Black Box Lion Air Jatuh Diburu Demi Ungkap Sebab Celaka, Ini Fungsi Pentingnya

Black box adalah komponen penting dalam setiap pesawat. Lantas, apa sebenarnya fungsi utama benda ini bagi dunia penerbangan?

oleh Happy Ferdian Syah Utomo diperbarui 01 Nov 2018, 14:03 WIB
Diterbitkan 01 Nov 2018, 14:03 WIB
Menhub Tinjau Gudang Penyimpan Bangkai Ekor AirAsia QZ8501
Sebuah Flight Data Recorder (FDR) ikut ditampilkan saat Ketua KNKT Tatang Kurniadi memberikan penjelasan tentang instrumen yang ada dalam kotak hitam (Black Box) di Lanud Iskandar, Pangkalan Bun, Kalteng, Selasa (13/1/2015).(Liputan6.com/Andrian M Tunay)

Liputan6.com, Jakarta - Setelah melakukan pencarian selama empat hari, Tim SAR akhirnya menemukan bagian black box --atau kotak hitam-- Lion Air JT 610 yang jatuh di perairan Tanjung Karawang.

Bagian kotak Hitam tersebut ditemukan oleh penyelam dari TNI AL Sertu Hendra. Kotak berwarna oranye itu ditemukan tidak di dalam badan pesawat Lion Air.

"Kami mendapatkan black box warna oranye. Kondisinya utuh, kemudian ada alat-alat sedikit di dalam lumpur," ujar Hendra.

Saat ini bagian kotak hitam Lion Air itu sudah dibawa oleh kapal Tim SAR ke Pelabuhan Tanjung Priok, dan dimasukan ke dalam boks berwarna biru untuk penyelidikan lebih lanjut.

Black box ternyata pertama kali diciptakan oleh Dr David Warren asal Australia pada dekade 1950-an, berfungsi menyimpan data lengkap perjalanan udara. Alasan penempatan benda itu di dalam pesawat karena burung besi masih menjadi moda transportasi yang cukup riskan dari segi keamanan kala itu, demikian sebagaimana dikutip dari Sciencestruck.com.

Baru setelah kecelakaan pesawat misterius pada tahun 1960, rancangan kotak hitam Dr Warren mulai dilirik oleh pemerintah Australia, dan berselang tidak lama setelahnya, diwajibkan terpasang di seluruh armada pesawat Negeri Kanguru.

Dalam beberapa uji coba setelahnya, black box ciptaan Dr Warren berhasil merekam dengan baik data penerbangan dari lepas landas hingga mendarat. Hal itu juga disebut memberi tambahan sumber informasi bagi teknisi untuk melakukan perawatan dan perbaikan armada pesawat.

Alat ini terdiri dari dua bagian yang terpisah dan sama pentingnya, yakni Perekam Data Penerbangan (FDR) dan Perekam Suara Kokpit (CDR).

Di saat terburuk, black box dapat menjabarkan rincian kecelakaan penerbangan -- apakah itu kelalaian di bagian awak, masalah dengan mesin dan operasionalnya, atau fakto-faktor pemicu lainnya. Alat ini juga membantu memahami rangkaian kejadian yang menyebabkan pesawat terbang tidak sebagaimana mestinya.

 

Simak video pilihan berikut: 

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Dua Fitur Utama Black Box

Ilustrasi pesawat (iStock)
Ilustrasi pesawat (iStock)

CDR adalah perekam audio yang mencatat lebih dari sekedar rekaman percakapan pilot, namun juga suara-suara yang timbul di area kokpit.

Fitur ini membantu penyelidik terlatih menentukan sifat dan penyebab kecelakaan melalui kebisingan mesin, kebisingan aliran udara, peringatan kios, ping darurat, dan lain-lain.

Penyelidik kemudian dapat juga menentukan kecepatan pesawat melalui informasi tersebut. Karena sifatnya yang penting, sebuah CDR harus bisa merekam sekitar 25 jam data penerbangan, dan menyimpan minimal 2 jam materi audio.

Di saat yang sama, FDR mencatat beberapa fungsi penting pesawat, seperti waktu penerbangan, kecepatan, ketinggian, arah pesawat, dan lain sebagainya.

Data ini sangat berharga bagi para penyelidik karena membantu mereka menentukan penyebab dari kecelakaan penerbangan. FDR di era pnerbangan modern, bahkan bisa membantu penyelidik untuk membuat visualisasi tentang apa yang telah terjadi, kapan, dan bagaimana kecelakaan tersebut berlangsung.

Tanpa black box, hampir tidak mungkin penyelidik bisa mengetahui penyebab kecelakaan penerbangan, terutama yang misterius tanpa korban selamat.

Kotak hitam itu sendiri tidak bisa dihancurkan, dan tetap utuh untuk waktu yang sangat lama setelah kecelakaan. Benda ini juga dilengkapi dengan suar bawah air yang menghasilkan suara 'ping', untuk membantu pihak pencarian menemukannya lebih cepat.

 


Dirancang Tahan Banting

Pesawat Tergelincir dan Jatuh
Ilustrasi Pesawat Jatuh (iStockphoto)

Black box dibuat untuk menjalani beberapa tes ketahanan yang intens sebelum dapat digunakan. Beragam tes ini mengekspos kemampuan kotak hitam hingga ke kondisi ekstrem dan penuh tekanan, menyesuaikan dengan perkiraan kondisi jika terjadi kecelakaan.

Kotak hitam dibalut oleh bahan tahan korosi sehingga tetap utuh di bawah air untuk waktu yang lama, bahkan bertahun-tahun. Black box pesawat Air France 447 misalnya ditemukan utuh hampir dua tahun setelah kecelakaan pada 2009, dan sama sekali tidak mengalami kerusakan berarti.

Desain kotak hitam sedemikian rupa sehingga dapat menahan percepatan hingga 3400 kali gaya gravitasi. Selain itu, benda ini juga dapat bertahan di suhu ekstrem hingga 1093 derajat Celsius, dan -55 derajat Celsius selama tabrakan.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya