Liputan6.com, Jakarta - Jika Anda pernah mendengar seseorang mengatakan, "Kamu mirip ibumu, kayak foto kopiannya," Anda harus tahu bahwa ini adalah pernyataan yang salah.
Bahkan, wanita lebih terlihat sama seperti ayah dia, dan bukan ibunya. Selain itu, ada teori yang menyatakan bahwa gaya hidup seorang ayah sebelum konsepsi bayi --termasuk makanan yang ia makan dan perasaannya-- adalah dasar bagi kesehatan bayi di masa depan.
Advertisement
Advertisement
Baca Juga
Sebagian besar anak-anak di dunia mewarisi bentuk ujung hidung, area di sekitar bibir, ukuran tulang pipi, sudut mata, dan bentuk dagu mereka dari orangtua.
Ini adalah area utama yang kerap disorot oleh orang lain saat mengenali wajah anak, membandingkannya dengan ayah dan ibunya.
Gen ibu dan ayah jumlahnya adalah sama-sama 50% dari DNA anak, namun gen jantan jauh lebih agresif daripada gen betina. Itulah sebabnya, gen laki-laki biasanya lebih menonjol. Jadi, biasanya, perbandingannya yakni 40% gen perempuan dan 60% gen pria yang aktif.
Mengutip Bright Side, Sabtu (24/11/2018), berikut 5 cara untuk mengetahui sifat-sifat apa yang dapat diwariskan seorang anak dari ayah dan ibu mereka, berdasarkan gen.
Â
Saksiksan video pilihan berikut ini:
1. Jenis Kelamin
Jenis kelamin bayi tergantung pada sang ayah. Dari ibu mereka, bayi selalu menerima kromosom X dan dari ayah, baik kromosom X (yang berarti dia perempuan) atau kromosom Y (yang berarti anak laki-laki).
Jika seorang lelaki memiliki banyak saudara laki-laki dalam keluarganya, maka ia cenderung akan memiliki lebih banyak putra dan jika ia memiliki banyak saudara perempuan, maka ia akan memiliki lebih banyak anak gadis.
Hanya beberapa pria yang memiliki jumlah kromosom X dan Y yang relatif sama dalam sperma mereka dan mereka memiliki kemungkinan yang sama untuk memiliki anak laki-laki atau perempuan.
Kromosom-YÂ memiliki gen lebih sedikit dari kromosom X dan beberapa dari mereka bertanggung jawab untuk mengembangkan alat kelamin pria.
Inilah mengapa seorang anak laki-laki lebih cenderung terlihat seperti ibunya.Â
Advertisement
2. Kondisi Gigi
Jika seorang ayah sering mendatangi dokter gigi, anak-anaknya kemungkinan besar akan mengalami permasalahan pada giginya. Meskipun bentuk dan ukuran gigi dapat diwariskan dari salah satu orangtua, gen ayah masih dominan.
Jadi, jika seorang ayah mempunyai gigi yang buruk, anak itu kemungkinan juga memiliki masalah yang sama.
3. Tingkat Intelijen
Gen yang bertanggung jawab untuk kecerdasan anak adalah kromosom X. Inilah sebabnya mengapa seorang anak laki-laki mewarisi kecerdasan mereka dari sang ibu.
Anak perempuan menerima kecerdasan mereka dari kedua orangtuanya. Namun, hanya 40% kecerdasan ibu yang diwariskan, sisanya berkembang selama hidup mereka.
Advertisement
3. Gangguan Mental
Seiring bertambahnya usia, kualitas sperma pun menurun. Inilah sebabnya mengapa orangtua dapat mewariskan gen yang bermutasi ke anak-anak mereka.
Hal tersebut meningkatkan risiko berkembangnya penyakit mental, autisme, hiperaktif, atau gangguan bipolar. Anak-anak yang lahir dari ayah yang berusia di atas 45 tahun atau lebih, cenderung kerap berpikir untuk bunuh diri dan mengalami kesulitan belajar.
Pada usia berapa pun, pria yang memiliki penyakit jantung koroner cenderung meneruskannya ke putra mereka.
4. Hemofilia dan Autisme
Ada penyakit yang dapat diwarisi hanya dari ibu, tetapi berkembang hanya pada anak laki-laki (sangat tidak mungkin bahwa anak perempuan mendapatkan penyakit ini).
Itu terjadi ketika seorang wanita memiliki kromosom X dan meneruskan gen ini kepada putranya. Tidak seperti ibunya, anak itu hanya memiliki satu kromosom X, dan dia tidak memiliki apa pun untuk mengimbangi gen yang bermutasi.
Hemofilia, yang merusak kemampuan tubuh untuk pembekuan darah dan distrofi otot, adalah salah satu penyakit yang dapat ditularkan melalui cara ini. Sedangkan autisme adalah penyakit yang lebih yang diwarisi dari ibu kepada putranya.
Advertisement
5. Warna Mata
Warna mata coklat adalah gen yang dominan. Jadi, jika salah satu orangtua (terutama ayah) memiliki mata gelap, dan ibunya memiliki mata biru atau hijau, maka anak mereka lebih cenderung memiliki mata coklat.
Kemungkinan anak bermata biru, faktanya, tidak nol. Hanya saja, hal itu bisa terjadi hanya jika salah satu orangtua memiliki gen yang bertanggung jawab untuk warna biru.
Biru dan hijau adalah gen resesif, dan biru lebih dominan daripada hijau. Tetapi tetap saja, mungkin 2 orangtua bermata biru dapat memiliki anak bermata coklat.