Topan Terbesar dalam 25 Tahun Hantam Jepang, Picu Perintah Evakuasi Warga

Topan terkuat yang menghantam Jepang dalam 25 tahun mulai memberikan dampak signifikan di sejumlah area di Negeri Sakura, Selasa (4/9/2018).

oleh Rizki Akbar Hasan diperbarui 04 Sep 2018, 14:01 WIB
Diterbitkan 04 Sep 2018, 14:01 WIB
Imbauan Topan Jebi di Jepang (KYODO NEWS AGENCY)
Imbauan Topan Jebi di Jepang (KYODO NEWS AGENCY)

Liputan6.com, Tokyo - Topan terkuat yang menghantam Jepang dalam 25 tahun mulai memberikan dampak signifikan di sejumlah area di Negeri Sakura pada Selasa, 4 September 2018, demikian Badan Meteorologi setempat melaporkan.

Topan Jebi membawa angin kencang berkecepatan hingga 216 km per jam dan hujan deras yang mendorong peringatan evakuasi banjir. Topan ini kabarnya telah menyebabkan longsor di barat Jepang pada siang hari waktu setempat, seperti dikutip dari The Japan Times, Selasa (4/9/2018).

"Bagian timur negara itu juga terdampak badai tersebut," ujar Badan Meteorologi Jepang.

Badan itu, yang juga memperingatkan ombak tinggi, telah menyerukan kepada masyarakat di sejumlah wilayah untuk waspada terhadap banjir dan lumpur longsor yang disebabkan oleh topan.

Dalam periode 24 jam hingga pukul 06.00 pada Rabu, 5 September, curah hujan 500 mm diperkirakan mengguyur Jepang tengah, sementara curah hujan 400 mm melanda Jepang bagian barat.

"Angin kencang 216 kilometer/jam bisa menghantam beberapa bagian di Jepang barat," kata badan itu.

Di sisi lain, Tokyo dikabarkan aman dari Topan Jebi.

Dikategorikan sebagai "sangat kuat" berdasarkan kecepatan anginnya, Jebi adalah topan terdahsyat yang menghantam Jepang sejak 1993.

Perintah evakuasi telah dikeluarkan di beberapa daerah di Prefektur Osaka, Kyoto, Nara, dan Wakayama.

Perintah evakuasi tidak bersifat wajib dan orang-orang umumnya tetap tinggal di rumah, sehingga pada akhirnya terjebak oleh air yang naik dengan cepat atau tanah longsor yang tiba-tiba.

Juru bicara pemerintah, Yoshihide Suga, mendorong masyarakat untuk "melakukan evakuasi lebih lebih awal" dan bahwa pemerintah akan "mengambil semua cara" untuk kesiapsiagaan krisis.

Pada pukul 10.00, Topan Jebi melakukan perjalanan sekitar 60 km di selatan Cape Muroto di Prefektur Kochi, Jepang barat, dengan kecepatan sekitar 45 km per jam. Topan itu membawa angin hingga 216 kilometer per jam dengan tekanan atmosfer 945 hektopascal di pusatnya.

Jepang telah dilanda badai topan baru-baru ini, dengan bagian barat negara itu hancur oleh banjir besar dan tanah longsor yang menewaskan lebih dari 220 orang pada Juli.

Badan Meteorologi Jepang mengatakan, Topan Jebi diperkirakan akan melewati Laut Jepang pada Selasa malam dan bergerak ke utara, dan pada Rabu pagi, melemah menjadi badai ekstratropis.

 

Simak video pilihan berikut:

Transportasi dan Aktivitas Terkendala

Ombak besar yang dipicu Topan Jebi di Jepang barat (KYODO NEWS AGENCY)
Ombak besar yang dipicu Topan Jebi di Jepang barat (KYODO NEWS AGENCY)

Karena Jepang barat terdampak Topan Jebi, maskapai penerbangan domestik telah memutuskan untuk membatalkan penerbangan lokal dan internasional terutama yang dijadwalkan untuk berangkat dan tiba di bandara di Jepang barat dan tengah.

All Nippon Airways Co dan Japan Airlines Co telah membatalkan 289 penerbangan dan 180 penerbangan.

Operator kereta api juga menghentikan beberapa layanan, termasuk jalur Tokaido Shinkansen dan Sanyo Shinkansen. Beberapa bagian jalan bebas hambatan juga diharapkan ditutup.

Department store dan tempat wisata populer di Jepang barat, termasuk Prefektur Osaka dan Kyoto, memutuskan untuk tutup saat topan melanda. USJ Co., pengelola dan operator Universal Studios Jepang di Osaka, juga menutup taman itu. Hanya sedikit orang yang terlihat di daerah yang biasanya ramai.

Angin topan juga memengaruhi operasi pabrik, termasuk Penyulingan Yamazaki milik Suntory Holdings Ltd di Shimamoto, Prefektur Osaka.

Di Kyoto, Kebun Binatang Kota Kyoto, Akuarium Kyoto, dan Kastil Nijo ditutup.

Badan Rumah Tangga Kekaisaran mengatakan tidak akan menerima kunjungan ke Istana Kekaisaran Kyoto dan fasilitas Imperial Jepang lainnya di kota karena cuaca buruk.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya