Kafilah Imigran Amerika Tengah Tetap Lanjutkan Perjalanan Menuju Amerika Serikat

Ratusan orang kafilah migran bermigrasi dari Mexksiko ke Amerika Serikat.

oleh Liputan6.com diperbarui 10 Nov 2018, 16:00 WIB
Diterbitkan 10 Nov 2018, 16:00 WIB
Perjalanan Imigran Honduras
Imigran Honduras mendorong kereta bayi dalam perjalanannya menuju Amerika Serikat di Oaxaca, Meksiko, 29 Oktober 2018. Kereta dorong bayi tak hanya untuk balita mereka, tetapi juga dapat digunakan untuk membawa barang-barang. (Guillermo Arias/AFP)

Liputan6.com, Mexico City - Ratusan orang dalam kafilah migran sedang menuju Amerika Serikat dari Meksiko pada Jumat pagi waktu setempat, 9 November. Mereka memulai perjalanan dari Stadion Jesus Martinez di Mexico City.

Sekitar 5.000 migran berkemah di sebuah perlindungan pengungsi darurat yang didirikan sekitar seminggu yang lalu di ibu kota Meksiko, di mana mereka beristirahat dan memperoleh pengobatan setelah selama beberapa minggu menempuh perjalanan yang berat.

Migran-migran ini berasal dari Honduras, Guatemala, El Salvador, dan Nikaragua. Mereka melarikan diri dari kekerasan dan kemiskinan di tanah air mereka. Demikian seperti diwartakan oleh VOA Indonesia, Sabtu (11/11/2018).

Banyak dari mereka berharap agar PBB atau organisasi lainnya, menyediakan bus untuk mengakomodasi mereka pergi ke utara. Sementara itu, pemerintah Meksiko telah menyiapkan kereta bawah tanah untuk digunakan oleh para migran secara gratis sampai ke stasiun terakhir.

Dari sana, mereka bakal melanjutkan perjalanan kembali menuju Queretaro di barat laut, dan pada akhirnya akan tiba di Tijuana, sebuah kota Meksiko di seberang perbatasan dengan negara bagian California, Amerika Serikat.

Di satu sisi, Donald Trump melarang kafilah migran tuntuk melintasi perbatasan, untuk itulah sejumlah pasukan militer disiagakan di kawasan tersebut. Ia khawatir gerombolan itu disusupi penjahat, teroris, dan orang Timur Tengah yang tidak dikenal. 

Sedangkan pejabat HAM Meksiko mengatakan, di antara kafilah migran tersebut, tak sedikit pula terdapat perempuan, anak-anak, dan orang lanjut usia, yang turut serta menempuh jarak jauh dan berbahaya.

 

Saksikan video pilihan berikut ini:

Donald Trump Desak Rombongan Imigran Pulang ke Negaranya

Presiden Amerka Serikat (AS) Donald Trump siap meluncurkan sanksi paling berat terhadap Iran, Senn, 5 November 2018  (AFP).
Presiden Amerka Serikat (AS) Donald Trump siap meluncurkan sanksi paling berat terhadap Iran, Senn, 5 November 2018 (AFP).

Di saat rombongan imigran dari Amerika Tengah terus berjalan kaki menuju perbatasan utara Meksiko, Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trumpmenyebut hal tersebut sebagai kondisi darurat nasional. 

Lebih dari 2.000 anggota Garda Nasional telah dikerahkan ke kawasan perbatasan itu.

Donald Trump memperingatkan bahwa ia tidak main-main dalam mengerahkan pasukan militer ke perbatasan, untuk mencegah rombongan berjuluk Karavan itu memasuki Amerika Serikat.

"Saya mengerahkan militer untuk situasi Darurat Nasional ini. Mereka akan dihentikan!" cuit Trump di Twitter.

Trump juga sependapat dengan seorang petinggi serikat pekerja patroli perbatasan, bahwa kalangan Demokrat yang harus dipersalahkan dalam kasus romobongan imihran yang ingin meminta perlindungan di Amerika Serikat.

Donald Trump telah mengecam Honduras, El Salvador dan Guatemala karena tidak mencegah warga mereka pergi ke Amerika Serikat.

Hari Senin lalu, ia mengatakan akan mulai memotong atau mengurangi bantuan asing bagi negara-negara di atas, dan pekan lalu mengancam akan menggunakan pasukan militer untuk menutup perbatasan.

Presiden Trump juga memuat pesan singkat kepada para anggota rombongan imigran itu melalui Twitter pada hari Kamis.

"Bagi mereka yang berada dalam karavan, pulanglah," tulisnya.

"Kami tidak akan membiarkan orang masuk Amerika Serikat secara ilegal. Kembalilah ke negara Anda dan apabila menginginkannya, melamarlah untuk menjadi warganegara Amerika seperti yang dilakukan jutaan orang lainnya."

Rombongan imigran itu diketahui tengah memasuki Chiapas, negara bagian di Meksiko yang dihuni beberapa komunitas termiskin setempat.

Kemungkinan besar rombongan Karavan akan tiba di perbatasan AS-Meksiko pada Senin atau Selasa nanti.

Sementara pasukan Garda Nasional telah dikerahkan di sepanjang titik masuk perbatasan di selatan California dan Texas, namun tindakan pasti yang akan diambil selanjutnya belum dikonfirmasikan. 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Live Streaming

Powered by

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya