Dewan Keamanan PBB Dukung Gencatan Senjata di Yaman

Kesepakatan itu dicapai pekan lalu dalam pembicaraan intra-Yaman yang dipimpin PBB di luar ibu kota Swedia.

oleh Liputan6.com diperbarui 23 Des 2018, 07:31 WIB
Diterbitkan 23 Des 2018, 07:31 WIB
Militan Houthi menguasai Hodeidah yang menjadi pelabuhan utama di Yaman (AP Photo)
Militan Houthi menguasai Hodeidah yang menjadi pelabuhan utama di Yaman (AP Photo)

Liputan6.com, Hodeida - Dewan Keamanan PBB, dengan suara bulat, menyetujui gencatan senjata di sekitar kota pelabuhan penting di Yaman, Hodeida.

Seperti dikutip dari VOA Indonesia, Minggu (23/12/2018) kesepakatan itu dicapai pada pekan lalu dalam pembicaraan intra-Yaman yang dipimpin PBB di luar ibu kota Swedia.

PBB akan memantau gencatan senjata itu dan diberi wewenang oleh resolusi terkait untuk mengerahkan tim pendahulu untuk melaksanakan tujuan tersebut selama 30 hari --periode awal. Tim diketuai oleh Mayor Jenderal Patrick Cammaert dari Belanda, mantan komandan penjaga perdamaian PBB. Ia sudah ditugaskan ke wilayah ini.

Resolusi yang disetujui pada hari Jumat "memaksa" semua pihak agar menghormati gencatan senjata yang disepakati bagi Hodeida.

Kota itu adalah titik masuk bagi 70 persen pangan, bahan bakar, dan obat ke Yaman, dan selama dua tahun ini berada di bawah kendali Houthi, menjadikannya pusat perhatian konflik itu.

Sekretaris jenderal PBB juga diminta mengajukan proposal kepada Dewan Keamanan sebelum 31 Desember tentang rencana cara PBB melakukan operasi pemantauan.

Selain itu, berdasar kesepakatan, para pejuang akan dikerahkan kembali ke lokasi yang disepakati di luar Hodeida, Yaman dalam 21 hari sejak gencatan senjata diberlakukan.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

 

PBB: Dialog Damai Antara Yaman-Saudi dan Houthi Beri Hasil Positif

Perang di Yaman telah menciptakan apa yang disebut PBB sebagai krisis kemanusiaan terburuk di dunia
Perang di Yaman telah menciptakan apa yang disebut PBB sebagai krisis kemanusiaan terburuk di dunia (AP Photo/Hani Mohammed)

Dialog damai antara kelompok pemberontak Houthi dengan koalisi pemerintah Yaman-Arab Saudi, yang digelar di Swedia sejak pertengahan pekan ini, telah menghasilkan kemajuan positif pada beberapa isu kunci, kata diplomat PBB pada Sabtu 8 Desember 2018.

Kemajuan itu meliputi prospek pembukaan kembali bandara di ibu kota Yaman --Sanaa-- yang selama ini diblokade, pertukaran tahanan, dan beberapa kesepakatan lain yang bisa disetujui oleh kedua belah pihak, demikian seperti dikutip dari The Associated Press (AP), Minggu 9 Desember 2018.

Utusan Khusus PBB urusan Yaman, Martin Griffiths, membuat catatan positif, mengatakan dalam sebuah pernyataan singkat yang dibacakan kepada wartawan bahwa kedua belah pihak sedang menunjukkan "semangat positif" dalam pembicaraan, yang diadakan di sebuah kastil di kota Rimbo, sebelah utara Stockholm, Swedia.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Tag Terkait

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya