Liputan6.com, Pyongyang - Presiden Korea Selatan, Moon Jae-in dan pemimpin Korea Utara Kim Jong-un menandatangani perjanjian pada Rabu pagi di Pyongyang, yang disebut akan mengantarkan era baru perdamaian di Semenanjung Korea.
Pada konferensi pers yang diadakan di Wisma Negara Pyongyang, Paekhwawon, Presiden Moon Jae-in mengatakan bahwa Korea Utara akan secara permanen membongkar lokasi uji coba rudal Donchang-ri, serta akan memungkinkan inspektur internasional pada isu nuklir global untuk mengamati secara berkala.
Dikutip dari USA Today pada Rabu (19/9/2018), Presiden Moon Jae-in menambahkan bahwa Korea Utara akan mengambil langkah lebih lanjut dalam menutup fasilitas nuklir Yongbyon, jika Amerika Serikat menanggapi dengan konsesi yang impas.
Advertisement
"Korea Selatan dan Utara juga membahas langkah denuklirisasi untuk pertama kalinya," kata Presiden Moon.
Baca Juga
Di lain pihak, Presiden AS Donald Trump mengunggah twit tengah malam dari Gedung Putih, mengatakan ia mengapresiasi hasil perundingan tersebut.
"Kim Jong-un telah setuju untuk mengizinkan inspeksi nuklir, tunduk pada negosiasi akhir, dan untuk secara permanen membongkar tempat uji coba dan landasan peluncuran di hadapan para ahli internasional," tulis Trump dalam kicauannya.
"Sementara itu tidak akan ada pengujian Roket atau Nuklir."
Kantor berita Yonhap melaporkan bahwa Kim Jong-un menyatakan dia dan Presiden Moon telah setuju untuk menghapus semua senjata nuklir di Semenanjung Korea.
"Deklarasi September akan membuka tingkat yang lebih tinggi untuk peningkatan hubungan (antara Selatan dan Utara) ... dan membawa lebih dekat era perdamaian dan kemakmuran," ujar Kim Jong-un dikutip oleh Yonhap.
Para Menteri Pertahanan kedua negara juga menandatangani perjanjian, yang menurut Seoul, termasuk langkah-langkah untuk mengurangi ketegangan militer di Semenanjung Korea.
Pada konferensi tersebut, yang disiarkan langsung di televisi Korea Selatan, Presiden Moon Jae-in mengatakan bahwa Kim Jong-un telah setuju untuk mengunjungi Seoul dalam waktu dekat.
Selain itu, kedua negara Korea juga akan berusaha untuk menjadi tuan rumah bersama Olimpiade Musim Panas 2032.
Â
Simak video pilihan berikut:Â
Â
Rencana Memulai Proyek Baru Inter-Korea
Beberapa pengamat percaya bahwa Presiden Moon Jae-in sedang mempersiapkan dimulainya kembali proyek kerja sama ekonomi antar-Korea, setelah diplomasi sebelumnya dinilai menandakan hasil yang cukup positif untuk Sememanjung Korea.
Sayangnya, semua proyek ekonomi bersama antara dua negara Korea tetap terhenti, karena sanksi yang dipimpin oleh Amerika Serikat.
Meski begitu, Presiden Moon dinilai sangat optimistis perihal perbaikan situasi di Semenanjung Korea, dan akan terus berjuang mendiplomasikan semangat perdamaian di antara kedua negara.
Presiden Moon Jae-in juga dipuji sebagai pemimpin Korsel yang mampu mengendalikan ketegangan dengan Korut, selepas pemerintahan Park Geun-hye sebelumnya yang cenderung lebih banyak kontra dengan Pyonyang.
Advertisement