Korea Utara dan Selatan Resmi Buka Kantor Penghubung di Perbatasan

Sebuah kantor penghubung dibuka di perbatasan untuk memperkuat komunikasi antara Korea Utara dan Selatan.

oleh Happy Ferdian Syah Utomo diperbarui 15 Sep 2018, 08:31 WIB
Diterbitkan 15 Sep 2018, 08:31 WIB
Kantor penghubung Korea Utara dan Korea Selatan dibuka di wilayah Kaesong (AP)
Kantor penghubung Korea Utara dan Korea Selatan dibuka di wilayah Kaesong (AP)

Liputan6.com, Kaesong - Pemerintah Korea Utara dan Selatan baru saja meresmikan kantor penghubung pertama mereka di wilayah perbatasan, untuk memfasilitasi komunikasi yang lebih baik menjelang pertemuan para pemimpin mereka di Pyongyang, pekan depan.

Pembukaan kantor di kota perbatasan Korea Utara, Kaesong, adalah kebijakan terbaru dalam serangkaian langkah rekonsiliasi yang disepakati kedua negara pada pertengahan tahun ini.

Dikutip dari Time.com pada Jumat (14/9/2018), kantor penghubung ini adalah yang pertama dari jenisnya sejak Semenanjung Korea dibagi terbagi menjadi dua kubu, pasca-berakhirnya Perang Dunia II pada tahun 1945.

Korea Utara dan Selatan sejauh ini menggunakan saluran komunikasi telepon dan faks untuk mengatur pembicaraan dan bertukar pesan. Tetapi saluran-saluran itu sering ditangguhkan ketika ketegangan meningkat terkait program nuklir Pyongyang.

Dalam upacara pembukaan di Kaesong, Menteri Unifikasi Korea Selatan Cho Myoung-gyon mengatakan kantor itu akan menjadi "tempat kelahiran kemakmuran bersama Korea."

"Kami akan duduk berhadap-hadapan, bertukar pikiran dengan cepat dan akurat dan menyatukan pikiran untuk menyelesaikan masalah yang sulit," katanya dalam pernyataan yang didistribusikan oleh kantornya.

Ri Son-gwon, ketua Komite Utara untuk Reunifikasi Damai, mengatakan bahwa kantor tersebut akan membantu Korea memiliki "percakapan jujur" satu sama lain dalam membangun hubungan kedua negara.

Sekitar 15-20 pejabat Korea Selatan akan bekerja di kantor itu selama sembilan jam setiap harinya, dan tidur di fasilitas penginapan terdekat di Kaesong selama hari kerja.

Menurut Kementerian Unifikasi Seoul, para pejabat yang bertugas akan mendapat jatah piket bergilir pada akhir pekan, bersama dengan sejumlah pejabat Korea Utara, untuk membahas berbagai masalah antar-Korea, bertukar pesan dari ibu kota masing-masing, dan memfasilitasi program pertukaran sipil.

Kantor tersebut akan dikepalai oleh Wakil Menteri Unifikasi Korea Selatan Chun Hae-sung, dan wakil kepala komite dari Pyongyang, Ri Son-gwon. Keduanya akan mengadakan pertemuan resmi seminggu sekali, sebelum menyampaikan laporan mingguannya ke masing-masing ibu kota.

 

Simak video pilihan berikut: 

 

Kerjasama Korea Utara dan Selatan di Kaesong

Bendera Korea Utara dan Korea Selatan berkibar berdampingan - AFP
Bendera Korea Utara dan Korea Selatan berkibar berdampingan - AFP

Kaesong merupakan lokasi kompleks industri yang dikelola bersama oleh Korea Utara dan Selatan. Pembentukan wilayah ini diprakarsai oleh Seoul, yang menyodorkan modal dan teknologi tinggi, untuk dipadukan dengan tenaga kerja yang murah dari Pyongyang.

Sayangnya, operasional Kaesong ditangguhkan sejak 2016, menyusul kebuntuan atas pembicaraan tentang rencana peluncuran roket jarak jauh Korea Utara.

Kembali diaktifkannya Kaesong belum bisa berdampak pada kelanjutan berbagai proyek kerjasama antar-Korea dalam waktu dekat, mengingat sanksi internasional yang dipimpin AS masih berlaku hingga saat ini.

Pembukaan kantor penghubung itu dilakukan sebelum Presiden Korea Selatan Moon Jae-in dan pemimpin Korea Utara Kim Jong Un bertemu untuk ketiga kalinya pada pekan depan, guna membahas denuklirisasi semenanjung dan isu-isu lainnya.

Presiden Moon akan terbang ke Pyongyang pada Selasa depan, dan menghabisan waktu di sana selama tiga hari.

Presiden Moon mengatakan dia akan fokus untuk memfasilitasi pembicaraan denuklirisasi antara AS dan Korea Utara, serta mencari cara untuk mengurangi kebuntuan militer di sepanjang perbatasan Korea yang dijaga ketat.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya