14-3-1980: Petaka Pesawat Polish Airlines Renggut Impian Juara Petinju Muda AS

Di antara para korban petaka pesawat adalah 14 petinju amatir Amerika yang akan bertandingan di Katowice, Polandia.

oleh Tanti Yulianingsih diperbarui 14 Mar 2019, 06:00 WIB
Diterbitkan 14 Mar 2019, 06:00 WIB
Pesawat Tergelincir dan Jatuh
Ilustrasi Pesawat Jatuh (iStockphoto)

Liputan6.com, Warsawa - Tragedi dunia penerbangan juga terjadi hari ini 39 tahun lalu. Kala itu, maskapai Polandia, pesawat Polish Airlines yang menggunakan jet Ilyushin 62 buatan Soviet jatuh ketika berusaha mendarat di Warsawa.

Menurut pemberitaan History.com yang dikutip Kamis (14/3/2019), semua yang berada di dalam pesawat tersebut tak terselamatkan. Sebanyak 87 orang, termasuk 22 anggota tim tinju Amerika Serikat menjadi korban tewas burung besi nahas itu pada 14 Maret 1980.

Selain membawa para petinju muda, penerbangan maskapai Polandia dari New York itu membawa 77 penumpang dan 10 awak.

Petaka itu bermula saat Polish Airlines menjelang tiba di bandara tujuan karena ada masalah dengan roda pendaratan. Awalnya pilot mencoba alternatif cara menggunakan prosedur khusus untuk menangani masalah pendaratan roda pendaratan. Namun, dorongan tambahan yang digunakan dalam prosedur itu justru menyebabkan salah satu mesin pesawat pecah, yang pada akhirnya memutus jalur kontrol kemudi dan elevator, yang diperlukan untuk mengontrol arah dan ketinggian pesawat.

Maut pun tak bisa dielak, setengah mil dari bandara, pesawat menabrak pangkalan militer yang menjadi benteng di abad ke-19. Sebagian besar badan burung besi itu mendarat di parit berisi air di sekitar pangkalan.

Karena lokasi kecelakaan yang sulit dijangkau, jasad-jasad para penumpang Polish Airlines bergelimpangan di sana selama lebih dari satu hari.

Di antara para korban adalah 14 petinju amatir Amerika, sebagian besar berusia remaja dan melakukan perjalanan pertamanya ke Amerika Serikat. Mereka bepergian dengan enam pelatih dan seorang asisten untuk menghadiri pertandingan di Katowice, Polandia.

Para petinju itu sedang mempersiapkan uji coba Olimpiade yang akan datang (kemudian Amerika Serikat akan memboikot Olimpiade Moskow 1980 karena invasi Uni Soviet ke Afghanistan). Tim ini dipimpin oleh Pelatih Tom Sarge Johnson, yang telah membantu tim tinju Olimpiade AS 1976 meraih lima medali emas dan tujuh medali secara keseluruhan.

Lemuel Steeples adalah petinju terbaik yang jadi korban pesawat nahas itu. Ia memenangkan kejuaraan Pan American Games di kelas berat dan merupakan juara nasional amatir; dia akan menjadi favorit untuk medali emas Olimpiade jika tak tewas dalam tragedi udara tersebut.

Seorang antropolog terkemuka, Dr. Alan Merriam, dan penyanyi Polandia Anna Jantar juga menjadi korban tewas Polish Airlines.

Juara kelas berat ringan dunia, Bobby Czyz, beruntung terhindar dari maut kecelakaan pesawat tersebut. Petinju Polandia-Amerika itu adalah anggota tim tinju AS yang dijadwalkan melakukan perjalanan saat tragedi, tetapi ia tak jadi terbang karena terluka dalam kecelakaan mobil hanya beberapa hari sebelum keberangkatan tim.

Selain petaka udara di Polandia, pada tanggal yang sama tahun 1489, sejarah mencatat bahwa Ratu Siprus, Catherine Cornaro, menjual kerajaannya kepada Venesia.

Sementara itu di tanggal dan bulan yang sama pada 1879, sosok jenius Albert Einstein dilahirkan di Ulm, Württemberg, Jerman.

 

Saksikan juga video berikut ini:

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya