Bekraf dan UNDP Sepakati Kerja Sama Pembangunan Wirausaha Muda Sosial

Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) dan UNDP menyepakati kerja sama dalam menanggung ekosistem wirausaha muda sosial.

oleh Happy Ferdian Syah Utomo diperbarui 07 Nov 2018, 16:04 WIB
Diterbitkan 07 Nov 2018, 16:04 WIB
Kepala Badan Ekonomi Kreatfi (Bekraf) Triawan Munaf melakukan sesi wawancara dengan media di sela-sela penyelenggaraan World Conference on Creative Economic (WCCE), Rabu, 7 November 2018 (Liputan6.com/Happy Ferdian Syah Utomo)
Kepala Badan Ekonomi Kreatfi (Bekraf) Triawan Munaf melakukan sesi wawancara dengan media di sela-sela penyelenggaraan World Conference on Creative Economic (WCCE), Rabu, 7 November 2018 (Liputan6.com/Happy Ferdian Syah Utomo)

Liputan6.com, Nusa Dua - Setelah melakukan agenda pembicaraan bertajuk Friends of Creative Economy (FEC) yang diikuti berbagai delegasi internasional dari pemerintahan, pelaku usaha, dan berbagai elemen terkait sehari sebelumnya, Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) menandatangani nota kesepahaman (MoU) dengan Program Pembangunan PBB (UNDP) World Conference on Creative Economy (WCCE) untuk mendukung Youth Co:Lab.

Ini merupakan sebuah medium bagi wirausaha muda sosial dan penggiat start-up untuk saling mendukung dalam upaya pengembangan inovasi unggulan dalam ekonomi kreatif.

Dijelaskan oleh Kepala Bekraf Triawan Munaf dalam sesi wawancara dengan media, Rabu (7/11/2018), inisiatif ini merupakan pengembangan lebih lanjut dari inisiatif UNDP Asia-Pacific Youth Entrepreneurship, yang menempatkan kaum muda di garis depan pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs).

Nantinya, program ini akan menyorot pemanfaatan teknologi digital sebagai elemen penting dalam mendukung semangat kewirausahaan di era modern. Selain itu, inisiatif terkait akan memprioritaskan kaum muda dari wilayah Indonesia Timur untuk lebih dalam menggali berbagai potensi kreatifnya.

"Dengan ide-ide inovatif mereka, kaum muda dapat memberikan kontribusi besar pada ekonomi kreatif. Ditambah lagi dengan fakta bahwa lebih dari 63 juta populasi Indonesia terdiri dari kaum muda, negara ini punya banyak sumber daya," ujar Triawan Munaf.

Di Indonesia, Youth Co:Lab dipimpin oleh Laboratorium Pembiayan Inovatif gubahan UNDP Indonesia, yang bermitra dengan Citi Foundation dan penyedia co-working space, HUBUD.

Dalam inisiatif pertamanya, 15 peserta terpilih dari Papua dan Kalimantan akan diundang menghadiri pelatihan dua minggu tentang start-up dan manajemen bisnis di HUBUD, mulai 1 November hingga 14 November.

 

Simak video pilihan berikut:

Indonesia Siap Maju Terdepan di Ekonomi Kreatif

Suasana pod budaya kreatif di ajang World Conference on Creative Economy (WCCE) di Bali Nusa Dua COnvention Center, Rabu, 7 November 2018. (Liputan6.com/Happy Ferdian Sayah Utomo)
Suasana pod budaya kreatif di ajang World Conference on Creative Economy (WCCE) di Bali Nusa Dua COnvention Center, Rabu, 7 November 2018. (Liputan6.com/Happy Ferdian Sayah Utomo)

Berbicara di sela-sela penyelenggaraan WCCE 2018 di Bali Nusa Dua Convention Center (BNDCC), Kepala Bekraf Triawan Munaf mengatakan bahwa Indonesia sangat mampu untuk menjadi negara terdepan di bidang ekonomi kreatif.

Bersama dengan Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, ia menyampaikan dengan bangga betapa agenda perdana tentang ekonomi kreatif ini disambut sangat positif oleh dunia internasional.

Antusiasme tersebut, menurutnya, dapat dilihat jelas pada penyelenggaraan agenda FEC, yang memberikan kesempatan seluruh delegasi untuk saling bertukar pikiran mengenai pengambangan inovasi ekonomi kreatif.

"Ada banyak tukar pendapat tentang masa depan ekonomi kreatif yang telah kami bahas. Delegasi internasional melihat leadership kita kuat, dan kita harus mempertahankan itu," ujar Triawan.

Ditambahkan oleh Menlu Retno bahwa dirinya juga mengaku optimis terhadap masa depan ekonomi kreatif Indonesia.

"Selain berpeluang besar mendukung pertumbuhan ekonomi yang besar, ekonomi kreatif juga sangat potensial untuk mendorong tumbuhnya pemikiran konstruktif, tentang bagaimana negara ini tidak selalu bergantung pada sumber daya alam, tapi juga sumber daya manusianya," pungkas Menlu Retno.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya