Gempa Magnitudo 7,4 Hantam Rusia Timur Jauh, Tak Ada Potensi Tsunami

Wilayah Rusia Timur Jauh dihantam gempa magnitudo 7,4 , namun tidak memicu tsunami.

oleh Happy Ferdian Syah Utomo diperbarui 21 Des 2018, 09:31 WIB
Diterbitkan 21 Des 2018, 09:31 WIB
Gempa Bumi
Ilustrasi Gempa Bumi (iStockphoto)

Liputan6.com, Vladivostok - Gempa besar dengan kekuatan magnitudo 7,4 menghantam perairan timur jauh Rusia pada Kamis malam, menjelang dini hari waktu setempat. Sempat muncul desas-desus tentang tsunami, namun hal itu segera diralat oleh otoritas setempat, yang mengatakan kawasan pesisir di sekitarnya aman dari gelombang besar.

Dikutip dari CNBC News pada Jumat (21/12/2018), tidak ada laporan kerusakan berarti di sekitar lokasi gempa yang berada di tengah barat daya perairan Aleutian itu.

Lokasi gempa dilaporkan terjadi tidak jauh dari Semenanjung Kamchatka, yang awalnya tercatat oleh lembaga Survei Geologi Amerika Serikat (USGS) berkekuatan magnitudo 7,8, sebelum direvisi menjadi 7,4.

Getaran dirasakan hingga radius 82 kilometer dari titik gempa, yang berada pada kedalaman 9 kilometer di bawah dasar laut, tidak jauh dari Kepulauan Nikolskoye.

Sebelumnya, Pusat Peringatan Tsunami Pasifik mengatakan gempa kemungkinan memicu gelombang besar hingga jarak 300 kilometer dari pusat getaran, tetapi kemudian diralat.

Dua kantor berita utama Rusia, RIA dan TASS, mengutip pejabat di Kementerian Darurat setempat, yang mengatakan tidak ada ancaman tsunami menyusul gempa.

 

Simak video pilihan berikut: 

 

Kawasan Rawan Gempa Besar

Gempa Porak-porandakan Alaska
Retakan jalan menyusul gempa bumi di Kenai Spur Highway di Kenai, Alaska, Jumat (30/11). Gempa bermagnitudo 7.0 dan 5.7 menghancurkan jalan raya dan gedung-gedung serta memicu peringatan gelombang tsunami. (Caroline Huber / HANDOUT Caroline Huber / AFP)

Gempa di atas terjadi di sekitar Parit Aleutian, yakni sebuah jalur laut dalam hasil tabrakan dua lempeng tektonik yang terus berubah, membentuk permukaan Bumi.

Parit Aleutian terbentuk di ujung utara lempeng Pasifik Utara yang menimpa lempeng Amerika Utara.

Kedua lempeng ini tidak bergerak cepat, di mana perkiraan kecepatannya berkisar pada masa tumbuh kuku jari mannusia, atau hanya beberapa sentimeter per tahun.

Tapi, keduanya tidak bertumbukan dengan mulis satu sama lain. Alih-alih, lempengan-lempengan itu saling menggiling dan membuat sekumpulan galur yang terus menekan kerak Bumi.

Tabrakan lambat inilah yang menjadi alasan mengapa sering terjadi gempa di area timur jauh Rusia hingga hingga Alaska.

Rata-rata kekuatan gempa di kawasan ini tercatat pada magnitudo 6 hingga lebih dari 9.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya