Liputan6.com, Washington DC - Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump menolak membatalkan permintaan dana miliaran dolar untuk pembangunan tembok di sepanjang perbatasan dengan Meksiko.
Di lain pihak, para pejabat kubu Demokrat di Kongres AS juga bersikukuh menolak mendanai skema yang diminta oleh Trump, menjadikan hasil pembicaraan terakhir itu gagal menyudahi penutupan pemerintah AS, yang telah berjalan selama dua pekan.
Setelah bertemu pada Rabu 2 Januari di Situation Room Gedung Putih, Donald Trump bersama dengan perwakilan Partai Republik dan Demokrat memutuskan akan kembali mengadakan pembicaraan pada Jumat esok, guna menemukan solusi menyudahi kebuntuan terkait.
Advertisement
Dikutip dari Abc.net.au pada Kamis (3/1/2019), Trump tetap mendesak pendanaan untuk tembok perbatasan dengan alasan bahwa semakin banyak arus imigran yang berupaya merangsek masuk di perbatasan selatan AS.
Baca Juga
Dia mengatakan perluasan tembok perbatasan itu akan berfungsi "seperti saringan", utnuk menindak tegas para imigran yang nekat menyeberang ke wilayah AS secara ilegal.
Dalam kesempatan terkait, Trump juga menggambarkan pejabat perbatasan sebagai kelompok yang "sangat tangguh" dalam mengusir imigran.
"Jika mereka tahu tidak bisa datang (karena tembok perbatasan), mereka bahkan tidak akan memulai," kata Trump pada pertemuan yang diikuti oleh sekretaris kabinet dan jajaran penasehat Gedung Putih.
Pertemuan Kabinet itu adalah penampilan publik pertama Donald Trump pasca-pergantian tahun, ketika penutupan pemerintahan telah memasuki pekan kedua, meninggalkan ratusan ribu karyawan federal tanpa upah.
Sejauh ini, pemerintahan Trump telah menolak proposal dari kubu Demokrat untuk menjalankan kembali kebijakan tanpa dana dalam mengurusi isu tembok pemisah di sepanjang perbatasan AS-Meksiko.
Trump menanggapi dengan desakan melakukan perjanjian yang dapat membuka kembali pemerintahan dan "menjaga keamanan Amerika", tulisnya via kicauan di Twitter.
Â
Simak video pilihan berikut:Â
Â
Mengamankan Pendanaan Tembok Perbatasan
Pertemuan dengan para pemimpin Kongres dilakukan satu hari sebelum kubu Demokrat akan mengambil alih DPR AS, dan mengakhiri monopoli Partai Republik atas pemerintahan saat ini.
Demokrat mengatakan mereka bertanya kepada Trump secara langsung, mengapa dia tidak mempertimbangkan tuntutan yang diajukan untuk mengakhiri penutupan pemerintahan.
"Saya berkata, 'Tuan Presiden, beri saya satu alasan mengapa Anda harus melanjutkan penutupan pemerintahan'. Dia tidak bisa memberi jawaban memuaskan," kata Senat Chuck Schumer.
Pemimpin Partai Demokrat, Nancy Pelosi, yang diperkirakan akan menjadi penelis utama pada pertemuan Kamis ini, mengatakan Demokrat akan mengambil tindakan untuk "mengakhiri penutupan pemerintahan AS", dan segera mengeluarkan undang-undang untuk menyudahinya.
Sementara itu, pada Selasa 1 Desember 2019 pagi, Donald Trump mengetwit: "Demokrat, seperti yang saya duga, tidak mengalokasikan uang untuk tembok baru. Sangat imajinatif! Masalahnya adalah, tanpa tembok tidak mungkin ada keamanan yang nyata di perbatasan!"
Senada dengan hal di atas, pemimpin Senat --yang berhaluan Republik-- mengancam tidak akan mempertimbangkan tuntuntan pembiayaan Demokrat, jika tidak menyertakan permintaan Trump senilai US$ 5 miliar untuk perpanjangan tembok perbatasan.
"Senat tidak akan membuang-buang waktu dengan mempertimbangkan RUU Demokrat yang tidak dapat melewati majelis ini dan tidak akan ditandatangani Presiden," kata Mitch McConnell, pemimpin Senat AS.
Ditambahkan oleh Trump bahwa dia akan membairkan pemerintahan ditutup sebagian "selama diperlukan", untuk mengamankan rencana pendanaan perpanjangan tembok perbatasan.
Advertisement