Lebih dari 100 Juta Warga India Berkumpul di Acara Keagamaan Terbesar di Dunia

Diperkirakan sebanyak lebih dari 100 juta warga India akan berkumpul dalam festival keagamaan terbesar di dunia.

oleh Happy Ferdian Syah Utomo diperbarui 15 Jan 2019, 17:04 WIB
Diterbitkan 15 Jan 2019, 17:04 WIB
Puluhan juta umat Hindu berkumpul di Festival Kumbh Mela yang digelar di tepi Sungai Gangga, India, selama 48 hari (AP Photo)
Puluhan juta umat Hindu berkumpul di Festival Kumbh Mela yang digelar di tepi Sungai Gangga, India, selama 48 hari (AP Photo)

Liputan6.com, Allahabad - Hari ini, agenda keagamaan terbesar di dunia mulai digelar, ketika puluhan juta peziarah Hindu berkumpul bersama untuk melakukan mandi suci di tepi Sungai Gangga.

Agenda bertajuk Kumbh Mela digelar di Kota Allahabad, negara bagian Uttar Pradesh, selama 48 hari ke depan. Panitia setempat mengatakan bahwa festival spiritual itu diperkirakan mampu menarik lebih dari 100 juta umat Hindu dari seluruh India, dan juga mancanegara.

Dikutip dari The Straits Times pada Selasa (15/1/2019), festival Kumbh Mela akan dilaksanakan tepat di jantung Kota Allahabad, yang merupakan simpul pertemuan antara Sungai Gangga, Sungai Yamuna, dan Sungai Saraswati. Ketiganya dinilai sebagai aliran situs suci bagi umat Hindu India.

Melakukan mandi suci di simpul ketiga sungai yang dikenal dengan nama Sangam itu dianggap mampu membersihkan umat Hindu dari dosa, sekaligus membawa keselamatan.

Festival Kumbh Mela berlangsung secara acak sebanyak empat kali dalam periode 12 tahun, dan menjadi salah satu agenda yang paling ditunggu-tunggu oleh masyarakat India. Terakhir kali, agenda ini digelar pada 2013 lalu, dengan jumlah pengunjung mencapai 120 juta umat, di mana 30 juta di antaranya menceburkan diri langsung ke dalam sungai.

"Ziarah ini memberi saya ketenangan pikiran dan kesempatan untuk merenungkan hidup saya," kata Sangeeta Gangotri, seorang peziarah yang melakukan perjalanan 650 kilometer dari Kota Nagpur di negara bagian Maharashtra.

Para pemuka agama yang mengenakan penutup kain di bagian pinggang berjalan menyebar di tengah kerumunan umat Hindu. Mereka mengoleskan secara acak abu suci sembari mengumandangkan mantra-mantra suci, sebelum kemudian panitia mempersilahkan hadirin turun ke dalam sungai untuk membasuh diri.

"Semua Dewa turun ke Sangam selama periode ini, yang merupakan peristiwa paling menguntungkan bagi manusia," kata Chandhans Pandey, seorang pengunjung berusia 60 tahun.

"Saya telah merencanakan untuk menghadiri agenda ini selama bertahun-tahun," lanjutnya bangga.

Festival Kumbh Mela yang berlangsung hingga 4 Maret mendatang, diakui sebagai warisan budaya tak benda oleh Unesco pada 2017.

 

Simak video pilihan berikut: 

 

Semakin Banyak Orang Tertarik

Hari Kemerdekaan India
Seorang gadis mengibarkan bendera India saat para siswa melakukan tarian selama perayaan Hari Kemerdekaan India, di Jammu, India, (15/8). India merdeka dari kolonialis Inggris pada tahun 1947. (AP Photo / Channi Anand)

Sementara itu, hampir 30.000 anggota polisi telah dikerahkan untuk menjaga keamanan selama festival Kumbh Mela berlangsung.

Sebuah tenda besar didirikan tidak jauh dari lokasi ritual suci tersebut, yang berisikan layanan kesehatan darurat dan pos penjagaan pusat. Lapak-lapak pedagang juga mendadak muncul di sekitarnya, berusaha mengais rezeki di tengah gelaran agenda yang dijubeli oleh puluhan juta orang itu.

"Semakin banyak orang tertarik pada festival Kumbh Mela sekarang," ujar Ganeshanand Bharamachari, seorang peziarah berusia lanjut dari Varanasi, kepada kantor berita AFP.

"Orang-orang, kebanyakan dari kota-kota, menjadi semakin religius karena kehidupan modern yang mereka jalani belum memberikan makna hidup yang diharapkan," lanjutnya berpendapat.

Pemerintah negara bagian Uttar Pradesh, yang dipimpin oleh seorang pendeta Hindu populis, dilaporkan sangat mempromosikan festival Kumbh Mela tahun ini, yang berlangsung saat India tengah mempersiapkan pemilu pada April dan Mei mendatang.

Perdana Menteri India Narendra Mmodi, yang partai nasionalis Hindu-nya Bharatiya Janata Party berkuasa di negara bagian Uttar Pradesh, sempat mengunjungi Allahabad pada Desember lalu, untuk meresmikan pusat komando berteknologi tinggi dalam mengelola festival Kumbh Mela.

Kota bersejarah itu bahkan diganti namanya menjadi Prayagraj pada bulan Oktober oleh pemerintah konservatif negara itu, menanggalkan identitas muslim yang telah berusia berabad-abad dan menggantinya dengan gelar Hindu kuno.

Namun kota ini masih dikenal luas sebagai Allahabad, nama yang diberikan oleh penguasa Islam saat memerintah India ratusan tahun yang lalu.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya