Liputan6.com, London - Meski sudah menjadi anggota kerajaan, tak membuat Putri Diana bahagia. Itulah yang pernah ia akui selama masih hidup.
Tak hanya kisah rumah tangganya dengan Pangeran Charles yang diisukan melibatkan orang ketiga, namun ada pula aturan kerajaan yang dianggap Putri Diana sebagai hal yang tidak baik.
Advertisement
Baca Juga
Oleh karenanya, banyak aturan yang kerap Diana langgar. Kabar ketidakharmonisan antara Putri Diana dan Ratu Elizabeth pun meluas. Banyak pihak menilai jika sejumlah kejadian ini jadi bukti bahwa keduanya tidak cocok satu sama lain.
Seperti dikutip dari berbagai sumber, Selasa (8/1/2019), berikut 4 kejadian yang dianggap menunjukkan ketidakcocokan antara Putri Diana dan Ratu Elizabeth:
Â
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Â
1. Aktivitas Sosial Putri Diana
Semasa hidup, Putri Diana kerap mendatangi sekolah, rumah sakit, dan juga melakukan kunjungan ke sejumlah negara di dunia.
Meski berasal dari keluarga kerajaan dan lahir dari kalangan ningrat, Putri Diana terlihat alami dan melebur dengan orang kebanyakan, bahkan dengan mereka yang terpinggirkan.
Pada tahun November 1989 silam, ibu dari Pangeran William dan Harry ini pernah melakukan kunjungan ke Indonesia. Namun, saat berada di Tanah Air melakukan tindakan yang 'terlarang'.
Saat itu ia mengunjungi Rumah Sakit Sitanala di Banten, Indonesia. Putri Diana berkesempatan melihat pasien kusta -- hal yang ditakutkan orang banyak.
Tak menghiraukan imbauan dari para pejabat dan awak media, Princess of Wales nekat duduk di tempat tidur penderita kusta dan berjabatan tangan dengan mereka.
Diana bahkan tak ragu menyentuh perban yang membungkus luka para pasien. Tindakannya ini sontak menuai pujian. Sebab, Diana membantu menepis mitos dan kabar bohong yang terlanjur menyebar soal penyakit kusta.
Banyak orang beranggapan bahwa kusta adalah penyakit kutukan. Oleh karena itu banyak pasien yang dijauhkan dan bahkan dikucilkan. Dikabarkan, Ratu Elizabeth tidak setuju dan murka atas tindakan Putri Diana ini.
Â
Advertisement
2. Charles Tak Diperbolehkan Jemput Jasad Diana
Ratu Elizabeth menentang sikap Pangeran Charles yang bersikeras ingin menjemput jenazah mendiang mantan istrinya di Paris. Menurut kepala negara Inggris tersebut, Charles tak harus bertindak sejauh itu.
Meski demikian, Charles bersikeras dengan pendapatnya dan ia mendapat dukungan Perdana Menteri Tony Blair. Menurut mereka, publik akan bereaksi keras jika tak ada anggota keluarga kerajaan yang terbang ke Paris.
Isu ini berkembang, namun pihak istana membantah segala buah bibir tersebut.
3. Insiden Bendera Setengah Tiang
Kemarahan rakyat ditujukan pada Keluarga Kerajaan Inggris, menyusul kematian Putri Diana pada 1997 lalu.
Halaman depan tabloid The Sun, beberapa hari pascatragedi memuat artikel berjudul, "Where is our queen? Where is her flag".
Ratu Elizabeth dianggap tak empati atas kematian tragis mantan menantunya itu. The Sun juga mempertanyakan mengapa bendera setengah tiang tak dikibarkan di Istana Buckingham.
Keluarga kerajaan yang lebih memilih "mengurung diri" di Balmoral, Skotlandia, sementara jasad kaku Diana berada di London.
"Kenapa kita semua di sini, ketika ibu ada di London?" tanya William muda kepada sang ayah, Pangeran Charles, ketika itu, seperti dikutip dari buku kontroversial The Day Diana Died, karya Christopher Andersen.
Â
Advertisement
4. Lebih Khawatir dengan Perhiasan Kerajaan?
Dalam bukunya, Andersen juga menggambarkan reaksi Ratu Elizabeth atas kematian Lady Di. Ia menuliskan, ibu mertua Diana itu lebih peduli dengan perhiasan kerajaan dibanding menenangkan keluarganya.
Segera setelah mendengar kematian Diana, Ratu Elizabeth kabarnya mengirimkan Konsul Inggris di Paris, Keith Moss, untuk menemukan perhiasan-perhiasan kerajaan yang mungkin dibawa atau dikenakan Princess of Wales. Moss pun mendesak otoritas Prancis untuk mengembalikan setiap perhiasan yang ditemukan di tubuh atau sekeliling Diana.
"Ratu khawatir tentang perhiasan. Kami harus menemukannya dengan cepat. Ratu ingin tahu, di mana perhiasan itu?," ujar Moss kepada kepala perawat di Paris Hospital, Beatrice Humbert, seperti dimuat Andersen dalam bukunya.
Namun tak lama, Moss lega menyusul tidak ditemukannya perhiasan kerajaan yang dikenakan Diana. Semua barang miliknya termasuk pakaiannya, telah dikirim ke Inggris oleh Mohammed Al Fayed, ayah dari Dodi Al Fayed--kekasih Diana yang ikut tewas dalam kecelakaan tragis di terowongan Pont de l'Alma.