Indonesia Jalin Kerja Sama di Bidang Keamanan Siber dengan Inggris

Pemerintah Indonesia baru saja menandatangani kerja sama dengan pemerintah Inggris di bidang pertahanan siber.

oleh Teddy Tri Setio Berty diperbarui 14 Agu 2018, 12:57 WIB
Diterbitkan 14 Agu 2018, 12:57 WIB
Penandatanganan MoU on Cyber Security Cooperation oleh Kepala Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN RI) dan Menteri Muda Inggris Urusan Asia Pasifik di Jakarta (Liputan6.com/Teddy Tri Setio Berty)
Penandatanganan MoU on Cyber Security Cooperation oleh Kepala Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN RI) dan Menteri Muda Inggris Urusan Asia Pasifik di Jakarta (Liputan6.com/Teddy Tri Setio Berty)

Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Luar Negeri RI menerima kunjungan dari Menteri Muda Inggris Urusan Asia Pasifik, Mark Field pada Selasa pagi di Jakarta.

Pertemuan ini membahas seputar hubungan kerja sama kedua negara serta penandatanganan MoU on Cyber Security Cooperation oleh Kepala Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) Republik Indonesia dan Menteri Muda Inggris Urusan Asia Pasifik.

Menurut Kepala BSSN Djoko Setiadi, penandatanganan kerja sama ini bertujuan sebagai upaya pertahanan negara dalam bidang siber.

"Dalam upaya pertahanan siber, semua negara harus melakukan kerja sama. Sebab, bukan hanya Indonesia saja yang memerlukan hal itu. Semua negara di dunia harus berhimpun bersama untuk melakukan pengamanan," ujar Djoko saat ditemui usai penandatangan MoU di Kementerian Luar Negeri RI, Jakarta, Selasa (14/8/2018).

"Kita tidak dapat memprediksi serangan-serangan siber yang datang. Oleh karenanya kita patut bekerja sama dengan negara-negara maju sehingga kita bisa mengadopsi sistem dan teknologi yang mereka gunakan," tambahnya.

Dalam pernyataannya, Djoko menilai bahwa Inggris adalah negara di kawasan Eropa yang sudah sangat maju dalam urusan keamanan siber, dan berharap Indonesia dapat belajar banyak darinya. 

"Salah satu upaya kerja sama dari kedua negara yaitu akan ada pelatihan-pelatihan dan meningkatkan kualitas manusia dalam negeri," kata Djoko.

Saat disinggung soal keamanan negara tetangga seperti Singapura yang beberapa waktu lalu sempat dibobol data kesehatan warganya, termasuk PM Singapura, Djoko hanya mengatakan bahwa itu semua terjadi karena kemajuan teknologi.

"Itulah yang sebut sebagai di atas langit ada langit lagi. Kemajuan teknologi semakin hari selalu berubah," jelas Djoko.

"Singapura yang sudah sangat maju saja keamanan siber negaranya dapat dibobol. Oleh karenanya Indonesia harus jauh lebih maju lagi," tambahnya.

Keamanan Siber Jelang Pemilu 2019?

Beberapa waktu lalu, sejumlah negara yang melakukan pemilihan umum memperkuat keamanan sibernya untuk mengantisipasi kecurangan pada pemilu.

Negara-negara besar di Eropa pun turut memperketat keamanan negaranya dari serangan siber. Menanggapi hal ini, Djoko mengatakan bahwa pihaknya akan ada upaya untuk pengamanan di masa mendatang.

"Tentunya kita sudah melakukan antisipasi pengamanan dalam bidang apapun. Tak hanya pemilu 2019 saja, tapi antisipasi pengamanan dari berbagai bidang kami siapkan," ujar Djoko.

Sementara itu, Menteri Muda Inggris Urusan Asia Pasifik, Mark Field turut menyambut baik adanya kerja sama di bidang siber ini.

"Hubungan antara Indonesia dan Inggris sudah sangat baik. Telah ada banyak kerja sama di berbagai bidang," kata Mark Field.

"Saya pun menyambut baik kerja sama ini. Semoga ke depannya akan ada peningkatan hubungan bilateral yang lainnya," tambahnya.

Kunjungan Menteri Muda Inggris Urusan Asia Pasifik, Mark Field ke Indonesia nantinya akan diteruskan ke sejumlah negara ASEAN.

 

* Update Terkini Asian Games 2018 Mulai dari Jadwal Pertandingan, Perolehan Medali hingga Informasi Terbaru dari Arena Pesta Olahraga Terbesar Asia di Sini.

 

Simak video pilihan berikut: 

 

 

Kerja Sama Indonesia - Inggris PascaBrexit

Kepala Badan Siber dan Sandi Negara menyebut bahwa kerja sana di bidang siber dengan Inggris merupakan upaya untuk pengamanan negara (Liputan6.com/Teddy Tri Setio Berty)
Kepala Badan Siber dan Sandi Negara menyebut bahwa kerja sana di bidang siber dengan Inggris merupakan upaya untuk pengamanan negara (Liputan6.com/Teddy Tri Setio Berty)

Wakil Menteri Luar Negeri RI A.M Fachir mengatakan bahwa kunjungan Mark Field ke Indonesia tak hanya membahas soal kerja sama di bidang siber saja.

"Hari ini kita juga membahas hubungan kerja sama ekonomi, investasi dan perdagangan. Inggris adalah salah satu investor terbesar bagi Indonesia. Yang kita fokuskan saat ini adalah bagaimana angka itu bisa meningkat selanjutnya," ujar Wamenlu.

"Kita juga berupaya untuk mencari langkah-langkah kreatif agar kerja sama ini semakin meningkat di segala bidang," tambahnya.

Dalam kesempatan itu, Wamenlu juga menyampaikan bahwa Indonesia dan Inggris ingin menghidupkan kembali Partnership Forum. Dimana sejumlah menteri dari kedua negara akan bertemu dan mengulas kembali sejauh mana kerja sama telah dilakukan.

"Mekanisme kerja sama kita itu sangat banyak. Oleh karenanya diperlukan upaya untuk meningkatkan kerja sama itu," jelas Wamenlu A.M Fachir.

"Pasca Brexit, Indonesia dan Inggris sepakat akan mengadopsi mekanisme forest legal enforcement governance and trade (FLEG-T) voluntary partnership agreement yang telah ada sebelumnya," tambahnya.

Ia pun juga berharap agar mekanisme ini akan jadi norma internasional dan diadopsi oleh banyak negara.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Live Streaming

Powered by

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya