Liputan6.com, Canberra - Duta besar Indonesia untuk Australia, Yohanes Kristiarto S Legowo, menggelar open house di kediamannya di Canberra pada Jumat, 15 Juni 2018. Acara yang diadakan guna menyambut Idul Fitri ini berlangsung meriah, meski suhu udara hanya 9 derajat Celsius
Menurut rilis yang diterima Liputan6.com, lebih dari 500 masyarakat Indonesia memadati rumah Dubes Kristiarto, mulai dari tokoh masyarakat, diplomat, kalangan profesional, dosen, siswa TNI, mahasiswa, pelajar, hingga ibu rumah tangga.
Baca Juga
Sejumlah Duta Besar dari negara-negara sahabat, seperti dari ASEAN, serta diplomat dari Australia juga turut hadir memeriahkan. Beberapa orang bahkan rela menempuh jarak 300 km dari Sydney dan 120 km dari Cooma.
Advertisement
Para tamu disambut langsung oleh Dubes Kristiarto, Wakil Dubes MI Derry Aman, para Diplomat dan Atase Teknis, serta Dharma Wanita Persatuan (DWP) KBRI Canberra.
Selain itu, mereka disuguhkan dengan berbagai jenis masakan khas Tanah Air, seperti opor ayam, sate ayam, bakso, sayur labu siam, sambal goreng hati, asinan Bogor, hingga sekoteng.
Tak hanya umat Muslim saja yang hadir, tetapi juga umat dari Kristen Protestan, Katolik, Hindu, dan Buddha. Menurut Dubes Kristiarto, open house Lebaran memang acara yang diperuntukkan bagi seluruh lapisan masyarakat Indonesia maupun diaspora, Indonesianis serta Friends of Indonesia yang berada di Australia.
"Open house memang momentum yang sangat spesial bagi masyarakat Indonesia. Kita hadirkan kemeriahan Lebaran di Canberra agar kerinduan terhadap Tanah Air dapat terobati. Masyarakat juga memanfaatkannya untuk saling bermaafan sebagai wujud dari tradisi halalbihalal yang kuat," ujarnya.
Â
Kerinduan Tanah Air
Salah satu WNI yang sudah belasan tahun tinggal di Canberra, Wien Hendriyanto, mengaku ingin merasakan suasana Lebaran seperti di Indonesia. Untuk itulah, ia mengajak semua anggota keluarganya di Australia untuk hadir di rumah Dubes Kristiarto. Tak ketinggalan, ia pun mengenakan batik.
"Saya dapat bersilaturahmi dengan berbagai lapisan masyarakat. Di Australia, tidak mudah menemukan suasana Lebaran seperti saat open house," katanya.
Pendapat senada disampaikan Septian Razi, Ketua Perhimpunan Pelajar Indonesia-Australia (PPIA) Cabang Australian National University (ANU). Menurutnya, open house di rumah Dubes RI menjadi tujuan favorit WNI di Canberra usai salat Id.Â
"Saya akhirnya dapat merasakan menu sambal goreng hati setelah satu setengah tahun lamanya belajar di Canberra", ungkapnya girang.
Sebelum menghadiri open house, masyarakat Muslim Indonesia di Canberra melakukan salat Idul Fitri yang diselenggarakan oleh AIMFACT (Australia-Indonesia Muslim Foundation, ACT), Pengajian Khataman, Pengajian Keluarga, UCKUM dan TPA Ceria bekerja sama dengan KBRI Canberra di Balai Kartini, KBRI Canberra.
Acara tersebut dihadiri oleh sekitar 400 orang. Bertindak selaku penceramah adalah Moch Bukhori Muslim, Sekretaris Lembaga Dakwah Pengurus Besar Nahdhatul Ulama, dengan topik tentang Islam, Kemanusiaan dan Idul Fitri.
Advertisement