PM Netanyahu Puji Aksi Pasukan Israel Tewaskan 16 Warga Palestina

Demonstrasi yang berlangsung di perbatasan Jalur Gaza dan Israel merupakan bagian dari peringatan Nakba yang mencapai puncaknya pada 15 Mei.

oleh Khairisa Ferida diperbarui 01 Apr 2018, 09:12 WIB
Diterbitkan 01 Apr 2018, 09:12 WIB
Para demonstran Palestina berlindung dari tembakan gas airmata yang dilancarkan oleh pasukan Israel pada Sabtu 31 Maret 2018
Para demonstran Palestina berlindung dari tembakan gas airmata yang dilancarkan oleh pasukan Israel pada Sabtu 31 Maret 2018 (AP Photo/Adel Hana)

Liputan6.com, Jalur Gaza - Benjamin Netanyahu memuji pasukan Israel, sehari setelah mereka dituding menewaskan setidaknya 16 demonstran Palestina di perbatasan Jalur Gaza dengan Israel. Pujian tersebut disampaikan Netanyahu melalui Twitter.

"Tentara kami melakukan tugas dengan sangat baik. Israel bertindak dengan semangat dan kebulatan tekad untuk melindungi kedaulatan dan keamanan warganya," demikian pernyataan Netanyahu yang ditulis dalam Bahasa Ibrani dan diterjemahkan dalam Bahasa Inggris seperti liputan6.com kutip dari independent.co.uk pada Minggu, (1/4/2018).

Orang nomor satu di Israel itu merilis pernyataannya pada Sabtu, 31 Maret 2018, waktu setempat atau sehari setelah ribuan warga Palestina berkumpul di Jalur Gaza untuk memperingati Hari Tanah Palestina. 

Itu merupakan hari untuk memperingati tewasnya enam demonstran keturunan Arab di tangan polisi dan pasukan Israel ketika pecah demonstrasi pada tahun 1976. Demo ini menentang rencana pencaplokan tanah Palestina di Galilea seluas 2.000 hektare.

Israel mengklaim, para pengunjuk rasa melempar batu, dan menggelindingkan ban yang telah dibakar ke pasukan mereka. Dan atas tindakan tersebut, Israel membalasnya dengan melepas tembakan langsung yang menewaskan 16 demonstran.

Di lain sisi, warga Palestina menuding bahwa Israel menerjunkan kekuatan yang tidak proporsional. Menurut mereka, pasukan Israel menembaki demonstran yang tidak menimbulkan ancaman.

Oleh kelompok pemantau Hak Asasi Manusia, tindakan tentara Israel tersebut pun dipertanyakan.

Pejabat Palestina menyebut peristiwa tersebut sebagai kekerasan paling mematikan dalam beberapa tahun terakhir.

 

Saksikan video pilihan berikut ini:

PBB Serukan Penyelidikan

Israel menembakkan gas airmata ke arah demonstran Palestina dalam aksi protes di Jalur Gaza pada Jumat 30 Maret 2018
Israel menembakkan gas airmata ke arah demonstran Palestina dalam aksi protes di Jalur Gaza pada Jumat 30 Maret 2018 (AP Photo/Tsafrir Abayov)

Menanggapi bentrokan yang terjadi di Jalur Gaza, Sekretaris Jenderal PBB, Antonio Guterres, mendesak dilakukannya sebuah penyelidikan yang independen dan transparan. Tuntutan yang sama diserukan pula oleh Kepala Kebijakan Luar Negeri Uni Eropa, Federica Mogherini.

Adapun Presiden Palestina Mahmoud Abbas menyatakan, hari Sabtu sebagai hari berkabung nasional. Ia menegaskan, Israel bertanggung jawab atas tewasnya 16 warga Palestina.

Menurut The Associated Press yang dikutip independent.co.uk, ribuan warga Palestina turut menghadiri pemakaman 14 orang yang tewas dalam bentrokan dengan Israel. Dua di antaranya dimakamkan pada hari Jumat.

Aksi yang berlangsung di Jalur Gaza dikabarkan dimotori oleh Hamas, kelompok yang berkuasa di wilayah itu.

Juru bicara militer Israel pada hari Sabtu menegaskan bahwa pihaknya akan menargetkan kelompok militan di Gaza (Hamas) jika kekerasan di sepanjang wilayah perbatasan terus terjadi.

Selain Hari Tanah, dalam waktu berdekatan, Palestina juga akan memperingati Hari Nakba yang puncaknya jatuh pada 15 Mei. Nakba adalah peringatan tahunan yang menandai pengusiran bangsa Palestina hingga mendorong terbentuknya Israel pada 1948.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya