Liputan6.com, Saada - Serangan udara di dekat sebuah rumah sakit di barat laut Yaman menewaskan sedikitnya tujuh orang. Empat di antaranya anak-anak.
Serangan itu dikutuk oleh Save the Children, sebuah organisasi non-pemerintah internasional yang mempromosikan hak-hak anak, menyediakan bantuan dan membantu mendukung anak-anak di negara-negara berkembang.
Baca Juga
LSM itu, yang membantu mendanai rumah sakit di Yaman yang jadi target, mengatakan dua orang dewasa lainnya dilaporkan tewas setelah sebuah rudal menghantam pompa bensin dekat dengan pintu masuk tempat berobat tersebut.
Advertisement
Rumah sakit pedesaan Kitaf terletak sekitar 100 km (60 mil) dari kota Saada.
Saat serangan terjadi, tempat itu baru buka selama setengah jam dan banyak pasien dan staf tiba ketika rudal menghantam.
"Korban tewas termasuk seorang petugas kesehatan yang meninggal bersama dengan dua anak mereka," kata pihak Save the Children seperti dikutip dari BBC, Rabu (27/3/2019).
Delapan orang lagi dilaporkan terluka dalam serangan itu.
Diyakini dalang serangan adalah koalisi pimpinan Saudi yang memerangi pemberontak Houthi di negara itu. Koalisi memiliki kendali penuh atas wilayah udara Yaman.
Saksikan juga video berikut ini:
Mengutuk Serangan
Save the Children telah mengutuk kedua belah pihak dalam perang untuk perilaku mereka, khususnya menyoroti efek pada rumah sakit.
LSM itu, yang mengatakan 37 anak sebulan telah terbunuh atau terluka oleh bom asing pada tahun lalu, telah menuntut penyelidikan segera atas serangan rudal terbaru ini.
"Anak-anak dan petugas kesehatan yang tidak bersalah kehilangan nyawa mereka dalam apa yang tampaknya merupakan serangan sembarangan terhadap sebuah rumah sakit di daerah sipil yang padat penduduk," kata Kevin Watkins, kepala eksekutif Save the Children.
"Serangan seperti ini adalah pelanggaran hukum internasional ... Tapi dari waktu ke waktu, kita melihat pengabaian sepenuhnya oleh semua pihak yang bertikai di Yaman untuk aturan dasar perang."
Advertisement