Liputan6.com, Jakarta - Banyak paranormal dan organisasi terkenal mengeluarkan ramalan jelang pergantian tahun 2018.
Mereka memperlihatkan kepada dunia apa yang mereka "lihat" melalui mata batin atau pelacakan data soal masa depan manusia.Â
Advertisement
Sejumlah orang mengaku memprediksi masa depan sendiri. Lainnya meminjam penerawangan dari peramal-peramal masa lalu, seperti Nostradamus atau Baba Vanga.Â
Advertisement
Salah satu yang paling menghebohkan adalah mengenai ramalan kemungkinan pecahnya perang global pada 2018, yang merupakan buntut dari perselisihan tahun 2017.Â
Berikut lima ramalan, yang jika terwujud, berpotensi mengubah dunia pada 2018, seperti dikutip dari The Richest, Senin (1/1/2018).
Apa saja ramalan itu?
1. Erupsi Gunung Vesuvius
Erupsi Gunung Vesuvius pernah diramalkan oleh tiga paranormal sekaligus, yaitu Nostradamus dari abad ke-16, peramal tunanetra dari Bulgaria Baba Vanga, dan psikis asal Inggris Craig Hamilton-Parker.
Kenyataannya, pada tahun 79 Masehi, sebuah letusan dari gunung yang terletak di pantai barat Italia, di samping Napoli ini benar-benar terjadi. Tragis, Kota Pompeii yang berada tepat di kaki gunung luluh lantak. Seluruh penduduknya tewas seketika, terkubur di bawah abu panas setebal 13 hingga 20 kaki.
Itu baru letusan pertama. Adapun letusan kedua -- semoga terakhir -- terjadi pada tahun 1944, dan ketiga peramal tersebut mengatakan, kemungkinan besar Gunung Vesuvius kembali meletus pada 2018. Jika kejadian, jumlah korban yang meninggal diprediksi sebanyak 100.000 sampai satu juta orang.
Advertisement
2. Kekuatan Ekonomi China Lampaui AS
Sebelum wafat pada 1996, Baba Vanga meramalkan bahwa China akan mendominasi perekonomian dunia mulai 2018. Selain itu, ramalan Baba Vanga menyebut China akan menyandang status sebagai negara adidaya, menggantikan Amerika Serikat.
Independent mengabarkan bahwa pada Oktober 2017, China mengumumkan rencananya untuk menguasai dunia selama 30 tahun ke depan.
Surat kabar asal Inggris ini mencatat kontribusi China terhadap produk domestik bruto (gross domestic product/GDP) global akan melebihi kontribusi AS mulai tahun 2018. China terus meningkat dan AS mengalami penurunan signifikan.
3. Kedamaian Selimuti Suriah
Kali ini bukan sosok peramal atau tokoh yang memprediksi "kembalinya kedamaian di Suriah", melainkan sebuah situs web berita bisnis, selebritas, dan teknologi milik Amerika Serikat.
Business Insider mengemukakan langkah-langkah yang diperlukan untuk melahirkan solusi politik bagi perang saudara di Suriah. Harapannya, cara ini mampu mengembalikan Suriah ke perdamaian.
Situs yang dirintis oleh Kevin P Ryan ini mengungkapkan proses perdamaian akan menang, dan Bashar al-Assad akan tetap menjabat sebagai Presiden Suriah. Bashar akan berbagi pemerintahan dengan parlemen yang dikendalikan oleh pemimpin oposisi, lalu inilah yang menyebabkan perang sipil di negaranya berakhir.
Setelah reformasi politik dilakukan, upaya pembangunan negara segera dilaksanakan, tentunya secara besar-besaran. Selain itu, banyak pengungsi kembali ke Suriah untuk membangun rumah baru mereka.
Advertisement
4. Kim Jong-un Memicu Perang Dunia III
Pengamat Korea Utara, Gordon Change, memprediksikan dalam bukunya North Korea Takes on the World bahwa jika Amerika Serikat mencoba memblokade pasukan angkatan lautnya, maka Kim Jong-un menilai aksi ini sebagai "seruan" perang.
Ke depannya, pecahlah Perang Dunia III sebagai bentuk pembalasan Kim.
Sementara itu, Craig Hamilton-Parker mengatakan bahwa Kim Jong-un pada akhirnya digulingkan oleh bangsanya sendiri setelah angkatan laut Korea Utara menghalau jalur perdagangan. Pasalnya, ini menyebabkan kelaparan dan penderitaan besar-besaran rakyat Korea Utara.
5. Invansi Alien
Mantan Kepala Menteri Pertahanan (Ministry of Defence/MoD) UFO Nick Pope mengatakan bahwa pada tahun 2018 Bumi akan mengalami invasi alien besar-besaran. Pope adalah mantan Letnan Jenderal dari Inggris yang bertanggung jawab untuk mengawasi sebuah program militer yang menyelidiki fenomena UFO.
Menurut Pope, Bumi sudah tidak dapat mempertahankan diri. Dia menambahkan, manusia telah membuang waktu dengan perang terestrial. Ketika ancaman makhluk luar angkasa terjadi nanti, hanya sedikit hal yang bisa dilakukan oleh manusia dan hanya sedikit yang bisa bertahan dari serangan nyata itu.
Advertisement