Kim Jong-un Habiskan Duit Warisan demi Rudal Nuklir?

Kim Jong-un diduga menghabiskan dana cadangan yang kerap digunakan untuk tujuan haram alias slush fund warisan sang ayah.

oleh Elin Yunita KristantiAfra Augesti diperbarui 27 Jan 2018, 21:00 WIB
Diterbitkan 27 Jan 2018, 21:00 WIB
Kim Jong-Un dan Kim Jong-Il
Kim Jong-un dan ayahnya yang juga mantan diktator Korea Utara, Kim Jong-il (Reuters)

Liputan6.com, Pyongyang - Kim Jong-un masih mengejar ambisi nuklirnya, meski Korea Utara menghadapi sanksi ekonomi dari Dewan Keamanan PBB. Banyak pihak bertanya-tanya, dari mana dana yang digunakan untuk membiayai 'mainan' rudal balistiknya yang tentu saja tak murah.

Korut diduga melakukan tindakan ilegal untuk mengisi kas negaranya.

Belakangan muncul laporan yang menyebut, sang diktator menghabiskan dana cadangan yang kerap digunakan untuk tujuan haram alias slush fund warisan sang ayah.

Namun, uji coba rudal nuklir yang dilakukan secara berturut-turut telah menguras dana yang tak diketahui jumlahnya itu.

"Pengeluaran besar-besaran oleh Kim Jong-un membuat slush fund dari ayahnya, Kim Jong-il, nyaris habis," kata seorang sumber pada Radio Free Asia, seperti dikutip dari situs Aol, Sabtu (27/1/2018).

"Tak mudah untuk mengendalikan elite Korea Utara yang licik seperti rakun."

Laporan tersebut juga membeberkan bahwa sekitar 100 ribu warga Korea bekerja di luar negeri. Mereka mengirimkan hampir setengah juta dolar tiap tahunnya ke kas rezim.

Koreea Utara juga dikabarkan mendapatkan uang dari sejumlah kegiatan terlarang seperti pemalsuan dan produksi obat bius.

Laporan tersebut juga mengatakan bahwa partisipasi Korut di Olimpiade Musim Dingin yang digelar di Korea Selatan sejatinya adalah cara untuk mendapatkan sumbangan, yang akan dilarikan ke pundi-pundi penguasa.

Laporan tersebut muncul setelah AS mengetatkan sanksi terhadap Korut, dengan menindak sembilan entitas, 16 orang, dan enam kapal Korea Utara yang dituduh membantu program senjata nuklir rezim Kim Jong-un.

"Departemen Keuangan AS terus menargetkan secara sistematis individu dan entitas yang membiayai rezim Kim Jong-un dan program senjata nuklirnya, termasuk pejabat yang terlibat dalam skema penghindaran sanksi Korea Utara," kata Menteri Keuangan AS, Steven Mnuchin dalam sebuah pernyataan.

"Pemerintah AS menargetkan pelaku di China, Rusia, dan tempat lain yang bekerja atas nama jaringan keuangan Korea Utara dan meminta pengusiran terhadap mereka dari wilayah tempat tinggalnya."

Kim Jong-un Boros

Kim Jong-un
Pemimpin Korea Utara Kim Jong-un sedang mengunjungi resor ski Masik Peak, di Kota Wonsan, Provinsi Kangwon, Korea Utara. (KCNA)

Kim Jong-un mewarisi kekuasaan dari ayahnya, Kim Jong-un pada 2011. Pemimpin muda yang awalnya dianggap lemah dan jadi 'boneka' para elite Korut belakangan menunjukkan tajinya.

Ia mengeksekusi mati bekas orang-orang terdekat sang ayah, termasuk pamannya sendiri Jang Song-thaek. Sejumlah mantan pejabat Pyongyang pun satu per satu dieksekusi.

Kim Jong-un juga mengancam dunia dengan pengembangan senjata nuklirnya.

Namun, bukan itu saja ulahnya yang menghabiskan uang. Selain membangun rudal nuklir dan menguji cobanya, Kim Jong-un juga menggelontorkan uang untuk proyek-proyek infrastruktur yang sejatinya tak mendesak. Misalnya, Ryomyong Street yang dipenuhi gedung pencakar langit di Pyongyang dan Masikryong Ski Resort.

Di sisi lain, rakyatnya dilaporkan berada di ambang kelaparan.

Para petani di sana bahkan mencuri kotoran manusia untuk memupuk tanamannya.

Pendapatan Domestik Bruto (PDB) Kora Utara diperkirakan hanya satu per dua puluh delapan (1/28) dari Korea Selatan, yang memicu kekurangan pangan dan medis kronis.

Kegemaran Kim karena menggelontorkan uang pada uji coba nuklir hanya memperumit masalah yang sudah mendasar di Korut, demikian menurut sumber. (ein)

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya