Liputan6.com, Brasilia - Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan bahwa tinggal menunggu waktu bagi pemerintah Brasil untuk memindah kedutaan besarnya ke Yerusalem.
Berbicara dalam pertemuan dengan para pemimpin komunitas Yahudi Brasil di Rio de Janeiro, pekan lalu, Netanyahu mengatakan presiden baru Negeri Samba, Jair Bolsonaro, mengatakan bahwa Brasilia sudah bukan dalam tahap menimbang rencana pemindahan kedubesnya ke Yerusalem.
"Kami sangat menghargai Brasil, menghormati negara ini di konteks Amerika Latin dan global. Komitmen tersebut (memindahkan kedubes) adalah penanda perubahan sejarah," ujar Benjamin Netanyahu, sebagaimana dikutip dari Al Jazeera pada Senin (31/12/2018).
Advertisement
Baca Juga
Benjamin Netanyahu adalah Perdana Menteri Israel pertama yang mengunjungi Brasil. Di sana, dia mengadakan pertemuan resmi dengan Bolsonaro pada Jumat 28 Desember.
Bolsonaro, sementara itu, disebut telah menerima undangan Netanyahu untuk mengunjungi Israel, sebuah perjalanan yang kemungkinan akan berlangsung pada Maret mendatang.
Presiden baru Brasil yang berasal dari sayap kiri itu mengatakan bahwa "kita membutuhkan sekutu, teman, saudara yang baik, seperti Benjamin Netanyahu". Namun, dalam konferensi pers bersama setelah pertemuan kedua pemimpin negara, tidak ada satupun yang menyinggung isu pemindahan kedubes Brasil ke Yerusalem.
Baik Netanyahu maupun Bolsonaro, juga tidak mengunggah apa pun di akun Twitter mereka, meskipun keduanya termasuk aktif di media sosial.
Â
Simak video pilihan berikut:
Bermaksud Mengikuti Jejak Trump?
Bolsonaro akan menjamu Netanyahu dan para pemimpin sejumlah negara lain pada upacara pelantikannya, yang berlangsung di ibu kota Brasilia, pada Selasa esok.
Pemimpin baru itu mengatakan pada awal November bahwa ia bermaksud mengikuti jejak Presiden AS Donald Trump, dalam memindahkan kedutaan negaranya dari Tel Aviv ke Yerusalem.
Namun, pernyataan tersebut belum ditindaklanjuti. Bolsonaro berada di bawah tekanan kuat dari kubu pertanian Brasil untuk tidak mewujukan rencana kontroversial itu. Mereka beralasan bahwa hal tersebut dapat merusak eskpor Brasil ke negara-negara Arab, yang memandang Yerusalem Timur sebagai ibukota negara Palestina di masa depan.
Liga Arab mengatakan kepada Bolsonaro bahwa memindahkan kedutaan ke Yerusalem akan menjadi kemunduran untuk hubungan dengan negara-negara Arab, menurut surat yang dikutip oleh kantor berita Reuters, awal Desember.
Relokasi kedutaan akan menjadi perubahan tajam dalam kebijakan luar negeri Brasil, yang secara tradisional mendukung solusi dua negara untuk konflik Israel-Palestina.
Advertisement