Dua Kebakaran Hutan Terjadi Sekitar Athena, 20 Orang Tewas

Dilaporkan setidaknya 20 orang tewas akibat dua kebakaran hutan berskala besar di sekitar kota Athena, Yunani.

oleh Happy Ferdian Syah Utomo diperbarui 24 Jul 2018, 10:31 WIB
Diterbitkan 24 Jul 2018, 10:31 WIB
Kebakaran hutan dalam skala besar terjadi di sekitar ibukota Yunani, Athena, mengakibatkan setidaknya 20 orang tewas. (AFP/Valerie Gachel)
Kebakaran hutan dalam skala besar terjadi di sekitar ibukota Yunani, Athena, mengakibatkan setidaknya 20 orang tewas. (AFP/Valerie Gachel)

Liputan6.com, Athena - Sedikitnya 20 orang dilaporkan tewas ketika dua kebakaran hutan terjadi dengan tidak terkendali di dekat ibu kota Yunani, Athena.

Menurut juru bicara pemerintah setempat, kebakaran hutan itu merupakan yang terburuk selama lebih dari satu dekade terakhir, menghancurkan rumah-rumah dan mengganggu kelancaran sistem transportasi.

Meski belum ada rincian lebih lanjut tentang seluruh korban tewas, namun muncul sebuah kesaksian pada Senin, 23 Juli 2018, yang menyebut setidaknya empat orang tewas di sekitar jalan di komunitas Distrik Mati, sekitar 29 kilometer di timur Athena.

Dikutip dari The Guardian pada Selasa (24/7/2018), ada pula beberapa laporan orang hilang, termasuk empat turis dari Denmark. Selain itu, menurut pejabat kesehatan setempat, setidaknya 56 orang dikabarkan mengalami luka.

Otoritas Yunani mendesak penduduk sebuah wilayah pesisir di dekat Athena untuk meninggalkan rumah mereka saat kebakaran hutan kian menyebar luas pada awal pekan ini, di mana menutup salah satu jalan raya tersibuk di negara itu, mengganggu operasional jaringan kereta nasional, dan membuat langit ibu kota dipenuhi oleh asap.

Di sisi lain, Perdana Menteri Yunani Alexis Tsipras mempersingkat kunjungan resmi di Bosnia, dan mengatakan pemerintah akan melakukan "apa pun yang mungkin secara manusiawi" untuk mengendalikan kebakaran.

Pihak berwenang mengerahkan petugas pemadam kebakaran dan perangkat penyelamatan dari seluruh Yunani untuk menangani kobaran api di Kineta, sebuah kota resor kecil sekitar 54 kilometer barat Athena, yang juga menjadi rute utama untuk perjalanan darat menuju Semenanjung Peloponnese.

Seorang pejabat Dinas Pemadam Kebakaran berbicara di televisi nasional, meminta orang-orang yang tinggal tidak jauh dari seluruh area kebakaran hutan, agar meninggalkan rumah mereka dan mengungsi sementara di kamp-kamp perlindungan yang disiapkan pemerintah.

"Ini adalah situasi ekstrem, orang-orang harus mengungsi untuk menghindari kemungkinaan sebaran api dan asap kebakaran yang kian meluas," jelas pejabat terkait.

 

Simak video pilihan berikut:

Menimbulkan Dampak Kerusakan Besar

20151019-Ilustrasi-Kebakaran-Hutan
Ilustrasi Kebakaran Hutan (iStockphoto)

Angin kencang disebut mendorong kebakaran terus meluas hingga sejauh enam kilometer dari titik api di dekat kota Kineta.

Puluhan rumah dilaporkan rusak atau hancur akibat kebakaran tersebut. Para petugas pemadam kebakaran, dibantu oleh polisi dan beberapa warga, mencoba memadamkan api dengan cara menyambung pipa air sepanjang ratusan meter.

Mengamuk di sekitar Teluk Saronicos, kobaran api yang melahap barisan hutan pinus terlihat hingga belasan kilometer jauhnya. Kepulan asap hitam dan oranye tergantung di atas bukit Acropolis dan kuil Parthenon di Athena pada Senin sore.

Kebakaran lebih lanjut diperkirakan mulai mengancam kawasan lembah di punggung pegunungan yang menghadap Kineta, di mana dikenal sebagai merupakan destinasi wisata populer bagi penduduk Athena.

Selain itu, sebuah video menunjukkan gumpalan asap tebal menggantung rendah di atas distrik Rafina, yang lanskapnya didominasi vegetasi lebat dengan populasi setidaknya 20.000 jiwa.

"Saya pribadi melihat setidaknya 100 rumah terbakar," kata Evangelos Bournous, salah seorang pemuka masyarakat di wilayah Rafina-Pikermi. "Saya melihatnya dengan mata kepala sendiri, itu benar-benar bencana besar."

Kebakaran hutan sering terjadi di Yunani pada musim panas, tetapi musim kemarau yang kering telah menciptakan kondisi lebih ekstrem dari biasanya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya