oleh Fox News, mengutip pernyataan sejumlah pernyataan pejabat Pemerintah Korea Selatan yang mengatakan bahwa China dan Korea Utara telah memperdagangkan minyak secara ilegal di Laut Barat.

Laporan yang menampilkan foto aktivitas itu, konon berasal dari satelit AS.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Live Streaming

Powered by

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya