Liputan6.com, Bologna - Penampakan objek terbang asing, atau lebih dikenal dengan UFO, bukan hanya terjadi di era modern saja, melainkan juga di era kuno.
Hal tersebut salah satunya bisa terlihat di hieroglyph yang tertulis di beberapa dinding makam Firaun kuno di Mesir. Di sana, beberapa objek gambar terlihat seperti kapal terbang asing yang dirasa mustahil ada di era tersebut.
"Meski masih menjadi misteri, beberapa legenda yang muncul di kebudayaan bangsa-bangsa kuno cukup mengindikasikan tentang adanya interaksi dengan makhluk lain di luar manusia," ujar Stefano Miguel, Guru Besar Ilmu Sejarah pada Universitas Bologna, Italia. Demikian dilansir dari Listverse.com pada Senin (5/3/2018).
Advertisement
Baca Juga
Menurut Stefano, tidak semua legenda menggambarkan kehadiran UFO sebagai ancaman. Ada beberapa kebudayaan yang menganggapnya sebagai pelita, di mana hal ini cukup banyak ditemukan di kebudayan kuno di sekitar kawasan Mediterania.
Sementara itu, di benua Amerika Selatan, kehadiran makhluk asing lebih banyak dianggap sebagai utusan dewa. Hal itu, antara lain, ditunjukkan melalui penemuan Dolmen, atau meja batu untuk ritual pemujaan terhadap para dewa.
Menurut beberapa kisah, hampir setiap praktik pemujaan selalu dibarengi oleh kemunculan pijar cahaya terang yang bergerak di langit, di mana hal itu kerap diperdebatkan sebagai penampakan UFO.
Berikut, adalah lima legenda penampakan UFO di masa kuno yang kerap menjadi perbincangan dari masa ke masa.
1. Legenda Magonia, 816 Masehi
Ini merupakan salah satu legenda kehadiran UFO yang paling dikenal di dunia. Berasal dari kebudayaan kuno di kawasan Lyon, Prancis, pada sekitar tahun 816 silam.
Legenda ini pernah ditulis dengan cukup panjang oleh Agobard of Lyon, seorang Uskup Agung Katolik kelahiran Spanyol, dalam buku ajaran kebajikan berjudul De Grandine et Tonitruis.
Menurut kesaksiannya, Magonia merupakan semacam kelompok kecil penjelajah yang terbang menggunakan armada berpijar. Kemunculannya terlihat sesekali oleh banyak masyarakat Prancis kala itu, tetapi baru benar-benar menampakkan diri pada suatu ketika di satu desa di Lyon.
Saat itu, menurut Agobar, tiga sosok pria dan seorang wanita terbang turun dari kendaraan asingnya. Jika saja tidak segera disembunyikan oleh Agobard, kelompok makhluk asing itu hampir dibunuh oleh warga desa.
Konon, saat mereka bersembunyi, Agobard mendapat banyak pencerahan mengenai kehidupan, di mana hal itu kemudian dituangkan dalam beberapa karya bukunya.
Advertisement
2. Insiden Rambut Malaikat, 196 Masehi
Istilah 'rambut malaikat' merujuk pada fenomena munculnya hujan debu yang berpendar, di mana dari jauh terlihat seperti debu kapur, namun turun layaknya hujan. Fenomena ini konon selalu datang bersamaan dengan penampakan UFO.
Salah satu cerita paling terkenal tentang rambut malaikat, terjadi di tahun 196 silam. Saat itu, Cassius Dio, seorang negarawan Roma sekaligus sejarawan Yunani Kuno, menyaksikan dengan heran turunnya hujan abu ketika langit malam sedang cerah.
Penasaran dengan serbuk abu tersebut, ia pun mengumpulkan tiga koin perunggu untuk mengambilnya guna diteliti. Menurut laporannya, material asing tersebut hanya bertahan tiga hari, dan mendadak hilang tanpa jejak di hari keempat.
3. Pengakuan Adik Paus Pius I, 150 Masehi
Adik laki-laki Paus Pius I mengaku pernah melihat penampakan UFO di kawasan Via Campana, Italia, pada tahun 150 Masehi.
Diakuinya, UFO tersebut terlihat pada sebuah sore yang cerah. Ia mendeskripsikannya sebagai ‘sebuah mosnter’ yang turun perlahan dari langit, dan disertai dengan deretan pijar warna sedikit menyilaukan.
Ketika objek terkait benar-benar mendarat di permukaan tanah, ia melihat sosok perempuan keluar mengenakan pakaian putih. Setelah itu, tidak dijelaskan lagi bagaimana kelanjutan kesaksian tersebut.
Advertisement
4. Pasukan Kereta Kuda Terbang, 70 Masehi
Bisa jadi, kisah ini merupakan satu dari sedikit penampakan makhluk asing yang lengkap catatannya. Dikisahkan pada tahun 70 silam, sebuah objek asing seperti pasukan kereta kuda terlihat terbang di langit Judea, wilayah lokasi Israel dan Palestina kini berada.
Flavio Giuseppe, cendekiawan Roma berdarah Yahudi, adalah sosok yang mencatat dengan detail fenomena aneha tersebut.
"Kereta kuda yang dikendalikan oleh para prajurit berbaju zirah berkilauan, terbang dari arah tenggara menuju Yunani. Geraknya begitu cepat, (sehingga) samar-samar terlihat seperti kibaran kain jubah kebesaran Kaisar (Romawi)," tulis Flavio dalam catatannya.
Menurut Flavio, penampakan tersebut terlihat beberapa kali di sekitar Yerusalem dan Alexandria, di mana kehadirannya kerap dibarengi dengan suara gemuruh kecil.
5. Penampakan Bulan Kembar Tiga, 122 SM
Di langit yang membentang di atas kawasan Ariminium, Italia, muncul penampakan bulan kembar tiga yang terlihat sangat jelas, baik di malam maupun siang hari.
Menurut Buku Edisi Satu tentang Sejarah Romawi, bulan kembar tiga itu digambarkan selalu bergerak bersamaan, entah ketika turun ke ufuk, atau mengangkasa di ketinggian langit. Penampakannya, menurut buku terkait, dapat dilihat dari hampir seluruh wilayah kekuasan Romawi kuno.
Oleh beberapa sejarawan modern, penampakan bulan kembar tiga sangat mungkin dianggap sebagai fenomena atmosfer, yang berkaitan dengan anomali cuaca.
Dugaan tersebut menyeruak lantaran adanya tambahan catatan, di mana disebutkan terjadi kenaikan permukaan laut yang tidak biasa, yang membuat banyak nelayan kala itu ketakutan untuk melaut.
Advertisement