Invasi Beruang Kutub ke Permukiman Picu Kondisi Darurat di Wilayah Rusia Ini

Wilayah pemukiman di kepulauan terpencil Rusia sedang dalam kondisi darurat akibat serangan puluhan beruang kutub.

oleh Happy Ferdian Syah Utomo diperbarui 11 Feb 2019, 07:01 WIB
Diterbitkan 11 Feb 2019, 07:01 WIB
Ilustrasi beruang kutub (AFP/Mario Hoppman)
Ilustrasi beruang kutub (AFP/Mario Hoppman)

Liputan6.com, Moskow - Sebuah daerah terpencil di Rusia telah menyatakan kondisi darurat atas kehadiran puluhan ekor beruang kutub ke wilayah pemukiman manusia, kata pejabat setempat.

Pihak berwenang di kepulauan Novaya Zemlya yang memiliki populasi seribuan orang, mengatakan telah terjadi beberapa kasus serangan beruang kutub terhadap penduduk lokal, dan kini semakin masuk ke area tempat tinggal dan fasilitas umum.

Dikutip dari BBC pada Minggu (10/2/2019), invasi beruang kutub banyak dipengaruhi oleh perubahan iklim, yang memaksa mereka memperluas jangkauan jelajahnya untuk mencari makanan.

Rusia sendiri menggolongkan beruang kutub sebagai salah satu spesies yang terancam punah.

Perburuan beruang kutub dilarang, dan badan lingkungan federal telah menolak untuk mengeluarkan lisensi untuk menembak mereka.

Saat ini, beruang kutub diketahui tidak lagi takut terhadap patroli polisi dan sinyal yang digunakan untuk menjauhkan mereka, yang berarti bahwa diperlukan tindakan lebih drastis, kata para pejabat.

Mereka mengatakan bahwa jika cara lain untuk menakuti beruang kutub gagal, maka pemusnahan bisa menjadi satu-satunya jawaban.

 

Simak video pilihan berikut: 

 

Potensi Konflik Beruang Kutub Vs Manusia

Langkah Pertama Bayi Beruang Kutub
Bayi beruang kutub ditemani sang induk menunjukkan langkah pertamanya di luar kandang kebun binatang di Gelsenkirchen, Jerman, 13 April 2018. Bayi beruang itu tampak sedikit malu-malu saat menjelajahi kandangnya. (AP Photo/Martin Meissner)

Permukiman utama kepulauan itu, Belushya Guba, telah melaporkan total 52 ekor beruang kutub hadir di sekitarnya, di mana enam dan 10 di antaranya terus-menerus berkeliaran di wilayah terkait.

Kepala pemerintah lokal, Vigansha Musin, mengatakan lebih dari lima ekor beruang kutub berada di wilayah garnisun militer setempat, tempat pasukan pertahanan udara berpangkalan.

"Saya sudah tinggal di Novaya Zemlya sejak 1983," katanya dalam siaran pers resmi. "Tidak pernah ada invasi massal beruang kutub."

Wakilnya mengatakan kehidupan normal sedang terganggu oleh ancaman itu.

"Orang-orang takut meninggalkan rumah mereka, rutinitas sehari-hari mereka terganggu, dan orang tua tidak mau membiarkan anak-anak mereka pergi ke sekolah atau taman bermain," kata wakil kepala pemerintahan setempat, Alexander Minayev.

Dengan berkurangnya lapisan es laut Kutub Utara sebagai akibat dari perubahan iklim, beruang kutub dipaksa untuk mengubah kebiasaan berburu mereka, dan menghabiskan lebih banyak waktu di darat mencari makanan.

Fakta tersebut berpotensi menempatkan beruang kutub dalam konflik dengan manusia.

Salah satu contohnya terjadi pada 2016, ketika lima orang ilmuwan Rusia dikepung oleh beruang kutub selama beberapa pekan di stasiun cuaca terpencil di pulau Troynoy, sebelah timur Novaya Zemlya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya