Liputan6.com, Jakarta - Tanda-tanda seseorang yang cerdas bisa dilihat dari berbagai hal, yang paling sering dilakukan untuk menilainya dari segi nilai ujian -- meskipun itu bukan cara yang secara general bisa diaplikasikan ke semua orang.
Pasalnya, kecerdasan sebenarnya bukan lah sesuatu yang terus menerus atau terang-terangan bisa terlihat jelas. Ciri-ciri tersebut kadangkala bisa bersifat genetik atau dari usaha pribadi.
Advertisement
Baca Juga
Namun, ada banyak orang yang kerap menganggap orang cerdas itu aneh. Sebab, prilaku mereka tidak seperti orang pada umumnya. Pandangan negatif ini sangat melekat pada kaum tersebut.
Seperti dikutip dari laman Listverse.com, Senin (24/9/2018) berikut 4 alasan mengapa orang cerdas kerap dianggap aneh:
Â
Saksikan video pilihan di bawah ini:
1. Orang Cerdas Marah dengan Kebisingan
Orang yang punya tingkat kecerdasan sangat sensitif dengan suara yang mereka anggap berisik, meski buat kebanyakan orang itu adalah suara yang sangat kecil dan tidak mengganggu.
Seperti contoh saat sedang berada di dalam perpustakaan. Meskipun sudah berbicara dengan volume kecil, seseorang di perpustakaan akan tetap memberi teguran karena merasa terganggu dengan kebisingan dan butuh konsentrasi.
Banyak orang jenius dalam catatan sejarah yang mengalami ini, termasuk Marcel Proust dan Charles Darwin.
Advertisement
2. Cepat Cemas
Banyak peneliti telah meneliti hubungan antara kecemasan dan kecerdasan, dan sebagian besar menemukan bahwa keduanya berkorelasi.
Satu teori menjelaskan bahwa kecenderungan ini disebabkan karena otak yang terlalu berkinerja tinggi. Pola perilaku ini dimungkinkan oleh kecerdasan tinggi, mengarah ke lebih banyak kecemasan.
Â
3. Mereka Penyendiri
Manusia adalah makluk sosial yang membutuhkan orang lain dan harus hidup secara berdamping serta bersosialisasi. Namun, apa yang dilakukan orang cerdas biasanya bertolakbelakang.
Mereka akan lebih nyaman untuk tinggal menyendiri tanpa berinteraksi banyak. Tak heran jika banyak orang yang merasa jika orang-orang cerdas ini aneh dan tidak suka bergaul.
Â
Advertisement
4. Tidak Percaya Pada Agama
Orang yang cerdasnya minta ampun, kerap dianggap sebagai kafir lantaran tidak memiliki keyakinan (agama).
Beberapa akademisi menegaskan bahwa penelitian menunjukkan IQ tinggi dikaitkan dengan religiusitas yang lebih rendah.
Yang lain berpendapat bahwa ada terlalu banyak variabel yang berperan untuk menarik koneksi linier seperti itu. Namun, masyarakat tampaknya setuju, bahwa IQ tinggi dikaitkan dengan keinginan untuk mempertanyakan intuisi dan asumsi.
Ini bisa membuat seseorang lebih cenderung skeptis terhadap agama, di antara banyak manusia lainnya.