Punya IQ Tinggi? Waspada, 7 Masalah Ini Mungkin Mengintai Kisah Cinta Anda

Tujuh masalah ini cenderung dihadapi oleh orang-orang dengan IQ tinggi, dalam kisah cinta mereka.

oleh Afra Augesti diperbarui 23 Jan 2019, 19:05 WIB
Diterbitkan 23 Jan 2019, 19:05 WIB
cinta
ilustrasi/copyright unsplash.com/alex holyoake

Liputan6.com, Missouri - Sebagian besar manusia di muka Bumi ini umumnya terlahir dengan kecerdasan standar, namun ada pula yang memiliki kecerdasan intelektual atau IQ di atas rata-rata. Orang seperti ini, tampaknya, segala seuatu di kehidupannya, dapat dilakukan dengan mudah dan cara unik.

Dengan semua kemampuan alami itu, untuk bernalar melalui berbagai hal, gambarannya orang-orang dengan IQ tinggi harus mampu melewati perjuangan mereka dengan mudah dan keyakinan.

Sayangnya, tidak semua hal tersebut terjadi. Orang-orang dengan IQ tinggi terkadang harus berjuang dengan dinamika interpersonal dan mengalami kesulitan dalam berkomunikasi, lantaran tidak semua maksud dapat sepenuhnya dipahami oleh orang lain.

Bahkan, termasuk dalam hubungan asmara. Untuk mulai membahas menegnai problem ini, penting untuk mengetahui apa yang dianggap sebagai IQ tinggi.

Rata-rata IQ manusia normal berkisar antara 90-110, menurut FamilyEducation.com. Jadi, nilai yang lebih dari 110, dianggap sebagai di atas rata-rata. Sedangkan nilai di atas 130, dianggap berbakat.

Dalam beberapa tahun terakhir, telah terjadi peningkatan dalam penelitian tentang orang-orang yang memiliki IQ lebih tinggi dari rata-rata. Khususnya, mereka yang berada dalam kisaran 130+.

Rupanya, hidup sebagai sosok super pintar tidak semudah dibayangkan. Seperti penelitian yang dipublikasikan dalam jurnal Intelligence menemukan, orang-orang yang berbakat secara mental, lebih cenderung menderita masalah psikologis dan fisiologis tertentu.

Inilah yang dapat menjadi penghalang untuk membentuk hubungan asmara yang sehat.

Lalu, seperti apa saja permasalahan yang akan dihadapi oleh seseorang dengan IQ di atas rata-rata? Bila menyinggung soal kisah cintanya, simak 7 ulasan berikut, sebagaimana dilansir dari situs Romper, Rabu (23/1/2019).

 

Saksikan video pilihan berikut ini:

1. Berharap Terlalu Tinggi

Putus Cinta
Ilustrasi/copyright pixabay.com

Pada pertengahan Abad ke-20, seorang peneliti bernama Lewis Terman memulai studi longitudinal (membujur) yang baru saja sepenuhnya selesai dalam beberapa waktu lalu.

Awalnya, riset dirancang untuk mengukur keberhasilan orang dengan IQ 140+, tetapi lalu berkembang menjadi serangkaian studi yang lebih luas yang mencari tahu tentang kebahagiaan, hubungan, dan kehidupan keluarga secara keseluruhan, seperti dilansir BBC.

Salah satu hal menarik yang mereka pelajari bertahun-tahun dalam penelitian ini adalah, tidak hanya orang dengan IQ tinggi yang cenderung memiliki harapan tinggi dari orang-orang di sekitar mereka, tetapi orang-orang di sekitar mereka juga cenderung memiliki harapan yang sangat tinggi terhadap mereka yang ber-IQ tinggi.

"Itu menjadi pedang bermata dua, di mana keajaiban mungkin menghilang," ucap Terman.

2. Terlampau Cerdas

Pasangan - hubungan cinta (iStock)
Ilustrasi pasangan dan hubungan (iStockphoto)

Sebuah studi yang dipublikasikan dalam Intelligence yang diterbitkan pada Februari tahun lalu, meneliti sapioseksualitas (orang yang menganggap kecerdasan sebagai hal yang paling menarik saat menyukai orang lain).

Ilmuwan menemukan bahwa pada umumnya, kecerdasan adalah hal terpenting kedua setelah kebaikan --dalam konteks ketertarikan dan kasih sayang. Akan tetapi, ada ambang batas untuk itu.

Jika Anda benar-benar pintar, dengan IQ di atas 120, tingkat daya tarik yang Anda rasakan perlahan akan turun dan kemudian mulai menghilang. Pada titik ini, kecerdasan merupakan penghalang bagi hubungan psikososial normal.

3. Gembira yang Berlebihan

Pasangan dan hubungan cinta (iStock)
Ilustrasi pasangan dan hubungan (iStockphoto)

Dr Ruth Karpinski, seorang peneliti utama di bidang intelijen, menemukan bahwa orang dengan IQ di atas rata-rata lebih cenderung berjuang dengan Attention Deficit Disorder (gangguan defisit perhatian), juga masalah mental dan fisik lainnya, yang mungkin menjadi masalah ketika orang-orang ini berusaha mempertahankan hubungan yang sehat.

Dia mengatakan kepada Neuroscience, "Temuan kami relevan, karena sebagian besar orang-orang ini menderita setiap hari, sebagai akibat dari kelebihan emosi dan fisik mereka yang unik."

4. Sangat Sensitif

Takut Jatuh Cinta
Ilustrasi/copyright pexels.com/ Tess Emily Seymour

Dalam sebuah penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Marriage and Family Review, tim peneliti dari Belanda menemukan bahwa orang dengan IQ tinggi cenderung lebih sensitif daripada orang dengan IQ rata-rata.

Itu bisa menjadi masalah jika mereka tidak memahami kebutuhan orang lain. Akibatnya, orang dengan IQ tinggi mulai merasa diremehkan, padahal sebenarnya biasa saja.

5. Tidak Punya Banyak Kesamaan

Putus Cinta atau Putus Hubungan
Ilustrasi Foto Putus Cinta (iStockphoto)

Tim peneliti yang sama menemukan bahwa orang-orang dengan IQ tinggi mungkin tidak memiliki tingkat keterikatan yang sama dengan orang lain, seperti orang-orang dengan kecerdasan rata-rata.

Ilmuwan menulis: "Mereka cenderung menangani konflik dengan kurang konstruktif dan melaporkan tingkat keterikatan rasa takut yang lebih tinggi."

6. Sulit Punya Teman

Putus Cinta
ilustrasi/copyright unsplash.com/Hazzel Silva

Sebuah studi yang diterbitkan dalam Social Development menemukan bahwa orang dengan IQ lebih tinggi, cenderung mencari pertemanan dari orang yang bisa mengajari mereka sesuatu.

Berarti, mereka mencari orang di antara komunitas sebaya mereka, yang memiliki kecerdasan yang sama atau lebih besar, dengan minat yang sama pula. Ini memang luar biasa, tetapi dapat membatasi potensi diri untuk membuka pertemanan atau membuka "dunia luar".

7. Menghindari Konflik

Putus Cinta
ilustrasi/copyright pexels.com/Austin Guevara

Jurnal Marriage and Family Review menerbitkan sebuah studi yang menemukan bahwa orang-orang dengan kecerdasan lebih tinggi dari rata-rata, cenderung menghindari konflik.

Namun fakta ini dapat diperbaiki dengan cara: mereka menjalin hubungan hanya dengan orang-orang yang punya tingkat kecerdasan setara.

Menghindari konflik berarti tidak menyelesaikan masalah, membangun penghalang hubungan dan kebencian di antara kedua belah pihak.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya