Jakarta - Menurut data baru dari pesawat ruang angkasa internasional Cassini, salah satu bulan di Saturnus yang kecil dan dingin, Enceladus, memenuhi persyaratan dasar untuk mendukung kehidupan.
Mungkinkah dihuni oleh alien?
Baca Juga
Seperti dikutip dari DW, Jumat (29/6/2018), para ilmuwan menyebut Cassini telah menemukan molekul organik kompleks yang berasal dari bulan dingin yang mengorbit planet Saturnus.
Advertisement
Frank Postberg dan Nozair Khawaja dari Universitas Heidelberg Jerman mengidentifikasi molekul yang dideteksi oleh pesawat Cassini setelah dikeluarkan dalam butiran es melalui retakan di cangkang es Enceladus.
"Ini adalah deteksi organik kompleks pertama yang datang dari dunia air luar angkasa," kata Postberg.
Cassini sebelumnya terbang mendekati Enceladus pada tahun 2005 dan menemukan molekul organik yang lebih ringan. Molekul yang lebih besar seperti yang baru-baru ini terdeteksi diciptakan oleh proses kimia yang dapat mendukung kehidupan, demikian menurut European Space Agency (ESA).
New science from Cassini data: complex organic molecules originate from Saturn’s icy moon Enceladus, strengthening the possibility that this ocean world hosts conditions suitable for life https://t.co/Ikuu3U1lB3 pic.twitter.com/3aPv8rdcPs
— CassiniSaturn (@CassiniSaturn) June 27, 2018
"Ini adalah yang terbaru dalam serangkaian panjang penemuan Cassini yang telah menggambarkan Enceladus sebagai alam air yang berpotensi dihuni," kata ESA.
Postberg mengatakan dia yakin molekul-molekul yang ditemukan di Saturnus itu berasal dari tekanan tinggi dan suhu hangat di dalam inti bulan sebelum menuju ke permukaan air dan menyelinap melalui retakan di permukaan es.
Cassini adalah misi bersama ESA, Badan Penerbangan dan Antariksa AS (NASA) dan Badan Antariksa Italia (ASI) yang berakhir pada 2017.
Tertutup dalam es, suhu di bulan Enceladus hanya mencapai -198 derajat Celsius.
Â
Â
Saksikan juga video berikut ini: