Wabah Ebola Resmi Dinyatakan Lenyap dari Republik Demokratik Kongo

Wabah penyakit akibat virus Ebola telah dinyatakan lenyap dari Republik Demokratik Kongo sejak Rabu, 25 Juli 2018.

oleh Liputan6.com diperbarui 26 Jul 2018, 12:31 WIB
Diterbitkan 26 Jul 2018, 12:31 WIB
Cuci Tangan, Cara Mudah Cegah Ebola
Cuci Tangan, Cara Mudah Cegah Ebola (foto: iStock)

Liputan6.com, Kinshasa - Pemerintah Republik Demokratik Kongo bersiap mengumumkan secara resmi bahwa negaranya telah bebas dari wabah Ebola, yang menyerang sejak akhir trisemester pertama 2018. Status sehat tersebut mulai berlaku sejak Selasa, 24 Juli 2018. 

Disebutkan pula bahwa pemerintah Kongo memuji petugas kesehatan setempat dan juga WHO karena bertindak cepat dalam mengatasi wabah penyakit global tersebut. 

Dikutip dari VOA Indonesia pada Rabu (25/7/2018), dijelaskan bahwa Selasa kemarin merupakan hari ke-42 tanpa ditemukannya kasus kesehatan terkait wabah Ebola di Kongo, atau dengan kata lain berhasil melewati dua periode inkubasi, masing-masing 21 hari lamanya.

Juru bicara Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) juga memuji apa yang disebutnya "vaksin percobaan baru", yang dikatakannya berhasil melindungi 3.000 orang dari penyakit yang disebabkan wabah Ebola.

Padahal semenjak wabah tersebut menyerang Kongo, dinas kesehatan negara itu mencatat sebanyak ratusan orang sempat dirawat karenanya, termasuk 33 orang yang tewas. 

Kasus Ebola pertama kali terdeteksi di Kongo pada April lalu di sebuah desa di wilayah barat laut Kongo. Wabah tersebut kemudian diketahui menyebar ke kota Mbandeka, yang berpenduduk lebih dari satu juta jiwa.

Pejabat kesehatan Kongo dan WHO segera menanggapi temuan wabah tersebut, sebelum bisa menyebar hingga ke ibu kota Kinshasa, dan menyebabkan kemungkinan bencana kemanusiaan.

Selain itu, disebutkan pula bahwa WHO tidak mau lagi kecolongan karena terlalu lamban menanggapi wabah penyakit, sebagaimana yang terjadi lima tahun lalu di Afrika Barat.

Wabah Ebola mulai menyebar seacara global sejak akhir 2016, di mana tercatat lebih dari 11.000 orang meninggal karenanya, terutama di negara-negara Afrika dan sebagain Amerika Latin. 

 

Simak video pilihan berikut: 

 

 

Percobaan Vaksin

20160629-Ilustrasi-Vaksin-iStockphoto
Ilustrasi Foto Vaksin (iStockphoto)

Sebelumnya, pakar kesehatan mengirim vaksin percobaan ke wilayah Republik Demokratik Kongo yang dianggap sebagai pusat melawan wabah Ebola. Uji coba penting itu memberi harapan pada waktu ada ketidakpastian.

Republik Demokratik Kongo bergulat melawan wabah Ebola untuk kesembilan kalinya, dan para ahli kesehatan berusaha keras untuk mengirim vaksin eksperimental guna melawan virus mematikan itu pada tahap-tahap awalnya.

Walaupun belum disetujui, pejabat kesehatan telah mengirim 7.500 dosis, karena vaksin itu tampak berhasil ketika terjadi wabah Ebola 2014 yang gawat di Afrika Barat.

Vaksin dibagikan di tiga daerah yang paling banyak terkena dampak di negara itu, yang semuanya merupakan pusat transportasi.

Strategi itu melibatkan peneliti yang bekerja di "sekitar” orang-orang yang telah terjangkit, mengimunisasi orang berisiko tinggi yang melakukan kontak langsung dengan orang yang terjangkit, dan kemudian, orang-orang yang mereka hubungi.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya