Tukar Kokain dengan Garam, Cara Unik Polisi Italia Tangkap Gembong Narkoba

Polisi Italia punya cara unik ungkap gembong narkoba, yakni menukar kokain dengan garam.

oleh Happy Ferdian Syah Utomo diperbarui 02 Feb 2019, 07:31 WIB
Diterbitkan 02 Feb 2019, 07:31 WIB
Ilustrasi Narkoba 4 (Liputan6.com/M.Iqbal)
Ilustrasi Narkoba 4 (Liputan6.com/M.Iqbal)

Liputan6.com, Barcelona - Polisi Italia berhasil menyita lebih dari dua ton kokain dalam penangkapan narkoba terbesar di negara itu dalam 25 tahun terakhir, di mana melibatkan tiga negara di dua benua.

Obat-obatan terlarang itu disita dari 60 kotak dalam sebuah kontainer kargo di Pelabuhan Genoa, Italia, dengan nilai total 500 juta euro, atau sekitar Rp 7,9 triliun.

Dikutip dari The Guardian pada Jumat (1/2/2019), kokain dalam jumlah besar itu berhasil ditemukan berkat bantuan polisi Inggris, Kolombia, dan Spanyol.

Kokain tersebut adalah milik berbagai organisasi perdagangan narkoba yang terkait dengan kelompok bersenjata terorganisir berjuluk "Klan Teluk".

Mereka memanfaatkan kontak di berbagai pelabuhan Eropa, di mana ekspedisi narkoba dilakukan.

Kontainer berisi kokain itu berangkat pekan lalu dari Kolombia, untuk tujuan berlabuh di Genoa, Italia. Namun, entah apa alasannya, ekspedisi tersebut memutuskan untuk mengakhiri perjalanan di Barcelona.

Mendapati informasi tentang ekspedisi itu, polisi Italia dan Spanyol segera melakukan penyergapan awal dengan bantuan petugas bea cukai setempat.

Mereka tidak langsung menyitanya, melainkan mengganti muatan kontainer --berupa 1.081 paket seukuran bata berisi kokain murni-- dengan garam, dan membiarkan ekspedisi itu melanjutkan perjalanan ke pembelinya.

"Kami punya empat jam untuk mengambil keputusan," kata Maurizio Cintura, seorang letnan Pasukan Penjaga Spanyol.

"Setelah empat jam, kontainer harus berangkat ke Barcelona, di mana para pedagang menunggu. Karena itu, kami menempatkan 40 militer, menurunkan dua ton kokain dan menggantinya dengan 1.800 paket garam," lanjutnya menjelaskan.

"Kemudian kami menempatkan penerima GPS di dalam beban. Ini memungkinkan kami untuk menangkap seorang pria berusia 59 tahun terkait dengan gembong narkoba di pelabuhan Barcelona," pungkas Cintura.

Pria tersebut memberikan jalan bagi polisi untuk menangkap tiga orang lainnya, satu di Spanyol dan dua di Italia. 

Pengintaian lintas negara itu, menurut Cintura, dilakukan sejak 22 Januari di Kolombia, dan narkobayang disita itu akan dipasarkan di seluruh Eropa.

 

Simak video pilihan berikut:

Kasus Penyitaan Kokain Lainnya

Ilustrasi narkoba
Ilustrasi narkoba. (Sumber Pixabay)

Operasi yang dijuluki 'Salju Genoa' itu, mengikuti penyitaan kokain lain di pelabuhan Livorno, Italia, pada Rabu 30 Januari lalu.

Kasus tersebut berhasil menguak 644 kilogram kokain yang disembunyikan dalam kantong-kantong kopi.

Obat-obatan itu dibagi menjadi 582 paket berukuran bata pada 23 kantong, yang disembunyikan di salah satu dari ribuan kontainer yang dimuat di kapal berbendera Portugis, dan berasal dari pelabuhan Algeciras di Spanyol.

Nilai kokain yang ditemukan dalam temuan sebelumnya itu adalah sekitar 130 juta euro, atau setara Rp 2,07 triliun.

Meski begitu, pihak kepolisian Italia mengatakan bahwa kedua kasus tersebut tidak berkaitan satu sama lain.

Sebagai informasi, pelabuhan Genoa dan Livorno telah diduga kuat menjadi tujuan penting untuk perdagangan kokain dari Amerika Selatan.

"Pelabuhan Genoa, bersama dengan Livorno, telah menjadi persimpangan jalan bagi ekspedisi narkoba saat ini," kata kepala jaksa Genoa, Francesco Cozzi, dalam sebuah konferensi pers.

Jaksa penuntut di Genoa mengatakan mereka sekarang mencari hubungan antara kartel di Amerika Selatan dan pengedar narkoba di Eropa.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya