Mahathir Mohamad: Bantahan Skandal 1MDB Najib Razak, Dunia yang Lebih Tahu

PM Malaysia Mahathir Mohamad mengatakan dunia akan lebih tahu tentang apa yang sebenarnya dilakukan Najib Razak dalam skandal 1MDB.

oleh Happy Ferdian Syah Utomo diperbarui 01 Nov 2018, 13:03 WIB
Diterbitkan 01 Nov 2018, 13:03 WIB
Resmi Dilantik, Mahathir Mohamad menjadi PM Tertua di dunia
Perdana Menteri Malaysia baru, Mahathir Mohamad memberi keterangan saat konferensi pers di Petaling Jaya, Malaysia (10/8). Di usia 92 tahun, pemimpin koalisi oposisi Pakatan Harapan itu menjadi pemimpin terpilih tertua di dunia. (AP Photo / Sadiq Asyraf)

Liputan6.com, Jakarta Perdana Menteri Malaysia Mahathir Mohamad menyebut Najib Razak dapat mengatakan apa pun untuk meyakinkan publik tentang uang senilai RM 2,6 miliar (setara Rp 9,4 triliun dengan kurs Rp 3.267 per 1 ringgit), yang masuk ke rekening pribadinya, adalah donasi dari Arab Saudi.

"Tetapi dunia akan lebih tahu yang sebenarnya," ujar Mahathir di sela-sela konferensi pers tentang isu terkait di Putrajaya, Selasa 30 Oktober.

Hingga saat ini, sebagaimana dikutip dari Channel News Asia pada Kamis (1/11/2018), Najib tidak bisa memverifikasi dari mana asal dana masif tersebut.

Berbicara dalam wawancara ekslusif dengan program 101 East di stasiun televisi Al Jazeera, Najib Razak menegaskan bahwa dia berasumsi hal itu terkait dengan Arab Saudi ketika pemimpin sebelumnya, Raja Abdullah bin Abdulaziz Al Saud, menyatakan dukungan luas terhadap inisiatif dana pembangunan 1MDB.

"Seluruh transaksi (perbankan) pasti dilindungi oleh kerahasiaan undang-undang perbankan, sehingga ketika saya menerima dana, sejujurnya saya pikir itu adalah sumbangan asli kala itu, berdasarkan pada percakapan dengan Raja Abdullah (yang mendukung 1MDB)," Katanya kepada Al Jazeera.

Baru-baru ini, Menteri Luar Negeri Malaysia Saifuddin Abdullah mengatakan bahwa timpalannya dari Arab Saudi, Adel Ahmed Al-Jubeir, telah menyatakan dana yang berakhir di rekening pribadi Najib Razak tidak ada kaitannya dengan pemerintahan Riyadh.

Namun, dalam unggahan Najib di Facebook pada 27 Oktober, dia menegaskan bahwa dana tersebut memang merupakan sumbangan dari pemerintah Saudi.

"Sementara Menlu Adel Ahmed Al-Jubeir telah menyatakan sebanyak dua kali, bahwa Arab Saudi telah menyumbangkan uang kepada saya, Menteri Luar Negeri (Datuk) Saifuddin Abdullah justru berkata bahwa itu tidak benar," katanya.

Najib juga mengaitkan unggahan sebelumnya, tertanggal 13 September 2018, di mana berisi foto-foto dokumen yang seharusnya mendukung klaimnya.

Dia mengatakan: "Dokumen-dokumen ini membuktikan bahwa sebagian besar dana yang disalurkan ke rekening saya, datang langsung dari Kementerian Keuangan Arab Saudi, serta dari para pangeran di sana."

 

Simak video pilihan berikut: 

Najib Razak Terjepit

Ekspresi Najib Razak Sebelum Diperiksa Komisi Anti-Korupsi Malaysia
Ekspresi eks PM Malaysia Najib Razak saat tiba di Kantor Komisi Anti-Korupsi Malaysia (MACC) di Putrajaya, Kamis (24/5). Najib diperiksa terkait penyelidikan korupsi miliaran dolar atas dana 1Malaysia Development Berhad (1MDB). (AP Photo/Vincent Thian)

Sementara itu, PM Mahathir mengatakan jika Najib Razak bebas dari dugaan korupsi, maka ia dapat mengambil langkah balasan kepada para penuduhnya.

"(Sebelumnya) Najib mengancam para penuduh, tetapi tidak bisa mengambil tindakan. Sekarang dia dituntut berdasarkan laporan tidak hanya dari pers asing, tapi juga pihak berwenang di Malaysia," tegas Mahathir.

"Ketika Anda memindahkan uang, harus ada catatan. Anda tidak dapat memindahkan miliaran dolar tanpa catatan apa pun. Ketika uang berpindah antar bank, bahkan cek, harus ada catatan," tambahnya.

Meski begitu, menurut PM Mahathir, tidak menutup kemungkinan bahwa Arab Saudi marah pada pemerintah Najib Razak, dan enggan mengakui dana terkait.

"Dia (Najib) bisa mendapat masalah baru, kasusnya akan semakin sulit," pungkas Dr M.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya